Mengenal Orang Kanekes, Si Suku Baduy

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Orang Kanekes, Si Suku Baduy

Arya Martin - detikTravel
Rabu, 31 Agu 2016 15:40 WIB
loading...
Arya Martin
Berjumpa Masyarakat Kanekes Dalam di Terminal Ciboleger
Melintasi sungai-sungai yang jernih
Kain Tenun yang dibuat oleh Masyarakat Kanekes luar
Teman-teman Komunias dtraveler dan travel gaul
Pesona Perbukitan di wilayah Kanekes
Mengenal Orang Kanekes, Si Suku Baduy
Mengenal Orang Kanekes, Si Suku Baduy
Mengenal Orang Kanekes, Si Suku Baduy
Mengenal Orang Kanekes, Si Suku Baduy
Mengenal Orang Kanekes, Si Suku Baduy
Jakarta - Suku Baduy di pedalaman Banten lebih senang menyebut diri mereka sebagai urang Kanekes. Yuk, kenalan lebih dekat dengan mereka.Banten yang kita kenal selama ini ternyata tidak hanya memiliki kekayaan alam yang luar biasa indah. Namun jika kita masuk lebih dalam, kita akan menjumpai masyarakat adat yang unik. Masyarakat adat ini tinggal di perbukitan yang merupakan bagian dari pegunungan Kendeng dengan ketinggian hingga 600 mdpl. Kita mengenalnya dengan sebutan suku Baduy, namun mereka lebih senang menyebut diri mereka sebagai urang Kanekes.Perjalanan saya bersama beberapa teman dari komunitas detik traveler dimulai dari kota Jakarta, kami mengarahkan kendaraan kami menuju terminal Ciboleger. Saat tiba di sana, kami bertemu dengan beberapa kawan yang akan membantu perjalanan kami, mulai dari mengurus perijinan hingga menjadi pemandu rombongan. Sebelum melakukan perjalanan yang akan memakan waktu sekitar 4 jam ini, wajib hukumnya untuk membawa perbekalan yang cukup. Selain itu sebagai adat bertamu, kami memutuskan untuk membawa beberapa kebutuhan pokok yang akan kami berikan kepada pemilik rumah yang nanti kami singgahi untuk menginap.Masyarakat Kanekes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tangtu dan panamping. Kelompok Tangtu dikenal sebagai Kanekes Dalam atau Baduy dalam, kelompok yang paling ketat mengikuti adat. Kelompok tangtu tinggal di tiga desa yaitu Cikertawana, Cikeusik dan desa Cibeo yang menjadi tujuan perjalanan kami kali ini. Masyarakat kanekes dalam memegang adat tradisional yang kuat seperti tidak menggunakan alat elektronik, tidak menggunakan alas kaki, tidak menggunakan kendaraan untuk transportasi, dan menggunakan pakaian adat yang ditenun dan dijait sendiri. Untuk menghormati itu semua, kami sebagai tamu di masyarakat kanekes dalam harus menghormati adat setempat dengan tidak menggunakan alat elektronik dan tidak mengambil foto maupun video di wilayah kanekes dalam. Masyarakat Kanekes dalam masih menganut kepercayaan tradisional yaitu sunda wiwitan yang dipimpinn oleh seorang Pu’un yang juga berkedudukan sebagai pemimpin masyarakat kanekes.Sesampainya kami kedalam desa Cibeo sudah langsung terasa kenyamanan sebuah permukiman adat. Sinar matahari masuk menyelinap diantara dedaunan, suara burung-burung merdu bernyanyi bersahutan. Kami melewati beberapa jembatan kayu yang di bawahnya melintas sungai dengan air jernih dihiasi bebatuan. Senyum ramah warga kanekes dalam menyambut kedatangan kami menambah hangat suasana. Perpaduan antara masyarakat adat yang hangat dan alam yang masih terjaga dengan baik merupakan keharmonisan yang jarang sekali kita jumpai di kota besar. Udara terasa sangat segar tanpa polusi area disekitar permukiman pun tampak bersih tanpa sampah berserakan. Pagi itu kami mengobrol dengan beberapa warga setempat, bertukar cerita dan pengalaman.Untuk sampai di desa Cibeo kita akan melalui kelompok masyarakat panamping, yang kita kenal sebagai Kanekes Luar atau Baduy Luar. Kelompok masyarakat panamping ini telah mengenal teknologi dan alat elektronik juga menggunakan pakaian yang modern. Namun, kita masih bisa mengenali masyarakat ini dengan ciri mereka biasanya menggunakan ikat kepala berwarna hitam. Kepercayaan masyarakat kanekes luar sudah bercampur dengan masyarakat pada umumnya. Mata pencaharian masyarakat kanekes ini adalah bertani, namun mereka juga membuat tenun yang biasa digunakan sebagai souvenir. Kita bisa menginap di wilayah kanekes dalam ataupun luar, sebelum melakukan perjalanan pastikan kondisi badan dalam keadaan yang prima.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads