Liburan Beda ke Thailand, Jalan-jalan ke Songkhla
Selasa, 24 Mei 2016 17:55 WIB

Novi Kusumayanti
Jakarta - Jangan cuma ke Bangkok atau Chiang Mai, salah satu tempat yang bisa kamu kunjungi saat liburan ke Thailand adalah Songkhla. Ada apa sih di sana?Dengan berbekal sedikit informasi mengenai kota Songkhla, saya dan Ibu saya mengunjungi Songkhla yang terletak di selatan Thailand. Dari Bandara Hatyai menuju pusat kota Hatyai, kami menggunakan angkutan umum yang disebut Songthaew, sejenis oplet yang dulu terdapat di Jakarta. Kemudian dari pusat kota Hatyai menggunakan minivan ber AC menuju Songkhla. Beruntung saya bertemu sesama penumpang yang juga akan ke Songkhla sehingga bisa sedikit membantu saya untuk berkomunikasi dengan sopir Songthaew dan minivan menuju penginapan.Penginapan di Songkhla saya pesan melalui telepon karena tidak mempunyai website dan ternyata dekat ke beberapa objek wisata dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Songkhla temasuk kota yang sepi walaupun banyak mobil berseliweran, namun sangat jarang terlihat antrian panjang selama lampu lalu lintas berwarna merah. Jangan lupa untuk membawa peta dan kartu nama penginapan karena sedikit warga lokal yang bisa berbahasa Inggris.Hal pertama yang saya lakukan adalan membeli air minum dan hal ini membawa saya ke tengah pasar yang bernama Talad Sod BorYang. Pasar besar yang menjual aneka sayur, ikan, daging, buah dan bahkan pakaian. Di sini terdapat toko serba ada yang cukup lengkap walaupun tidak terlalu besar.Menjelang sore, saya dan Ibu saya berjalan-jalan di sekitar penginapan sambil mengingat-ingat arah jalan. Persis di depan penginapan, terdapat dinding kota Songkhla yang dibangun pada tahun 1836. Hanya beberapa langkah dari penginapan terdapat Songkhla Nasional Museum. Namun sayang pada saat saya ke sana jam buka museum sudah berakhir.Sedikit menjauh saya menjumpai bekas tempat penggilingan padi Hub Hoe Hin yang beroperasi sejak tahun 1914 namun sekarang tempat tersebut dijadikan dermaga kapal ikan.Saat kembali ke penginapan, terlihat di sepanjang jalan banyak pedagang aneka makanan. Beberapa dari mereka adalah pedagang muslim dengan makanan halal. Terlihat dari pakaian para pedagang dan tanda bulan sabit dan bintang di tempat berjualan. Saya mencicipi minuman yang terbuat dari susu kedelai berisi kacang hijau, kacang pequi, kacang merah, kolang kaling, serutan agar-agar dan potongan manisan buah. Disajikan panas maupun dengan tambahan es.Keesokan harinya saya menunggu Singgora Tram yang merupakan bus wisata gratis yang disediakan pemerintah bagi wisatawan untuk mengunjungi objek2 wisata di Songkhla. Namun setelah menunggu cukup lama bus tersebut tidak datang juga sehingga saya menggunakan Songthaew menuju Pantai Samila.Di pantai ini terdapat patung kucing dan tikus yang menurut legenda adalah kucing, tikus dan anjing yang mencuri dan memperebutkan kristal ajaib. Kucing, tikus dan anjng yang mati kelelahan setelah berenang mengarungi laut dan tenggelam di laut berubah menjadi Pulau Koh Maew, Koh Noo dan Kao Tangkuan. Sementara kristal ajaib menjadi butiran pasir di pantai Samila.Puas berjalan-jalan di pantai Samila, saya dan Ibu saya melanjutkan menuju distrik Bon Bon dimana terdapat komunitas muslim dan Masjid Asasul Islam yang dibangun pada tahun 1850.Pada perjalanan pulang ke penginapan saya menjumpai kuil Buddha The Kuan Yu atau kuil Songkhla City Pillar. Perjalanan diakhiri dengan memesan kopi es di kafe Blue Smile dengan memilih tempat duduk di roof top sambil melihat sekeliling kota Songkhla dari ketinggian.
Komentar Terbanyak
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Terpopuler: Dedi Mulyadi Terancam Dicopot, Ini Penjelasan DPRD Jabar
Aneka Gaya Ahmad Sahroni di Luar Negeri dari Paris sampai Tokyo