Mengenang Kirab Budaya Bulan Safar di Salatiga
Senin, 30 Jan 2017 14:19 WIB

Nabilah Elmira
Jakarta - Setiap bulan Safar, atau bulan kedua selepas Muharram di Kota Salatiga selalu diadakan kirab budaya. Kemeriahan pawai ini pun menarik perhatian banyak orang.Warga Dukuh Krajan, Salatiga, tampak telah sibuk melakukan aktivitas sejak pagi pada 13 Oktober 2016 yang lalu. Bulan Safar telah datang, dan saatnya menggelar Kirab Budaya untuk merayakan Saparan.Tradisi Saparan rutin dilakukan warga setiap setahun sekali. Warga berpartisipasi tanpa terkecuali dari anak-anak, hingga orang tua untuk meramaikan kirab budaya ini.Sekitar jam 10.00, mulai terlihat warna-warni di sana-sini. Musik dimainkan, karya seni dipamerkan, dan tarian dipertontonkan dalam Kirab Budaya yang berlangsung meriah. Warga berjalan berarak-arakan dengan berbagai atribut dan kostum mulai yang terbuat dari plastik bekas, hingga yang memiliki desain rumit dan pernak-pernik di semua bagian.Terdapat pula beberapa turis asing yang ikut meramaikan pawai. Selain itu, juga terdapat barongsai, ular naga, jaranan, dan reog ponorogo yang akan melakukan pertunjukan di poin-poin yang telah ditentukan selama Kirab Budaya berlangsung. Kirab Budaya Saparan Dukuh Krajan tidaklah lengkap tanpa adanya salah satu kesenian khas daerah, yaitu Drum Blek. Kesenian ini sudah sangat diakui sebagai ajang kreativitas hingga terdapat kejuaraan-kejuaraan antar RT. Setiap RT biasanya memiliki kelompok Drum Bleknya sendiri.Musik Drum Blek dihasilkan dari tabuhan tempat air bekas atau biasai disebut 'Blek'. Blek ini menghasilkan suara yang unik namun tetap asyik untuk didengarkan. Tampilan Drum Blek ini seperti Drum Band, juga lengkap dengan mayoretnya. Seru!
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom