Jakarta - Menghabiskan malam di kawasan Hulu Citarum, Kabupaten Bandung begitu menyenangkan apalagi saat purnama. Bulan tampak bulat sempurna dan menyembul di balik Gunung Wayang.Betul-betul asyik menikmati Situ Cisanti saat terang bulan. Bayang terang bulannya terpantul di air Situ Cisanti. Angin dari Gunung Wayang betul-betul dingin menerpa wajah. Kopi yang panas dengan cepat menjadi dingin.Subuh itu, saya merasa mendapat kemewahan luar biasa bisa menikmati Situ Cisanti dalam keheningan dan penerangan purnama. Padahal kata Kang Agus, salah seorang pegiat Cinta Citarum, beberapat tahun sebelumnya kalau sudah masuk sore, tidak ada seorangpun yang berani datang ke Situ Cisanti.Dulu tempat ini dikenal sangat angker. Hanya orang dengan tekad baja yang berani menginjakan kakinya ke tempat ini. Tempat ini sejak dahulu memang sudah sangat dikenal dan merupakan tempat untuk mengolah diri.Bujangga Manik, salah seorang rahib pengelana Sunda, menyempatkan diri berkunjung ke tempat suci di Gunung Wayang. Salah satu yang ditujunya adalah mata air hulu Citarum. Setelah bertapa, Bujangga Manik lalu naik ke Gunung Wayang.Seperti pernah saya tulis, Wayang berarti angin semilir dan lembut dan Yang atau Hyang artinya dewa atau Tuhan. Artinya di sinilah terdapat belaian lembut dari perkampungan Kahyangan.Sekarang tempat itu tidak angker lagi. Setiap malam mesti ada orang memancing ikan. Dasep, yang berasal dari Pangalengan menyengajakan diri datang ke Situ Cisanti dan memancing. Saya sendiri, sambil menikmati heningnya subuh itu, menikmati siraman cahaya rembulan yang kemudian pergi di balik puncak Gunung Wayang.
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol