Pantai Penyabong, Destinasi Indah di Belitung Untuk Pecinta Fotografi
Sabtu, 21 Jan 2017 17:25 WIB

Diah Andrini Dewi
Jakarta - Weekend, mungkin ada traveler yang liburan ke Belitung. Bagi Anda yang gemar fotografi, wajib mampir ke Pantai Penyabong yang mempesona.Siang itu matahari menunjukkan keperkasaannya, membuat kulit kami nampak lebih eksotis dari sebelumnya. Meski cukup mengganggu, namun tak apalah pikirku. Bukankah kulit yang eksotis adalah sensasi dari berlibur ke pantai?Pantai Penyabong, di sanalah kami menikmati waktu siang kala itu. Sebuah pantai yang berlokasi di daerah Membalong, Belitung Selatan. Untuk dapat sampai ke tempat ini dibutuhkan waktu sekitar 2 jam berkendara dari pusat kota Tanjung Pandan. Jaraknya yang cukup jauh dan terpencil dari pusat kota membuat pantai ini nampak lebih sepi jika dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya di Belitung. Namun begitu, fasilitas yang tersedia ditempat ini cukuplah memadai. Seperti adanya mushola untuk menunaikan ibadah solat bagi umat Muslim, tempat bilas dan toilet umum serta beberapa warung makan yang menyajikan aneka olahan seafood, kelapa muda dan panganan ringan.Hal ini tak pelak membuat kami merasa lebih nyaman dan leluasa untuk menghabiskan waktu siang kami di pantai ini tanpa merasa khawatir akan kelaparan ataupun sulit menemukan tempat untuk menunaikan ibadah dan membersihkan diri selepas bermain di pantai.Dari kejauhan, sayup-sayup terdengar deburan ombak mengalun begitu merdu bagai nyanyian alam yang menyambut kedatangan kami dengan penuh keriangan. Batuan granit aneka bentuk dan ukuran nampak gagah menghiasi area sekeliling pantai, tapi ada pula beberapa di antaranya yang menjorok ke arah laut dengan ukuran yang cukup besar menyerupai dermaga. Pada sisi pantai yang lain, terlihat cukup banyak pohon pandan laut yang tumbuh di area sekitar pantai.Menurut info dari bapak supir yang mengantarkan kami, konon Pantai Penyabong ini memang sering dijadikan sebagai objek fotografi karena keindahannya. Mendengar penuturan beliau, tak pelak kami pun tak ingin melewati keindahan ini tanpa mengabadikannya dalam mata lensa. Tak terasa hanya dalam hitungan menit, puluhan foto telah memenuhi memori kamera kami. Sebuah indikasi bahwa pantai ini memang memiliki daya pikat cukup kuat bagi para pencinta fotografi sebagaimana yang dikatakan oleh bapak supir. Setelah puas berfoto, kami pun kembali menyusuri pantai. Lembutnya pasir pantai dengan warna putih bersih dapat aku rasakan begitu kutanggalkan alas kakiku dan mulai menyusurinya setapak demi setapak. Air laut yang jernih dengan degradasi warna biru kehijauan seolah menggodaku untuk menghampirinya. Ahh, jika saja aku tak lupa membawa baju ganti saat itu, mungkin aku pun akan dengan senang hati untuk menceburkan diri ke dalamnya. Angan tinggallah khayal, aku pun kembali berjalan menyusuri pantai sambil sesekali membiarkan kakiku mengenai terjangan ombak yang datang silih berganti ke bibir pantai.Sungguh indah Negeri Laskar Pelangi ini.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol