Kafe dengan Pelayan Berkebutuhan Khusus di Serang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kafe dengan Pelayan Berkebutuhan Khusus di Serang

Jetrani Reza Dias - detikTravel
Rabu, 20 Jun 2018 14:21 WIB
loading...
Jetrani Reza Dias
Semua tertata dengan rapi dan menarik
Bagian dalam cafe yang penuh warna.
Bagian depan cafe yang instagenic
Bakso kotak pesanan saya
Bersama para pegawai Bubble Cafe and Gallery
Kafe dengan Pelayan Berkebutuhan Khusus di Serang
Kafe dengan Pelayan Berkebutuhan Khusus di Serang
Kafe dengan Pelayan Berkebutuhan Khusus di Serang
Kafe dengan Pelayan Berkebutuhan Khusus di Serang
Kafe dengan Pelayan Berkebutuhan Khusus di Serang
Jakarta - Kalau ke Serang, Banten, cobalah ke Bubble Cafe and Gallery. Traveler akan dilayani oleh pegawai dengan berkebutuhan khusus.Berawal dari menyaksikan event Seba Baduy di Serang beberapa waktu yang lalu, membuat saya berkesempatan untuk mampir ke salah satu cafe di Jln. Raya Cilegon no.73, Ruko Kepandean, Lontarbaru, Serang bernama Bubble Cafe & Gallery. Petunjuk keberadaan cafe ini cukup mencolok sehingga kita mudah melihatnya. Cafe ini ternyata belum lama dibuka, yakni sejak tanggal 3 September 2017 dan buka setiap hari mulai pukul 10.00 sampai 21.00. Nah, apa sih yang membuat cafe ini menarik ? Dimulai dari sebelum kita masuk, terpasang spanduk yang menjelaskan bahwa kafe tersebut dikelola oleh orang-orang berkebutuhan khusus. Hal itu ditujukan agar pengunjung paham dan maklum akan pelayanan yang diberikan para pegawainya yang merupakan anak autisme, tunagrahita, tunadaksa, tunarungu, juga tunawicara.Baru sampai di bagian luar cafe, kita sudah dibuat tertarik dengan dekorasinya yang unik dan penuh warna. Terdapat sebuah ayunan dan beberapa kursi yang ditata sedemikian rupa dan sangat menarik untuk dijadikan spot foto.Masuk ke dalam, terdapat lukisan karya anak berkebutuhan khusus dan juga sejumlah tulisan yang menjelaskan tentang autisme dan pentingnya toleransi serta empati terhadap mereka. Bantal di kursi pun dibuat berwarna-warni dengan beragam motif yang menarik. Di setiap meja juga diberi katalog bahasa isyarat yang bisa kita gunakan untuk berkomunikasi yang diberi nama Makaton Sign.Ditegaskan pula pentingnya dukungan, cinta kasih bagi mereka supaya mampu menggapai prestasi, menjadi terang bagi keluarga dan berguna bagi sesama. Untuk makanan, seperti cafe-cafe pada umumnya, tersedia berbagai menu makanan dengan harga terjangkau. Untuk makanan pembuka dan cemilan ada asinan bogor, chicken crust, thai cassava, brownies, mini mayo, juga cheesy banana dengan kisaran harga Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Makanan beratnya ada nasi gepuk, nasi ayam serundeng, bakso kotak, batagor dan siomay bandung, juga nugget sapi dan french fries. Minumannya juga lengkap dari air mineral, aneka juice, lemon dan hot tea, mojito campo, juga mango peach dengan kisaran harga dari Rp 5.000 hingga Rp 15.000 saja.Makanan dan minuman itu ternyata dibuat oleh anak-anak berkebutuhan khusus lho. Saya pun memesan bakso kotak karena penasaran dengan bentuknya dan segelas cappucino panas karena hari itu sedang hujan. Ternyata rasanya enak dan tidak kalah dengan makanan pada umumnya.Ada hal yang cukup unik ketika saya memesan bakso tadi. Ada pegawai yang sangat bersemangat untuk segera membuatkan pesanan saya dan merebut kertas menu, padahal saya belum membayar. Pegawai itu akhirnya diminta sabar oleh petugas kasir yang nampaknya sebagai supervisor atau penanggung jawab disitu. Jadi, setelah memilih menu makanan, kita diharuskan membayar terlebih dahulu, barulah pesanan kita akan dibuat. Tak lama, pesanan saya tiba. Penyajiannya sangat rapi dan bersih. Pegawai yang mengantarkan makanan nampaknya tunarungu sehingga ketika mempersilakan saya makan, ucapannya kurang jelas. Namun ia memberikan senyum lebar dengan ekspresi teramat ramah dan ceria yang membuat hati saya tersentuh akan keramahan dan kebaikan mereka.Selain menjual aneka makanan dan minuman, terdapat galeri seni yang terletak di lantai 2. Terpajang berbagai macam karya dari anak-anak berkebutuhan khusus terutama lukisan yang memenuhi hampir seluruh dinding ruangan. Ada pula sejumlah erajinan tangan berupa gantungan kunci, sarung bantal, dan berbagai suvenir lainnya. Meski tak mudah mempekerjakan orang-orang berkebutuhan khusus seperti ini, sang pemilik seperti tertulis di halaman pertama buku menu, yakni Christiana Young optimis bahwa dengan kasih, mereka akan meraih masa depan cerah. Ia menuliskan bahwa Bubble Cafe & Gallery ini didirikan atas dasar kepedulian dan cinta kasih bagi Warga Negara Berkebutuhan Khusus (WNBK) untuk mampu mandiri dan berkarya. Diharapkan WNBK dapat memperoleh kesetaraan hak dalam kehidupan bermasyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan.Sebelum pulang, saya menyempatkan diri berfoto bersama para pegawai disini. Mereka semua sangat antusias dan sangat ramah. Nampak tidak ada yang berbeda dan seperti orang-orang pada umumnya. Bagaimana, berminat berbuka puasa disini ? Bisa sekaligus beramal karena 2,5% dari pembelanjaan disini akan disisihkan untuk tumbuh kembang dan pendidikan WNBK.
Hide Ads