Hok An Kiong, Klenteng Tertua di Surabaya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Hok An Kiong, Klenteng Tertua di Surabaya

Arya Martin - detikTravel
Rabu, 07 Jun 2017 15:27 WIB
loading...
Arya Martin
Altar yang di gunakan untuk peribadatan di Klenteng Coklat
Klenteng Coklat diantara bangunan-bangunan bersejarah lainnya
Pintu bagian masuk Klenteng Hok Aan Kiong yang dihiasi ornamen Tiongkok
Para pecinta sepeda di Surabaya, mengunjungi Klenteng Coklat
Hok An Kiong, Klenteng Tertua di Surabaya
Hok An Kiong, Klenteng Tertua di Surabaya
Hok An Kiong, Klenteng Tertua di Surabaya
Hok An Kiong, Klenteng Tertua di Surabaya
Jakarta - Liburan ke Surabaya memang paling pas kalau dinikmati sambil belajar tentang budaya. Salah satu tempatnya adalah Klenteng Hok An Kiong yang tertua di Surabaya.Surabaya merupakan tempat dimana hampir semua budaya asing bisa berkembang, tidak terkecuali budaya Tionghoa. Jejak-jejak peninggalan itu bisa kita temukan di bangunan-bangunan bergaya Tionghoa di sekitar Surabaya bagian utara.Pada akhir pekan saya bersama rekan-rekan pecinta sepeda, melakukan ekplorasi ke wilayah Surabaya bagian utara. Salah satu tujuan kami adalah Klenteng tertua di Surabaya yaitu Hok An Kiong. Klenteng ini juga dikenal dengan sebutan Klenteng Coklat, bukan karena warnanya namun karena berada di jalan Coklat.Sepeda kami kayuh mulai dari Jembatan Merah memasuki kawasan pecinan Kembang Jepun memasuki gang-gang yang ada disebelah kiri jalan. Disebuah sudut jalan ada bangunan khas Tiongkok yang serba merah, kami memarkir sepeda kami di luar gerbang dan masuk kedalam bangunan. Klenteng Hok An Kiong selalu dijaga oleh pengurus, mereka cukup ramah menyambut kami dan memberikan informasi seputar sejarah klenteng.Diantara lilin-lilin merah yang besar, terdapat wadah kuningan berisi dupa yang memang digunakan untuk ritual keagamaan. Di bagian dalam ruangan terdapat barisan patung Budha, Dewi Kwan Im, dan dewa dewi lainnya. Piring-piring berisi buah juga tersaji untuk dewa-dewa yang di hormati.Awalnya, bangunan ini dibangun pada tahun 1830 sebagai tempat penampungan awak kapal dari Tiongkok yang bersandar di pelabuhan Surabaya. Para awak kapal itulah yang membawa patung Ma Co Po untung dihormati, yang menjadi cikal awal dari Klenteng.Klenteng Coklat merupakan klenteng Tri Dharma yang memfasilitasi peribadatan umat Kong Hu Chu, Buddha dan Tao. Umat biasanya memadati Klenteng ini pada hari-hari besar keagamaan untuk berdoa. Surabaya memang menyimpan peninggalan sejarah kebudayaan yang bersanding harmoni dengan nilai-nilai lokal. Untuk belajar ke Bhinekaan, sudah jelas Surabaya merupakan destinasi yang cocok untuk para Traveler.
Hide Ads