Tentang Tana Toraja di Mata Turis Belanda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tentang Tana Toraja di Mata Turis Belanda

Ristiyanti Handayani - detikTravel
Sabtu, 23 Jun 2018 14:35 WIB
loading...
Ristiyanti Handayani
Pemakaman batu Loko Mata
Kampung tradisional Kete Kesu
Suasana Pasar Bolu, pasar kerbau terbesar di Toraja
Kami harus berjalan sedikit membungkuk di dalam gua lokasi pemakaman gunung kapur Londa
Pemandangan indah perkampungan dan pesawahan di Batutumonga
Tentang Tana Toraja di Mata Turis Belanda
Tentang Tana Toraja di Mata Turis Belanda
Tentang Tana Toraja di Mata Turis Belanda
Tentang Tana Toraja di Mata Turis Belanda
Tentang Tana Toraja di Mata Turis Belanda
Jakarta - Masyarakat Toraja memang memiliki kultur dan budaya yang unik. Begini kata turis asing saat mengunjunginya.Destinasi liburanku selama di Indonesia kali ini memang telah direncanakan untuk terbang ke Pulau Sulawesi bagian selatan, dengan tujuan utama Tana Toraja. Suku Toraja terkenal karena keunikan budayanya, salah satunya adalah prosesi upacara kematian dan pemakamannya.Kami sampai di Makassar sekitar pukul 18.00 Wita, dengan penerbangan dari Jakarta sekitar 2 jam. Selama 1 hari kami menghabiskan waktu di Makassar, selain menikmati sudut-sudut kota, kami juga mencari informasi tentang perjalanan menuju Toraja.Jam 8 pagi hari berikutnya, mobil berikut sopir yang akan mengantar kami ke Toraja menjemput kami di hotel. Kami tidak menggunakan bis umum khusus menuju Toraja, karena mendengar cerita sopir-sopirnya berkendara terlalu kencang, sehingga riskan dengan kecelakaan lalu lintas (selama perjalanan kami berpapasan juga dengan 2 bis yg mengalami kecelakaan berat).Setelah sekitar 10 jam berkendara dari Makassar, melewati beberapa kota mulai dari Maros, Pangkep, Barru, Pare-pare, Sidrap, Enrekang, dan Makale. Akhirnya sampailah kami di Rantepao, di Toraja Utara. Malam pertama di Rantepao kami habiskan untuk beristirahat di hotel sambil meyusun, memilah dan memilih objek wisata yang akan kami kunjungi keesokan harinya. Kete Kesu menjadi tujuan pertama kami.Salah satu tempat wisata terpopuler di Toraja ini terletak sekitar 4 km sebelah timur laut Rantepao. Tongkonan dan lumbung padi berjajar rapi dan simetris di perkampungan tradisional ini. Di Kete Kesu kita juga bisa sedikit mendaki ke situs pemakaman bangsawan dengan kuburan gantung. Hasil pahatan yang bagus dan bernilai seni tinggi dari penduduknya, menjadikan wilayah ini terkenal sebagai penghasil terbaik karya seni khas Toraja.Hari berikutnya destinasi kami ke arah utara Rantepao. Pertama kami berkunjung ke perkampungan tradisional Toraja yaitu Palawa yang terletak 12 km sebelah utara Rantepao, tepatnya di kecamatan Sa'dan.Selanjutnya kami meneruskan perjalanan menuju Batutumonga, salah satu daerah dengan pemandangan alam yang mempesona yang terletak di lereng gunung Sesean, berjarak sekitar 24 km sebelah utara Rantepao. Di sini kami menyempatkan diri berjalan-jalan sekitar area pemakaman batu besar Lo'ko Mata . Bagian selatan wilayah Rantepao menjadi tujuan kami pada hari berikutnya, namun sebelum ke arah selatan, pagi-pagi kami menyempatkan diri dulu berkunjung ke Pasar Bolu, pasar kerbau terbesar di Toraja yang terletak 2 km utara Rantepao. Pasar kerbau ini berlangsung setiap hari Selasa dan Sabtu.Kerbau adalah salah satu hewan yang begitu penting bagi masyarakat suku Toraja. Perjalanan kami lanjutkan ke Londa, yaitu sebuah kuburan gua kapur kuno yang terletak 5 km sebelah selatan Rantepao.Koleksi tau-tau (boneka kayu yang dibuat menyerupai tubuh mayat semasa hidupnya), kuburan gantung dan banyak erong (peti mati kayu) yang diletakkan di dalam gua bisa kita temukan di sini. Dari Londa kami melanjutkan perjalanan menuju Lemo, sekitar 10 km arah selatan Rantepao.Di Lemo kita pun mengunjungi gua pemakaman. Menjelang sore perjalanan kami berakhir dengan menyempatkan kembali ke Ke'te Kesu untuk membeli hiasan dinding dari kayu khas Toraja untuk dibawa pulang ke Belanda. Hampir semua destinasi wisata di Toraja terjaga kebersihannya, dan tiket masuknya pun cukup murah hanya sekitar Rp 30 ribu bagi wisatawan mancanegara dan 5 ribu bagi wisatawan lokal.Meski cukup singkat hanya 5 hari saja, tapi liburan kami di Toraja begitu berkesan. Indahnya Indonesia!
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads