Liburan Singkat 3 Hari 2 Malam di Belitung
Selasa, 14 Feb 2017 13:59 WIB
Swarna Jayanti
Jakarta - Belitung punya banyak destinasi wisata menarik. Cobalah liburan singkat 3 hari 2 malam ke sana. Dijamin seru!Total waktu berlibur ke Belitung saat itu hanya 3 hari 2 malam dan karena tidak sempat riset sana sini. Akhirnya kami memutuskan menggunakan jasa travel agent selama berada di sana.Hari pertama kami berangkat siang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan lama perjalanan 1 jam. Setibanya di Bandara H.A.S. Hanandjoeddin di Tanjung Pandan, kami dijemput oleh jasa travel agent yang sudah kami pesan sebelumnya dan langsung menuju Belitung Timur untuk melihat replika SD Laskar Pelangi. Saat itu hujan deras, dan lama perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 1 jam. Pemandangan selama perjalanan penuh dengan pepohonan di kiri kanan dan jarak pemukiman satu ke yang lainnya lumayan jauh. Saya langsung berpikir, untung pakai jasa travel agent, karena tidak perlu repot-repot. Apalagi lumayan sulit dapat sinyal internet selama perjalanan. Kebayang kalau perlu pakai GPS sendiri untuk cari-cari lokasi. Anyway, setibanya di replika SD laskar pelangi, kami langsung foto-foto. Jangan ekspektasi sesuatu yang wah, karena memang hanya ada bangunan dari kayu yang isinya dua buah ruang kelas. Inilah replika SD yang ada di Film Laskar Pelangi.Setelah berfoto, kami lanjutkan ke Rumah Ahok. Lama perjalanan sekitar 30 menit dari replika SD laskar pelangi. Yang dimaksud dengan Rumah Ahok, adalah benar-benar rumah Bapak Ahok di Belitung.Di seberang rumah tersebut ada rumah adat Belitung yang di dalamnya menjual souvenir dan aneka makanan atau minuman bagi yang mau santai sebentar. Setelah dari Rumah Ahok, kami menuju Pantai Burung Mandi. Tujuan ini juga tidak terlalu jauh dari destinasi sebelumnya. Karena baru hujan deras, kami hanya foto sebentar dan tidak banyak melakukan kegiatan di pantai tersebut. Akan tetapi, pantainya memang bersih dan ini membuat kami tidak sabar hari kedua di mana wisatanya akan full pantai! Pulang dari Pantai Burung Mandi sudah sekitar pukul 18.00.Lalu kami menuju tempat makan yang katanya wajib didatangi kalau ke Belitung, yaitu Mie Belitung. Kalau sudah pesan Mie Belitung, jangan lupa pesan minumannya Es Jeruk Kunci yang juga khas Belitung.Hari kedua yang dinanti-nanti pun tiba. Kami berangkat dari hotel pukul 09.00 pagi. Berbeda dengan hari pertama, hari kedua cerah! Benar-benar pas untuk ke pantai. Perjalanan dari hotel menuju Pantai Tanjung Kelayang pun tidak begitu jauh. Kami tiba di tempat ambil perahu dalam waktu kurang dari 30 menit. Dengan perahu tradisional ini, kami mengelilingi beberapa pulau, yaitu: Pulau Lengkuas, Pulau Batu Berlayar, dan Pulau Kepayang. Di Pulau Lengkuas selain berfoto, kami juga naik mercusuar yang tingginya 18 lantai. Lumayan capek naiknya, tapi setelah tiba di puncak dan melihat hamparan pulau-pulau kecil di Belitung dengan batu-batu raksasanya, capeknya langsung hilang. Benar-benar indah! Pasirnya putih dan airnya jernih, pokoknya nggak menyesal! Setelah island tour, kami melanjutkan dengan makan siang. Dapat ditebak, makan siang yang paling cocok setelah keliling pantai adalah seafood. Tempat makan seafoodnya sebenarnya sederhana, ala masakan rumah dengan view pantai. Namun baru kali itu saya lahap banget makan seafood. Fresh banget dan bumbunya pas! Minumnya es jeruk kunci lagi tentunya. Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Tanjung Tinggi. Di sana kami berfoto dan panjat-panjat batu sepuasnya. Keren banget! Sepulang dari Tanjung Tinggi, kami kembali ke hotel dan tiba sekitar pukul 18.00 sore untuk makan malam dan beristirahat.Hari terakhir di Belitung cukup santai, karena flight kembali ke Jakarta adalah flight sore pukul 16:30. Dari hotel kami berangkat sekitar pukul 09.00 menuju Pantai Tanjung Pendam. Di sini kami hanya foto-foto saja karena sudah akan pulang, jadi tidak main air lagi. Setelah itu kami menuju Museum Timah yang ada Mini Zoo di halaman belakangnya. Dari Museum Timah, kami lanjut menuju Rumah Adat. Di bagian dalam Rumah Adat ini berisi macam-macam barang-barang Adat Belitung, seperti pakaian adat pernikahan Belitung, sesajian lamaran di Adat Belitung, sampai alat tradisional untuk angkut barang juga ada. Yang unik dari rumah adat Belitung yaitu tidak ada ruangan sama sekali. Benar-benar hanya berupa satu ruangan besar. Dan ternyata, tinggi rumah adat dari atas permukaan tanah menggambarkan status sosial si pemilik rumah. Setelah sedikit belajar kebudayaan Belitung melalui rumah adatnya, kami menuju destinasi terakhir, yaitu Danau Kaolin. Begitu tiba di lokasi, saya langsung teringat Kawah Putih di Bandung. Agak mirip, tapi masing-masing punya keindahan tersendiri. Danau Kaloin ini adalah bekas tempat penambangan Kaolin. Airnya biru jernih dan kontras dengan pasir putih di sekililingnya. Puas berfoto di Danau Kaolin, kami makan siang dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandara H.A.S. Hanandjoeddin untuk kembali ke Jakarta.Overall, saya sangat puas liburan ke Belitung. Benar-benar cantik dan bersih. Selama berlibur, saya berpikir bahwa masyarakat Belitung berarti sangat bergantung pada hasil tambang dan pariwisata. Oleh karena itu, mari kita bantu perkenalkan wisatanya dengan traveling ke Belitung!












































Komentar Terbanyak
Awal Mula PB XIV Purbaya Gabung Ormas GRIB Jaya dan Jadi Pembina
Fadli Zon Bantah Tudingan Kubu PB XIV Purbaya Lecehkan Adat dan Berat Sebelah
5 Negara yang Melarang Perayaan Natal, Ini Alasannya