Cantiknya Masjid Bergaya Timteng & India di Aceh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cantiknya Masjid Bergaya Timteng & India di Aceh

sryatman atman - detikTravel
Selasa, 08 Mei 2018 13:22 WIB
loading...
sryatman atman
Mesjid Azizi Tanjung Pura
arsitektur bangunan bergaya Timur Tengah dan India
kubah mesjid dari kubah utama sampai kubah yang ukuran lebih kecil
Prasasti Mesjid Azizi Tanjung Pura
kubah sebagai salah satu ventilasi untuk masuknya udara dan cahaya
Cantiknya Masjid Bergaya Timteng & India di Aceh
Cantiknya Masjid Bergaya Timteng & India di Aceh
Cantiknya Masjid Bergaya Timteng & India di Aceh
Cantiknya Masjid Bergaya Timteng & India di Aceh
Cantiknya Masjid Bergaya Timteng & India di Aceh
Jakarta - Aceh lahir dengan suasana islam yang kental. Lewat Masjid Azizi yang bergaya timur tengah dan India, traveler di ajak melihat kejayaan Kesultanan Langkat.Melangkah ke Kabupaten Langkat, kita dapat melihat jejak yang tersisa dari kejayaan Kesultanan Langkat. Sangat disayangkan kejayaan Kesultanan Langkat nyaris tak bersisa tanpa bekas. Hanya Masjid Azizi saja yang tersisa dari kejayaan Kesultanan Langkat pada saat ini dan Museum Langkat yang keberadaan nyaris tanpa perawatan.Masjid Azizi dibangun pada tahun 1899 oleh Sultan Musa dan selesai pembangunan dan diresmikan pada 13 Juni 1902 oleh Sultan Abdul Aziz Djalil Rahmat sehingga masjid ini namanya berdasarkan Sultan Langkat yang berkuasa pada masa itu sehingga disebut dengan Masjid Azizi.Masjid yang terletak tepat di pinggir jalan Raya Medan-Banda Aceh ini masih berdiri megah hingga saat ini. Saat ini mesjid dicat dengan warna kuning dan hijau yang merupakan warna khas Melayu Sumatera.Desain bangunan ini bergaya arsitektur dari Timur Tengah dan India memeiliki beberapa kubah dari kubah utama sampai kubah yang ukuran lebih kecil. Lantai masjid ini menggunakan lantai marmer dan mimbar untuk khutbah sholat jumat menggunakan kayu yang sangat kokoh. Kubah-kubah mesjid ini dilengkapi dengan jendela sebagai ventilasi dan masuknya cahaya ke dalam masjid ini. Sangat sejuk karena bangunan mesjid sangat tinggi dan udara keluar masuk melalui ventilasi mesjid yang dibangun sesuai dengan iklim tropis di Sumatera.Menurut sejarahnya masjid ini dibangun oleh arsitek dari Jerman dan dikerjakan oleh pekerja yang kebanyakan dari etnis Thionghoa dan masyarakat Langkat sendiri. Bahan-bahan mesjid ini berasal dari Penang dan Singapura yang diangkut melalui Sungai Batang Serangan yang merupakan jalur moda transportasi pada saat itu.
Hide Ads