Cerita dari Lawu, Gunung yang Tenar dengan Kedinginannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita dari Lawu, Gunung yang Tenar dengan Kedinginannya

Anya Sakya - detikTravel
Senin, 30 Jan 2017 17:47 WIB
loading...
Anya Sakya
Puncak Lawu
Cerita dari Lawu, Gunung yang Tenar dengan Kedinginannya
Jakarta - Gunung Lawu memang terkenal di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bahkan presiden RI pun sering mendakinya. Kekhasan lainnya, ia berjuluk gunung paling dingin!Ceritanya begini. Kami berangkat pukul 02.00 WIB ke bungurasih dan menaiki bus pertama kali dari rute Surabaya-Madiun-Ponorogo. Niatnya mau naik bus ekonomi biar murah tapi ternyata pas sudah duduk baru nyadar di atas tempat duduk ada kaya AC (air conditioner). Akhirnya terjawab setelah bertanya ke sebelah. Karena sudah terlanjur naik, perjalanan dimulai daripada dimarahi sama kenek bus.Akhirnya saya meluncur ke Madiun dengan bus eksekutif itu, walaupun agak berat hati. Soalnya Cuma bawa Rp 100 ribu dan sudah membayar ongkos angkot Rp 15 ribu lalu untuk bus sebesar Rp 45 ribu. Sisanya tinggal Rp 40 ribu untuk perjalanan dari Madiun - Magetan - Karanganyar - Ponorogo. Oiya, mbak sebelah saya bernama Warsini.Sampe di Madiun pukul 20.00 WIB kalau tidak salah. Besoknya, bersiap ke Magetan pukul 09.00 WIB menaiki sepeda motor menuju ke Sarangan, Magetan. Di Sarangan, melihat air terjun dulu dengan berjalan kaki dari parkiran ke lokasi lumayan jauh. Bisa buat pemanasan sebelum naik Lawu.Selesai menikmati air terjun, setelah istirahat dan makan, pukul 22.00 berangkat ke Cemoro Sewu. Dialah gerbang lawu yang ada di Kabupaten Magetan. Perjalanan ke Cemoro Sewu lumayan curam. Karena ketinggian inilah yang bisa menyebabkan pengendalian motor akan terganggu jika tidak sigap.Sampe di Cemoro Sewu sekitar pukul 23.00 WIB. Karena langsung naik dan jarang olahraga, jadinya tiap 5 meter tanjakan sudah capek. Gara-gara itu pula yang tadinya mau liat sunrise di puncak jadi tidak kesampaian. Sampai puncaknya baru pukul 12.00 WIB keesokan harinya. Balik ke pukul 00.00 WIB, 29 Desember 2008 dan masih di jalur, pada pukul 02.00 WIB baru sampai di Pos 2 karena mengantuk diputuskan untuk tidur dulu.Saya tidak tidur karena sebelumnya sudah istirahat dan sambil menunggu sampai bangun pukul 04.00 WIB dan memulai perjalanan kembali. Udara yang sangat dingin karena badan mulai menggigil. Padahal jaket sudah dua menempel di badan. Sekitar pukul 04.30 WIB berenti untuk Salat Subuh sekaligus melihat sunrise. Namun tertutup oleh pohon.Perjalanan dilanjutkan kembali pukul 05.00 WIB. Ketika sampai Pos 3 waktu menginjak pukul 06.00 WIB. Waktu itu hujan mulai turundan berlangsung selama 3 jam. Pukul 09.00 WIB, udara dingin kembali menyesap menusuk tulang. Namun, dingin akan hilang saat perjalanan dilanjutkan. Malah berubah panas saat sampai atas. Pakaian tebal pun dilepas.Sampai di Pos 5 sarapan dulu dengan pop mie dan roti. Sesampainya di puncak hanya sebentar saja. Soalnya takut jika perjalanan turun terlalu malam. Turun dari puncak, dicoba melewati Cemoro Kandang dengan gerbang keluar di Karanganyar, Jawa Tengah. Perjalananya pun sedikit berbeda, karena didominasi tanah. Jadi akan licin apalagi sehabis hujan. Jalannya pun mutar-mutar dan lebih landai.Γ‚ Akhirnya sampai di gerbang keluar pukul 18.00 WIB. Perjalanan turun hanya sekitar 6 jam. Padahal naiknya sampe 12 jam. Lalu balik ke Cemoro Sewu yang berjarak kurang dari 1 kilometer tapi sudah melintasi provinsi.Hmmm... Kalau akan mendaki Gunung Lawu, traveler harus bersiap-siap dengan sergapan hawa dingin ya. Jangan lupa berolahraga supaya perjalanannya lancar!
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads