Yuk, Wisata Batik ke Tasik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Yuk, Wisata Batik ke Tasik

aneppaoji1 - detikTravel
Sabtu, 16 Apr 2016 14:10 WIB
loading...
aneppaoji1
Perajin batik sedang melukis batik
Proses penjemuran batik di sentra batik CIroyom
Yuk, Wisata Batik ke Tasik
Yuk, Wisata Batik ke Tasik
Jakarta - Tahukah Anda, Tasikmalaya di Jawa Barat ternyata juga punya batik. Bahkan batiknya, sudah ada sejak zaman Belanda dulu. Yuk, wisata batik ke Tasik!Selama ini jika menyebut daerah penghasil kerajinan batik tradisional nusantara masih seputar daerah Pekalongan, Solo, Jogjakarta dan Cirebon atau Samarinda. Namun tahukah Anda, ternyata Tasikmalaya memiliki sejarah panjang dengan kerajinan batik di tanah air. Menurut cerita, batik Tasikmalaya, ada sejak lama sebelum Belanda datang.Berawal dari Batik Sukapura yang melegenda sejak Zaman Kerjaan Tarumanegara (400-600 M), batik Sukapura berkibar dengan kekhasannya. Seiring perjalanan waktu, meskipun Batik Sukapura di Kabupaten Tasikmalaya masih eksis hingga kini, pamornya kalah dengan Batik Tasik Ciroyom di Kota Tasikmalaya. Kota dan Kabupaten Tasikmalaya menjadi daerah otonom sejak tahun 2001.Klaim tersebut bukanlah omong kosong. Tempat dan lokasi terkait kejayaan batik Tasikmalaya dulu masih dapat ditelusuri hingga kini. Koperasi Mitra Batik misalnya kini diabadikan pada sebuah Jalan Mitra Batik yang membentang antara Jalan Galunggung dan Jalan RE Martadinata, sepanjang 1 kilometer.Koperasi Mitra Batik tersebut pada tahun 60-an merupakan mitra usaha para juragan batik untuk mendapat pendanaan maupun bahan baku batik. Di sepanjang jalan itu kini berdiri ratusan toko meubel dan elektronik. Sisa-sisa kejayaan batik tempo dulu yang tersisa, sebuah bangunan tua di ujung Jalan Mitra Batik, tepatnya di Perempatan Jl RE Martadinata. Gedung ini sebuah kantor adminsitrasi Koperasi Mitra Batik yang kini dialihfungsikan menjadi Yogya Dept Store.Seiring diakuinya batik nusantara sebagai warisan dunia khas Indonesia oleh UNESCO tahun 2009, popularitas Batik Tasikmalaya turut terdongkrak. Para perajin mendapat angin segar hingga mendapat support dari pemerintah setempat. Tak jauh dari eks Gedung Koperasi Mitra Batik, terdapat gapura Sentra Batik, untuk memberi tanda kepada pengunjung, bahwa sentra batik sudah dekat dari arah itu.Meski di tengah kota, jalan ini merupakan perlintasan dari Bandung via Tasikmalaya menuju Jawa Tengah. Dari dalam bis gapura yang terletak di sebelah kiri -jika menuju arah Jawa Tengah- akan terlihat jelas. Dari gapura, sentra batik sekitar 1 KM atau sekitar 15 menit jika menggunakan kendaraan sendiri. Hal yang sama jika menggunakan angkot. Hanya saja harus menunggu, angkutan tidak terlalu banyak. Tarif Rp3000 per orang. SentraΒ  batik tepatnya di Kampung Ciroyom, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.Setiap saat, setiap hari kesibukan menyertai para perajin. Pembuatan dikerjakan secara tradisional, dengan teknik cap, teknik lukis maupun kombinasi cap dan lukis. Di akhir pekan atau libur panjang, bis-bis pariwisata selalu terlihat mengantarkan wisatawan lokal dan regional, bahkan wisatawan mancanegara yang berburu batik khas kota santri ini.Pengunjung bukan saja bisa membeli produk, melaikan dapat langsung melihat proses pengerjaan. Mulai proses cap kain, melukis dan celup hingga menjadi kain batik utuh, dikerjakan dalam satu ruangan. Aroma batik akan terasa khas. Sesekali terdengar seloroh ibu-ibu perajin yang mengelilingi wadah pewarna yang mengepul di atas kompor kecil. Memang sejak dulu, lukisan batik banyak dikerjakan kaum ibu. Sambil menuggu suami mereka bekerja, membatik salah satu pilihan sambil ngobrol dengan tetangga. Tak heran, motof-motif batik terinpirasi dari kehidupan mereka sehari-hari.Batik Tasik identik dengan motif anggrek, awi ngarambat atau tumbuhan kecil. Itu karena tanaman tersebut sangat mudah ditemukan di luar rumah mereka, tumbuh di lingkungan alam Priangan rindang. Hal yang sama bila kita melihat motif batik Cirebonan. Dominasi mega mendung dan corak laut akan sangat kuat. Hal itu terinspirasi para ibu-ibu yang ditinggal kerja oleh suami mereka sebagai nelayan.Di samping itu, pengunjung bisa langsung mencoba membatik. Bagaimana rasanya melukis pada kain, dibimbing para perajin senior atau bahkan ownernya langsung. Untuk kerahaman tamahan jangan tanya lagi. Warga Kota Tasikmalaya sangat ramah, seperti umumnya warga Tatar Priangan yang lemah lembut. Salah seorang pengusahaΒ  Batik, Hj. Enok dengan Brand batik Agnesa menyebutkan, setelah diakui batik sebagai warisan dunia, usahanya mengalami kemajuan cukup berarti. Apalagi dia bergerak dalam bidang batik fashion. Banyak pembeli bukan saja untuk penggunaan pribadi, melainkan penggunaan seragam kantor, pesta pernikahan, instansi pemerintah bahkan seragam oragnisasi kemasyarakatan. Pesanan pun datang dari mana-mana, baik langsung maupun pesanann melalui online.Menurutnya, salah satu kelebihan batik Tasik memiliki corak cerah dengan tema-tema bunga. Belajar dari pengalamn selama ini, motif tersebut sangat diminati konsumen sehingga ia terus berinovasi dan memenuhi selera konsumen itu.Dengan kelebihan dan terus inovasi, ia mengaku cukup percaya diri, meskipun era Masyarakan Ekonomi Asean (MEA) yang kini sudah berjalan. Alasan dia, nilai tertinggi dari produk batik nusantara terdapat pada sebuah karya seni yang tidak bisa ditandingi dengan produk mesin-mesin modern.Untuk harga batik Tasik relatif terjangkau. Ukuran kain satu baju teknik cap mulai Rp60000 dan Rp 80.000 untuk kombinasi cap dan tulis serta harga Rp400 ribu-Rp 2 juta untuk batik tulis asli.
Hide Ads