Wisata Seru Keliling Museum di Bandung

Jakarta - Bandung tidak hanya dikenal karena udaranya yang sejuk dan gadisnya yang cantik. Di sini juga terdapat sejumlah museum yang bisa dikunjungi.Bandung sepertinya selalu ada di hati warga Jakarta. Walaupun untuk menuju ke Bandung berkurang kenyamanannya karena kemacetan, tapi tetap banyak warga Jakarta yang berkunjung ke kota Paris van Java ini.Banyak yang ditawarkan dari kota Bandung ini, wisata alam, wisata belanja, wisata kuliner, wisata sejarah dan wisata museum. Ya, Bandung memiliki beberapa museum yang patut untuk dikunjungi. Kali ini saya ke Bandung memang sengaja untuk mengunjungi beberapa museum selain tentunya mencicipi makanan tradisionalnya. Sesampainya di Bandung dan sebelum memulai wisata museum, saya mencicipi lotek di Jalan Macan. Mirip dengan gado-gado tetapi dengan tambahan kencur di bumbunya.Museum pertama yang saya kunjungi adalah museum Geologi yang menurut buku panduan diresmikan pada 16 Mei 1929. Koleksi museum berupa batuan, mineral dan fosil tersebar dalam dua lantai. Tak hanya memajang barang-barang koleksi tetapi di dalam museum ini juga terdapat alat peraga gempa bumi. Pengunjung dapat merasakan getaran gempa vertikal dan horisontal pada alat ini.Sebagian besar pengunjung di museum ini adalah rombongan dari sekolah, baik dari Bandung maupun kota-kota lain di luar Bandung. Setelah puas berkeliling Museum Geologi, saya melanjutkan perjalan ke museum Pos dan Giro yang letaknya tidak jauh dari Museum Geologi. Di museum yang berdiri pada tahun 1931 memajang tidak hanya bermacam perangko namun benda-benda pendukung pos dan perkembangannya. Di antaranya beberapa kotak pos, alat pengangkut pos termasuk sepeda-sepeda kuno yang dulu digunakan sebagai sarana transportasi untuk mengantar surat.Saat ke museum Pos dan Giro ini hanya saya pengunjung yang berkeliling museum. Sebelum melanjutkan kunjungan ke museum berikutnya, saya mampir ke PT Rasa, salah satu restoran legendaris di Bandung untuk makan siang.Museum ketiga yang saya kunjungi adalah Museum Schoemaker yang terletak di di dalam Hotel Prama Grand Preanger. Museum ini didekasikan untuk Charles Prosper Wolff Schoemaker. Beliau adalah arsitek yang merancang beberapa bangunan di Bandung termasuk hotel Prama Grand Preanger, Gedung Merdeka dan Villa Isola di Jalan Setiabudhi, Bandung yang sekarang menjadi gedung rektorat Universitas Pendidikan Indonesia. Di dalam museum ini dipanjang foto-foto bangunan hasil karya CPW Schoemaker. Beliau juga dosen pengajar di Institut Teknologi Bandung dan salah satu mahasiswanya adalah Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia.Saya sempat tersasar di dalam hotel saat akan menuju museum ini karena minimya petunjuk. Sama seperti di museum Pos dan Giro, di museum ini pun hanya saya yang berkunjung.Museum terakhir yang saya kunjungi dalam satu hari di Bandung adalah Museum Konperensi Asia Afrika yang sangat terkenal itu. Saya tuliskan Konperensi karena sesuai dengan nama yang tercantum di gedung museum tersebut.Sesuai dengan namanya, museum yang diresmikan pada 24 April 1980 ini memajang koleksi barang-barang yang berhubungan dengan Konperensi Asia Afrika yang berlangsung pada tahun 1955 termasuk Dasa Sila Bandung dalam beberapa bahasa sesuai dengan Negara-negara peserta KAA.Selesai sudah wisata museum di kota Bandung. Dan menutup perjalanan hari ini, saya mampir ke kedai Kopi Purnama untuk menikmati Es Kopi.Nah, selain wisata kekininan, wisata museum yang ada di Bandung pun dapat dimasukkan dalam daftar kunjungan berikutnya.