Buddha Tidur dan Pagoda Setinggi 45 Meter di Semarang

Jakarta - Pernah dengar nama Vihara Buddhagaya Watugong? Inilah vihara yang memiliki patung Buddha tidur dan pagoda setinggi 45 meter. Yuk lihat!Semarang ibu kota Jawa Tengah memang memiliki banyak tempat wisata menarik. Salah satunya adalah Vihara Buddhagaya Watugong yang di dalamnya terdapat Pagoda Avalokitesvara yang merupakan Pagoda tertinggi di Indonesia.Semarang ibu kota Jawa Tengah memang memiliki banyak tempat wisata menarik. Salah satunya adalah Vihara Buddhagaya Watugong yang di dalamnya terdapat Pagoda Avalokitesvara yang merupakan Pagoda tertinggi di Indonesia.Saya yang sedang berada di kampong halaman tak lupa mengunjungi Vihara ini. Meski letaknya agak jauh dari pusat kota tapi mudah sekali untuk di jangkau. Dengan menggunakan bus Trans Semarang kami menuju lokasi Vihara yang terletak di bukit tertinggi Semarang. Tepatnya di kawasan Pudakpayung,Banyumanik. Dari halte kami berjalan sekitar 10 menit menuju lokasi tepat berseberangan dengan Markas Kodam IV/Diponegoro.Komplek Vihara Buddhagaya Watugong ini merupakan Vihara pertama di Indonesia setelah Kerajaan Majapahit runtuh. Dengan luas hampir 2,5 hektar terdiri dari 2 bangunan utama adalah  Vihara Dhammasala dan Pagoda Avalokitesvara serta beberapa bangunan lain.Pagoda ini berdiri anggun dan megah dengan tinggi 45 meter. Memiliki 7 ruang tingkatan dengan arsitektur yang indah dan unik  semakin keatas semakin menyempit dengan dasar berbentuk segi delapan. Dan tak seorang pun diperbolehkan untuk memasuki ruang tingkatannya.Disebut juga sebagai Pagoda Dewi Kwan Im karena dalam setiap tingkatannya terdapat 4 buah patung Dewi Kwan Im menghadap ke 4 penjuru. Mulai di bangun pada tahun 2004 dengan bahan bangunan yang seluruhnya diimpor dari China. Pada tahun 2006 MURI telah mensahkan Pagoda ini sebagai Pagoda tertinggi dan teranggun di Indonesia.Dalam Pagoda ini juga terdapat patung Bodhisattva Avalokiteswara berukuran raksasa yang menghiasi interior bangunan. Yang menarik disini umat Buddha dan pengunjung juga bisa melakukan ritual untuk mengetahui nasib manusia.Sedangkan Vihara Dhammasala mulai dibangun pada tahun 1955 oleh sang pelopor kebangkitan Buddha Dhamma di nusantara adalah Bhikkhu Ashin Jinarakkhita bersama seorang dermawan asal Semarang Goei Thwan Ling yang menghibahkan sebagian tanah miliknya.Bangunan lain yang bisa di temukan di komplek ini adalah Monumen Watugong,Patung Buddha di bawah pohon Bodhi,Patung Buddha tidur,kolam teratai,taman bacaan,Kuti Meditasi dan masih banyak lagi. Tidak ada tiket masuk untuk memasuki kawasan Vihara ini namun kita bisa memberikan donasi seikhlasnya sebagai pengunjung.