Pengalaman Berkesan Mudik ke Rumbai & Wisata ke Istana Siak

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pengalaman Berkesan Mudik ke Rumbai & Wisata ke Istana Siak

Mohamad Arief Rizky - detikTravel
Kamis, 20 Jul 2017 11:23 WIB
loading...
Mohamad Arief Rizky
Senja di Danau Buatan Rumbai
Jembatan menuju Siak
Istana Siak dan hamparan halamannya
Salah satu trik foto di Istana Siak
Kita pernah ada di Siak Sri Indrapura!
Pengalaman Berkesan Mudik ke Rumbai & Wisata ke Istana Siak
Pengalaman Berkesan Mudik ke Rumbai & Wisata ke Istana Siak
Pengalaman Berkesan Mudik ke Rumbai & Wisata ke Istana Siak
Pengalaman Berkesan Mudik ke Rumbai & Wisata ke Istana Siak
Pengalaman Berkesan Mudik ke Rumbai & Wisata ke Istana Siak
Jakarta - Pengalaman mudik ke kampung halaman calon istri di Rumbai memang berkesan. Sekalian berwisata ke Istana Siak, banyak warisan kerajaan yang bisa dilihat.Kesan pertama apakah menggoda? Maaf maaf saja, tapi bukan. Kesan pertama begitu hareudang! Panasnya luar biasa! Walaupun suhu boleh sama dengan Jakarta, tapi di sini begitu hampa tanpa belaian angin. Tapi ini bukan hambatan berarti, sepanjang si dia ada di sisi.Di perjalanan menuju rumah keluarga si dia, saya pun sempat menengok gerbang masuk komplek Chevron yang tampak sepi. Ujar sang papa mertua, kontrak perusahaan milik negeri Paman Sam itu akan habis pada 2021 nanti. So, hampir semua karyawannya hengkang dari camp yang selama ini jadi tempat tinggal mereka. Karena penasaran dan mumpung ke Rumbai, saya meminta kepada papa untuk mampir dan meninjau sisa-sisa kejayaan tempat kerjanya.Sebelum saya bertolak ke kampung halaman si dia, sudah barang tentu browsing lokasi wisata wajib adanya. Dibantu sepenuh hati, si dia pun menyarankan beberapa tempat yang ujarnya cukup kece untuk dilancongi. Selesai beberes koper dan sedikit camilan tape ketan hitam hasil karya mertua, saya, si dia dan dua adiknya segera berangkat ke sebuah danau artifisial yang berjarak 15 menit saja dari rumah.Beruntunglah kami sampai di saat matahari akan terbenam. Cakrawala di atas danau pun terpampang sangat memukau. Gradasi biru pudar hingga oranye pekat dan muda sangat memanjakan mata. Saya pun refleks mengarahkan lensa kamera ke panorama yang endah dan menakjubkan.Hari pertama saja begitu memesona. Saya tidak sabar untuk menjelajah tempat lainnya yang ada di sekitaran Rumbai. Setelah berdiskusi sambil bercanda ria dengan keluarga baru saya, kami pun sepakat untuk berkelana ke Siak. Berhubung jarak yang cukup jauh, yaitu 130 km, kami pun bergegas masuk kamar agar tidak bangun kesiangan.Sebelum memasuki wilayah Siak, kami tak kuasa untuk parkir sejenak dan cekrek upload di jembatan yang tak kalah megahnya dengan Jembatan Ampera. Jembatan yang berjudul Jembatan Siak atau Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah ini membentang di atas sungai Siak dan diresmikan pada Agustus 2007 lalu.Pemandangan sungai yang bersih serta langit biru sangat pas untuk diabadikan. Setelah asyik menghabiskan kapasitas memori, kami lanjut ke destinasi utama yaitu Istana Siak.Ada tiga nama yang umum untuk istana ini: Istana Siak Sri Inderapura, Istana Asserayah Hasyimiah dan Istana Matahari Timur. Didirikan pada 1893, istana ini berdiri megah di komplek seluas 32 ribu meter persegi. Jangan lupa untuk membeli tiket Rp 5.000 ya sebelum masuk ke halaman istana ini.Sebelum menginjakkan kaki ke dalam istana, pengunjung juga diharuskan melepas alas kaki. Supaya tidak tercecer atau dihilangkan, titipkan alas kaki di pos yang tersedia. Bayarannya, cukup seribu rupiah saja per alas kaki. Yuk, masuk!Layaknya museum peninggalan sejarah, istana yang dirancang oleh arsitek Jerman ini menyimpan segudang koleksi antik yang menawan. Sebut saja cermin besar, kursi kerajaan, keramik, pernak-pernik ratu hingga bebajuan kerajaan yang mewah.Melongo memperhatikan benda-benda bersejarah, tiba-tiba kuping saya diusik suara musik yang begitu klasik. Tidak mungkin pemutar lagu biasa yang memainkan musik tersebut, karena suaranya sangat bening dan jernih.Saya pun bergegas mengikuti sumber suara dan menemukan gerombolan wisatawan di depan "Romel", sebentuk pemutar musik berukuran jumbo. Dengan tinggi hampir mencapai langit-langit, "Romel" ini hanya ada dua biji saja di dunia: di Siak dan Jerman.Pemandu museum pun memperlihatkan koleksi piringan hitam berdiameter besar, yang terletak pada laci di bawah pemutar musik. Wow, dari Romel ke iPod. Sungguh revolusi itu benar adanya.Kalau Anda akan bertandang ke istana Siak, pastikan mengunjungi spot-spot berikut dan cobalah trik-nya saat mengambil gambar: Cermin sang Ratu Konon siapapun yang berkaca pada cermin ini, wajahnya akan terlihat lebih berkilau dan cling. Ingin terlihat demikian, saya lalu berdiri di hadapan cermin dan cling! muka saya memang kelihatan lebih berkilau lho.Cawan kerajaan masih di lantai dasar, hampiri cawan raksasa dan jongkoklah di belakangnya. Biarkan teman mengambil foto dari sisi depan dan Anda pun akan terlihat seperti berada di dalam cawan.Kursi raja Biarpun alas duduk sang raja ada di balik lemari kaca, tapi dengan sudut yang tepat, Anda bisa terlihat seolah-olah sedang duduk di atas kursi ningrat tersebut.Cermin ajaib Kalau trik ini mesti dilakukan berduaan. Bayangkan si dia sedang kangen lalu menyebutkan nama saya di depan cermin. Voila, tiba-tiba bayangan muka saya muncul di cermin. Mengelilingi Istana Siak memang tidak cukup hanya 1 atau 2 jam. Tapi karena sedang libur Lebaran dan pengunjung yang berjejalan, kami pun memutuskan untuk keluar dan mengambil alas kaki yang dititipkan.Sebelum menyudahi wisata di Istana Siak, saya dan si dia berfoto berdua di depan jajaran huruf bertuliskan SIAK SRI INDRAPURA. Rupanya ini spot favorit para pengunjung untuk foto-foto sebagai kenang-kenangan bahwa mereka pernah ke tempat ini.Biarpun panas ngga ketulungan, tapi Lebaran kali ini berkesan bukan kepalang. Ditambah keluarga baru yang sangat welcome, bikin saya makin betah. Mohon maaf lahir batin semua.
Hide Ads