Liburan Murah Meriah di Kota Tua Jakarta: Museum BI
Selasa, 02 Agu 2016 11:25 WIB

Shela Mandrasari P.
Jakarta - Selain ke Taman dan Museum Fatahillah, ada juga tempat lain yang seru untuk didatangi. Museum BI pun bisa jadi destinasi liburan kamu akhir pekan ini. Melewati akhir pekan tidak lengkap rasanya jika hanya menghabiskannya di rumah. Untuk mengatasi kebosanan, bisa menjadi alternatif pilihan bagi kamu yang berdomisili di Jabodetabek untuk melewatkan akhir pekanmu di Museum Bank Indonesia. Murah, mengedukasi dan bermanfaat. Untuk mencapai museum ini kalian cukup menggunakan busway dengan tujuan akhir Kota. Setelah keluar dari busway, ikuti saja arah panah menuju Museum Bank Indonesia. Letak museum ini bersebrangan dengan halte busway. Untuk masuk ke Museum BI, kalian cukup membayar Rp 5.000 untuk umum. Apabila mahasiswa atau pelajar cukup menunjukkan kartu identitas dan kamu pun bisa masuk gratis.Museum ini tutup pukul 16.00 WIB. Setelah dari loket, jangan lupa ambil pamflet alur jelajah Museum BI karena ruangan-ruangan yang ada di museum ini akan dipaparkan pada pamflet tersebut. Museum ini tampak terkonsep dengan baik, bersih serta terjaga rapi.Dilengkapi fasilitas AC yang membuat pengunjung sangat nyaman.Β Wajar saja karena museum ini sudah bersertifikat ISO 9001:2008 sejak tahun 2014 dan menyabet gelar museum terbaik se-Jakarta dan Smart Museum se-Jabodetabek tahun 2014. Maka bukanlah hal yang membosankan bila menghabiskan waktu di sana. Ada 7 ruang yang berada di museum ini, antara lain:1. PlaymotionDi mana ruangan ini tujuannya mempersiapkan pengunjung sebelum memasuki ruang sejarah dengan simulasi permainan menangkap bayangan koin yang berjatuhan.2. Ruang teaterDi sini disajikan film dengan tema sejarah BI, sejarah kebijakan BI dari masa ke masa dan sejarah uang. Sayangnya sewaktu penulis ke sana, ruangan ini sedang tidak difungsikan.3. Ruang sejarah Di ruangan ini dipampang sejarah BI dan peranannya dalam sejarah bangsa. Pembahasannya cukup lengkap mulai dari awal berdirinya Bank Indonesia oleh Belanda (De Javache Bank), sejarah kemerdekaan, penggantian nama menjadi Bank Indonesia, inflasi yang terjadi di Indonesia, g30S PKI, Presiden Soeharto, hingga terjadinya Krismon 1998 dan peranan BI di dalamnya. Seru sekali berada di ruang ini karena per cerita sudah dirangkai dari waktu ke waktu. Ditambah sajian film pendek, patung dan barang barang yang dulu digunakan. Ketika kita berjalan seperti sedang berada di lorong waktu, karena alur cerita disajikan sesuai dengan alur jalan di museum.4. Ruang perenungan hijau Ruangan ini dulunya pernah berfungsi sebagai tempat para pimpinan merumuskan berbagai kebijakan, dinding yang hijau dengan kaca patri bertemakan hasil bumi Nusantara serta jam besar peninggalan DJB (DeJavache BAnk, nama Belanda Bank Indonesia sebelum diganti) menjadi ikon tersendiri untuk ruangan ini.5. Ruang emas moneterDalam ruangan ini tersaji emas murni yang pada masanya pernah berfungsi sebagai penjamin uang yang beredar di Indonesia. Di ruangan ini terdapat pula uang dari berbagai negara yang disimpan rapi dalam lemari kaca yang dapat ditarik sesuai dengan nama negaranya.6. Ruang numismatikRuangan ini berisi koleksi uang yang beredar di Nusantara mulai dari berbagai bentuk dan jenis uang dari zaman kerajaan Hindu Budha, kerajaan Islam, kolonial hingga uang pasca kemerdekaan dan uang mancanegara.Sebelum pintu keluar dipampang foto-foto gubernur Bank Indonesia dari sejak masih bernama De Javache BAnk hingga gubernur yang masih menjabat saat ini.Sungguh, semua pelajaran sejarah yang pernah saya pelajari di SMP dan SMA seakan teringat kembali disertai dengan bukti sejarah yang dapat secara langsung saya lihat di museum ini!Jadi apakah kamu tertarik untuk menikmati akhir pekan dengan liburan klasik ala masa lalu dan penuh pengetahuan? Try it!
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!