Naik Kapal Pesiar Mewah Sampai Taiwan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Naik Kapal Pesiar Mewah Sampai Taiwan

Rudi Chandra - detikTravel
Minggu, 01 Okt 2017 14:55 WIB
loading...
Rudi Chandra
Love River
Gereja Holy Rosary Katedral Minor Basilica
Takao Railway Museum
Hamasen Museum of Taiwan Railway Cultural Park
Lanskap Kota Kaohsiung di saat malam
Naik Kapal Pesiar Mewah Sampai Taiwan
Naik Kapal Pesiar Mewah Sampai Taiwan
Naik Kapal Pesiar Mewah Sampai Taiwan
Naik Kapal Pesiar Mewah Sampai Taiwan
Naik Kapal Pesiar Mewah Sampai Taiwan
Jakarta - Berlayar ke berbagai negara naik kapal pesiar menjadi pengalaman tak terlupa. Salah satu destinasi menarik tempat bersandarnya kapal pesiar adalah Kaohsiung, Taiwan.Beberapa waktu yang lalu saya dan teman-teman pemenang d'Traveler of The Year mendapat kesempatan mengunjungi Kaohsiung, kota terbesar kedua di negara Taiwan setelah Taipei sebagai bagian dari rute kapal pesiar Superstar Virgo yang kami naiki.Sebelumnya, dari Jakarta kami terbang ke Filipina. Pelayaran naik kapal pesiar kami dimulai dari Filipina untuk berlayar melewati sejumlah negara, di mana Taiwan menjadi salah satunya.Asyiknya, kami sebagai penumpang kapal pesiar Superstar Virgo dibebaskan dari biaya visa masuk Taiwan. Jadi kami tidak harus menyiapkan dokumen yang ribet dan biaya visa yang mahal, cukup melenggang saja sebagai penumpang kapal. Walaupun kunjungan kami hanya sebentar, tapi asyik juga buat sedikit jalan-jalan di kota ini.Begitu kapal yang kami naiki merapat di Pelabuhan Kaohsiung, kami pun memulai petualangan di kota ini dengan tempat pertama yang kami kunjungi adalah Love River. Love River adalah sebuah sungai cantik yang mengalir di tengah Kota Kaohsiung dan memiliki panorama yang cukup indah.Saat ini Love River menjadi salah satu objek wisata yang wajib dikunjungi wisatawan saat traveling di Kaohsiung. Sungai ini juga menjadi ikon dari Kota Kaohsiung dan merupakan kebanggaan masyarakatnya.Setiap harinya sungai ramai dikunjungi orang. Apalagi di kala malam menjelang, sungai ini pun dipenuhi wisawatan dan pasangan kekasih. Berjalan menyusuri pedestrian Love River ini kami menemukan satu gereja tua ikonik yang bernama Gereja Holy Rosary Katedral Minor Balisica.Ini merupakan gereja Katholik tertua di Taiwan yang dibangun pertama kali pada tahun 1860. Gereja bergaya Gothic dan Roman yang kental ini merupakan tempat lahir dan berkembangnya agama Katolik di Taiwan dan termasuk dalam salah satu dari 100 tempat top keagamaan di Taiwan.Setelah dari sana kami sempat kebingungan mau ke mana lagi dan akhirnya Mas Zudi mengajak ke Museum Kereta Api Takao saja, soalnya Mas Zudi ini fans kereta api banget. Museum Kereta Api Takao alias Takao Railway Museum dulunya adalah Stasiun Kereta Api Pelabuhan Kaohsiung dan merupakan stasiun kereta api pertama di Kota Kaohsiung.Di bagian dalam terdapat berbagai foto-foto perkembangan kereta api di Taiwan zaman dahulu dan buku-buku yang membahas sejarah transportasi di Taiwan. Sedangkan di bagian luar terdapat pula beberapa lokomotif tua beragam tipe yang telah berusia puluhan tahun.Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Hamasen Museum of Taiwan Railway Culture Park yang berada tepat di belakang Takao Railway Museum. Museum ini juga menyimpan koleksi tentang sejarah kereta api di Taiwan, namun dilengkapi dengan taman terbuka.Di tengah lapangannya yang masih terdapat banyak rel-rel kereta api ini, ada banyak pengunjung yang bermain layang-layang hingga bermain gelembung sabun di sini. Di tengah-tengah lapangan ini juga berdiri beberapa instalasi seni yang sangat unik. Yaitu barang-barang raksasa yang dibuat dari besi bekas yang dibentuk menjadi berbagai benda seperti koper, roket, bola, hingga terompet.Yang lebih uniknya lagi adalah di taman yang merupakan perluasan dari Pier-2 Art Center ini terdapat miniatur kereta api yang bisa dinaiki. Miniatur keretanya ada dua, yang pertama berbentuk kereta api uap dan yang kedua berbentuk kereta api modern. Kedua kereta api ini juga memiliki rel yang mengelilingi kawasan Hamasen Museum dan bisa dinaiki pengunjung.Berhubung hari sudah semakin sore, kami kemudian kembali ke kapal pesiar Superstar Virgo dan menikmati saat-saat matahari terbenam dari atas kapal. Pemandangan matahari terbenamnya juara banget.Momen matahari yang perlahan menghilang di ufuk barat dihiasi semburat jingga kemerahan di langit yang juga memantul di perairan Selat Cijin yang tenang. Keberadaan kapal-kapal besar dan kecil yang berlalu-lalang maupun yang sedang berlabuh di pelabuhan terbesar negara ini membuat pemandangan senja hari itu semakin indah.Pemandangan indah tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemandangan Kota Kaohsiung di saat malam menjelang. Gedung-gedung tinggi yang memenuhi Kota Kaohsiung terlihat disinari ribuan cahaya lampu berwarna-warni. Cahaya tersebut pun memantul di atas perairan Love River dan Selat Cijin sehingga terlihat semakin indah. Sungguh penutup hari yang sempurna.Akhirnya, secara perlahan kapal pesiar Superstar Virgo yang saya naiki mulai bergerak untuk mengarungi lautan menuju Hong Kong dan meninggalkan Kota Kaohsiung di belakang sana. Meninggalkan gemerlap kotanya yang seolah mengucapkan selamat tinggal dan semoga bertemu kembali.
Hide Ads