Nong Nooch Village, Taman Warna-warni di Thailand
Rabu, 25 Jan 2017 11:55 WIB

Darwance Law
Jakarta - Thailand masih punya banyak tempat wisata yang cantik. Salah satunya Nong Nooch Village, yang berisikan taman penuh bunga warna-warni.Soal objek wisata bahari, Thailand mungkin salah satu juara dunia. Phuket dengan Phi Phi Island-nya dan Pattaya dengan pantainya yang membentang adalah dua di antara beberapa bukti nyata. Bahkan, beberapa tempat ini pernah dijadikan sebagai lokasi syuting beberapa judul film terkenal produksi Hollywood. Selain wisata bahari, rupanya Thailand punya objek wisata dalam bentuk lain yang tak kalah menarik. Cobalah singgah di Nong Nooch Village. Nuansa perkebunan yang asri dengan dominasi warna hijau diselingi warna lain khas bunga-bunga akan menyambut kedatangan kita. Penasaran?Setelah puas bergaya depan kamera bersama gajah-gajah cekatan setelah pertunjukan di Elephant Show, cepat-cepat saya dan adik menghampiri Oom Pacha yang sudah menunggu sedari tadi di ambang pintu. Oleh laki-laki paruh baya yang tak lain adalah kompas hidup bagi kami selama di Thailand itu, kami digiring keluar ruangan ukuran raksasa yang menjadi tempat dua pertujukan spektakuler yang baru saja kami saksikan dengan penuh rasa kagum. Melewati deretan rapi pertokoan yang didominasi oleh toko suvenir khas Thailand, suasana Thailand yang sejuk terpampang di hadapan mata."Inilah Nong Nooch Village yang maha luas itu, sengaja ditanam dengan berupa-rupa flora," jelas Oom Pacha seolah mengetahui apa yang ada di benak kami. "Nanti silakan adik-adik keliling, tapi sebelumnya kita makan siang terlebih dahulu di atas," tambahnya seraya menunjuk salah satu bangunan bertingkat yang berdiri agak di dataran tinggi.Ya, saya setuju dengan Oom Pacha. Jam digital di layar ponsel yang saya miliki hampir berubah ke angka 12.00, pertanda waktu makan siang tiba. Dengan patuh, kami mengikuti langkah demi langkah Oom Pacha memasuki sebuah restoran yang tadi ia tunjuk dari jauh. Sebagaimana biasanya, setiap kali hendak mau makan, Oom Pacaha selalu mengatakan kepada kami bahwa tempat makan yang kami datangi semua menunya halal."Ini peruntukan untuk wisatawan Muslim yang datang ke sini," tegasnya kemudian.Seusai memulihkan energi dengan menu yang cocok dengan lidah kami, saya dan adik langsung mohon diri kepada Oom Pacha untuk berjalan-jalan menyusuri jengkal demi jengkal Nong Nooch Village yang sedari tadi menggoda kami untuk segera dijelajahi. Oom Pacha memberi waktu tak lama kepada kami, sebab setelah ini kami masih harus mendatangi satu destinasi lagi sebelum kembali ke Bangkok beberapa jam kemudian. Sebagaimana daftar di itinearay yang sebentar-sebentar saya amati itu, setelah ini kami memang akan ke Laser Buddha, sebuah tempat yang berdasarkan hasil penjelajahan saya di dunia maya adalah sebuh bukit yang terukir dengan gagah sosok Sang Buddha."Coba patung yang ini lagi," ujar kami satu sama lain manakala menemukan patung-patung berupa-rupa jenis fauna. Selain dijejali oleh flora beraneka rupa dengan parasnya yang elok, Nong Nooch Village juga dipenuhi oleh patung-patung bergerombol fauna yang lucu-lucu, seperti rusa, singa, harimau, babi, berang-berang, kambing, keledai, orang utan, dan lain sebagainya. "Omong-omong, ini hewan apa ya?" celetuk kami manakala menemukan hewan yang terasa masih asing di mata kami. Berderailah tawa kami setelah itu.Hari itu, Thailand sangatlah terik oleh sengatan sinar matahari yang seolah enggan berkompromi. Hanya saja, di Nong Nooch Village yang ditumbuhi pohon-pohon rimbun lagi menjulang tinggi, rasa penas itu sedikit agak berkurang, berganti dengan rasa sejuk oleh tiupan angin yang mengibas-ngibas dedaunan. Sepanjang mata memandang, yang tertangkap oleh mata adalah area hijau berbunga-bunga. Sungguh sebuah tempat yang cocok untuk melepas lelah. Sayang, setengah jam sudah berlalu. Saya dan adik harus segera menghampiri Oom Pacha untuk melanjutkan perjalanan ke tempat berikutnya."Sudah?" tanya Oom Pacha setibanya kami di tempat beliau tadi menunggu. "Sekarang kita akan melihat Laser Buddha," tambahnya lagi seraya membuka pintu mobil untuk kami.Pelan-pelan, mobil yang membawa kami keluar dari area Nong Nooch Village yang sedap di mata itu. Di antara rasa kantuk yang mulai datang menyerang, samar-samar saya mendengar Oom Pacha berkisah perihal Laser Buddha. Soal yang satu ini, akan saya ceritakan di lain waktu. Semoga pengalaman jalan-jalan kami di Nong Nooch Village ini bisa menambah daftar destinasi yang akan didatangi siapapun yang hendak jalan-jalan ke Thailand. Saran saya cukup sederhana, datanglah dengan alokasi waktu yang panjang biar bisa menjelajahi tempat ini dengan leluasa. Selain itu, datang pada pagi hari sepertinya menjadi pilihan yang baik, sebab Nong Nooch Village yang hijau dengan embun yang masih mendekap daun-daun sepertinya akan menjadi jauh lebih menarik lagi. Sekali lagi, salam jalan-jalan terus!
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara