Istana Putri Tidur Sungguhan Ada di Jerman
Senin, 06 Jan 2014 11:23 WIB

Tamara Fauzianto
Jakarta - Sleeping Beauty atau Putri Tidur adalah dongeng klasik yang dipopulerkan Disney. Siapa sangka, istana sang putri yang jadi logo Disney terinspirasi dari istana sungguhan bernama Neuschwanstein Schloss di Fuessen, JermanIstana Neuschwansten di Fuessen terletak di atas bukit yang merefleksikan kejayaan kekaisaran Ludwig II di abad ke-19. Istana ini juga menjadi inspirasi Walt Disney dalam mengadaptasi logo Disney.Beberapa bulan lalu, saya berkesempatan mengunjungi Istana Putri Tidur, Neuschwanstein Schloss di Hohenschwangau, Fuessen, Bayern, Jerman. Mengapa disebut Istana Putri Tidur? Karena istana ini adalah inspirasi Walt Disney dalam menciptakan Sleeping Beauty Castle yang juga menjadi logo Disney tersebut.Saya berangkat dari Munchen ke Fuessen naik kereta dengan waktu tempuh sekitar 90 menit. Kereta ke Fuessen sendiri datang setiap 2 jam. Saya tiba di sana pukul 13.00 waktu dengan antrean tiket yang panjang sekali.Jadi, Istana ini terletak di bawah bukit dan dibangun di abad ke-19 pada masa Konig Ludwig II. Kawasan ini terdiri dari berbagai macam atraksi wisata. Antara lain Jembatan Marien atau Marienbrucke, Hohenschwangau Schloss dan Neuschwanstein Castle.Letaknya berdekatan, jadi bisa ditempuh dengan jalan kaki. Untuk masuk ke dalam Istana Neuschwanstein diharuskan mengikuti guide. Sedangkan apabila hanya ingin foto-foto dari luar dan tidak masuk ke dalam ruangan-ruangan istana, tidak diperlukan tiket masuk.Namun, jarak dari ticket box ke istana lumayan jauh dan capek kalau jalan kaki, yaitu sekitar 30 menit. Jadi, disediakan transportasi untuk membantu wisatawan menuju kawasan istana. Transportasi yang dtawarkan macam-macam. Dapat berupa kereta kuda dan bus.Ongkos naik bus jauh lebih murah dari sewa kereta kuda. Jadi saya pilih naik bus saja. Waktu tempuh naik bus sekitar 5-10 menit. Dan kita diturunkan di Marienbrucke atau Jembatan Marien. Jembatan ini membentang di antara dua tebing.Kebetulan saat itu saya ke sana sedang memasuki musim gugur sehingga cuaca agak mendung. Tapi, saya beruntung dengan kondisi itu karena kabut di bawah jembatan jadi naik berasa seperti menyeberang di atas awan. Benar-benar pemandangan yang tidak akan saya dapatkan di negara tropis seperti Indonesia.Setelah dari Jembatan Marien, saya jalan menuju Istana Neuschwanstein yang dapat ditempuh dalam waktu 15 menit berjalan kaki. Yang perlu diperhatikan traveler biar tidak salah seperti saya, jangan sampai salah pakai sepatu.Waktu itu saya pakai sepatu boots hak tinggi yang sudah pasti tidak cocok dipakai di daerah pegunungan seperti Hohenschwangau. Saya perhatikan memang turis-turis di sana pakai seatu kets atau boots yang flat jadi nyaman untuk jalan.Beda dengan saya yang langkah kakinya berisik. selain berisik, kaki saya jadi lecet karena udara juga dingin banget, sekitar 7 derajat Celcius. Kaki saya jadi menyusut.Sampai di Istana Neuschwanstein, saya disuguhi oleh pemandangan yang sangat indah yaitu megah dan kokohnya istana setinggi 150 meter. Saya dan suami juga tidak habis pikir bagaimana pembangunan istana ini mengingat lokasinya yang tinggi.Walaupun usianya sudah 200 tahun lebih, tapi bangunan ini masih kokoh berdiri. Namun sayangnya, lagi-lagi karena kabut yang tebal, maka ujung dari istana ini tidak kelihatan saking tingginya.Karena hari sudah sore dan saya tidak kebagian tour guide, maka saya hanya lihat-lihat istana ini dari luar. Kebetulan kita juga bisa masuk sampai batas tertentu. Jadi lumayan, bisa naik-naik tangga dan melihat kapel istana dari luar.Di depan kapel terdapat satu pohon dengan daun berwarna kuning terang. Kebetulan lagi musim gugur, maka pohon tersebut merontokkan daunnya yang kuning terang. Ketika musim panas, pohon tersebut berwarna hijau dan ketika musim dingin, daun pohon tersebut rontok seluruhnya. Menarik sekali ya!Istana ini tutup pukul 17.00 waktu dan mengingat antreannya yang panjang banget, ada baiknya datang ke sini sejak pagi pukul 09.00 waktu lokal.Di kawasan ini juga terdapat toko-toko suvenir dan makanan yang menjual camilan khas Jerman seperti pretzel. Karena udara yang dingin, maka nikmat sekali minum coklat panas dan pretzel asin khas Jerman. Harga untuk camilan tersebut sekitar 5 Euro (Rp 83.000).Demikian cerita pengalaman saya di Istana Neuschwanstein di Jerman. Tempat ini bisa jadi alternatif untuk wisata alam kalau bosan wisata belanja di Jerman.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Skandal 'Miss Golf' Gemparkan Thailand, Biksu-biksu Diperas Pakai Video Seks
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit