Rumah Cantik di Tepi Sungai Siak Pekanbaru, Punya Siapa Ini?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rumah Cantik di Tepi Sungai Siak Pekanbaru, Punya Siapa Ini?

Merza Gamal - detikTravel
Kamis, 01 Jun 2017 10:53 WIB
Jakarta - Di tepi Sungai Siak Pekanbaru, di bawah Jembatan Siak III, ada sebuah rumah yang mungil dan cantik. Rumah ini ternyata bersejarah lho.Saat kita melintas dari arah Rumbai ke Pekanbaru Kota akan terlihat sebuah bangunan unik. Itulah bangunan bersejarah, Rumah Singgah Tuan Kadi. Yuk mari kita singgah di sana.Pekanbaru saat ini telah menjadi salah satu kota metropolitan di Indonesia. Tapi dahulu kala kota ini berasal dari satu kampung kecil di tepian Sungai Siak yang dikenal dengan nama Senapelan.Perkembangan Senapelan sangat erat dengan Kerajaan Siak Sri Indra Pura. Senapelan memegang peranan penting dalam lalu lintas perdagangan.Letak Senapelan yang strategis dan kondisi Sungai Siak yang tenang dan dalam membuat perkampungan ini memegang posisi silang baik dari pedalaman Tapung maupun pedalaman Minangkabau dan Kampar.Senapelan yang kemudian lebih popular disebut Pekanbaru resmi didirikan pada tanggal 23 Juni 1784 M oleh Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah di bawah pemerintahan Sultan Yahya yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Pekanbaru.Meski telah menjelma menjadi sebuah kota metropolitan, dengan deretan bangunan megah dan arsitektur modern, Pekanbaru masih meninggalkan jejak-jejak sejarah masa lalu. Jejak-jejak sejarah ini bersanding dengan tradisi budaya Melayu yang masih bertahan hingga hari ini.Salah satu jejak sejarah itu adalah Rumah Singgah yang terletak tepat di bawah Jembatan Siak III Pekanbaru. Lokasi ini sekarang dikenal dengan Jalan Panglima Undan.Pada masa kesultanan Siak Sri Indrapura, Tuan Kadi memiliki rumah di tepian sungai Siak dekat dermaga kapal. Rumah ini menjadi persinggahan sementara para sultan yang datang ke Pekanbaru.Rumah Singgah ini terbuat dari kayu dan berbentuk panggung. Posisi Rumah Singgah yang ada saat ini masih berada di tempat yang sama. Di belakang rumah singgah ini, ada pelabuhan kecil yang menjorok ke Sungai Siak yang terbuat dari kayu. Pelabuhan itulah yang dijadikan tempat bertambatnya kapal para sultan.Rumah Singgah berbentuk panggung, menghadap ke arah Timur, dan dilengkapi dengan jenjang tangga di pintu bagian depan. Persis di depan pintu masuk, terdapat sebuah bak batu. Di sinilah dulu para tamu, termasuk sultan mencuci kaki dan tangan sebelum naik ke rumah.Dilihat dari samping, bentuk rumah singgah memanjang dan besar dengan jendela dan lekuk-lekuk bangunan yang berbeda. Jendela berada di sisi Timur dan Barat.Β  Pengunjung juga sering menjadikan bagian samping rumah ini sebagai latar belakang untuk berfoto.Persis di bawah Jembatan Siak III, ada laman bermain bagi masyarakat berupa taman kota yang cukup menyenangkan. Taman ini cukup luas, dilengkapi dengan fasilitas bersantai seperti kursi-kursi, tanaman hias, pepohonan dan pagar persis di tepi sungai. Sambil menunggu senja, pengunjung bisa menikmati tenangnya aliran Sungai Siak. Kapal-kapal besar yang bersandar di tepi sungai juga menjadi pemandangan yang unik.Taman yang juga dilengkapi median jalan itu, bisa dimanfaatkan pengunjung untuk bersepeda. Pada hari Minggu, taman ini cukup ramai. Pagi hari cukup banyak traveler yang memulai langkah di sini untuk menyusuri peninggalan Kota lama Pekanbaru.Rumah Singgah Tuan Kadi sendiri didirikan pada tanggal 23 Juli 1928. Hal itu bisa dilihat dari tanda yang ada di tangga pintu depan rumah. Masuk ke rumah kita akan menemui beberapa photo dokumentasi masa lalu. Namun sayang di dalam rumah, sudah tidak ada lagi perabotan yang digunakan Tuan Kadi dan tamunya di masa lalu. Dari jendela rumah, traveler dapat mengabadikan Jembatan Sungai Siak III yang unik.Jadi, jika berkunjung ke Pekanbaru, jangan lupa singgah di Rumah Singgah dan buatlah photo-photo menarik di lokasi rumah singgah tersebut serta latar belakang Jembatan Siak III yang menarik arsitekturnya. (travel/travel)

Hide Ads