Kangen Soekarno, ke Bengkulu Saja!
Senin, 03 Feb 2014 14:50 WIB

April Aprilianti
Jakarta - Selain menonton film 'Soekarno', kita bisa melakukan napak tilas Sang Proklamator dengan cara traveling ke Bengkulu. Di sana ada rumah Soekarno dan Ibu Fatmawati, masjid rancangan Bung Karno, pantai dan benteng keren.Bengkulu yang dulunya disebut Bencoolen adalah hasil tukar guling dengan Singapura, oleh Belanda dan Inggris pada tanggal 17 Maret 1824 lewat Traktat London. Kota ini pas untuk Anda yang suka sejarah dan berikut lima destinasinya:1. Benteng Fort MarlboroughDi sinilah tentara Inggris membangun sebuah benteng kokoh yang indah di tepi Pantai Tapak Paderi. Benteng Fort Marlborough dibangun pada masa kolonial Inggris tahun 1714-1741 di bawah pemerintahan gubernur pada zaman itu, Joseph Collet. Diberikan nama Marlbourough sebagai penghormatan kepada Sir John Churcil, Duke of Marlborough I.Benteng ini masih terpelihara dengan baik hingga sekarang. Ada satu buah bangunan yang gentengnya berwarna merah dan masih asli buatan Inggris. Luar biasa, genteng yang asli tetap bagus tidak termakan usia apalagi berlumut.Di dalam benteng terdapat tiga buah makam dan lima buah batu nisan yang akan menyambut di pintu masuk. Di benteng ini juga terdapat ruang interogasi Soekarno. Namun demikian tidak pernah ada bukti atau dokumen sejarah yang benar-benar menyatakan kalau Bung Karno pernah ditahan di Benteng Marlborough.Semasa pengasingannya di Bengkulu pada tahun 1938-1942, Bung Karno malah menikahi seorang gadis cantik asli Bengkulu. Jadi menurut pemandu wisata benteng logikanya adalah kalau ditahan, mana mungkin bisa menikah di luar benteng.Menurut penuturan guide, Bung Karno pernah diminta oleh Belanda untuk membuat monumen di Bengkulu. Tetapi beliau menolak karena dikhawatirkan nantinya monumen tersebut diakui oleh Belanda sebagai bukti pengakuan Bengkulu terhadap pemerintahan Belanda.Saat saya berkunjung bulan Desember 2013 lalu, Benteng Marlborough saat ini sedang berbenah diri untuk menyambut Hari Pers Nasional yang akan diselenggarakan di dalam benteng. Semoga saja tidak ada tangan-tangan jahil yang merusak bangunan historis ini.Hati saya miris sekali melihat coretan-coretan jahil pengunjung di tembok dan genteng. Wisatawan domestik belum semuanya memahami pentingnya menjaga kelestarian sejarah. Agaknya perlu juga diadakan razia pulpen dan tip-ex dari tas pengunjung sebelum memasuki benteng.Buat Anda pencinta fotografi pasti terpuaskan di sini. Banyak sekali spot-spot indah yang dapat diabadikan. Sedikitnya ada 7 spot terbaik yang jadi ikon benteng Marlborough. View dari atas benteng adalah pemandangan lepas ke arah Pantai Tapak Paderi. Biasanya sore hari banyak muda-mudi dan keluarga yang duduk-duduk di atas benteng untuk menunggu sunset.2. Pantai Tapak PaderiTempat menunggu sunset terbaik lainnya selain dari atas benteng adalah dari pinggir Pantai Tapak Paderi. Sambil menunggu matahari terbenam Anda bisa membeli aneka seafood mulai dari udang, kerang, lobster dan kepiting yang digoreng kering dengan tepung, menjadi camilan lezat dan berprotein tinggi. Camilan ini bisa Anda dapatkan di sepanjang pantai, biasanya dijual sore hari.Pedagang memanfaatkan sisi pantai untuk menempatkan kursi-kursi bagi pengunjung yang ingin menikmati suasana pantai. Aih, pantai ini cantik luar biasa! Hamparan pasir putih berpadu dengan air laut yang biru toska dihiasi dengan beberapa perahu cadik nelayan yang sedang berada di pantai menjadi pemandangan yang luar biasa.Pemandangan yang indah tersebut masih terus ditambah dengan warna langit yang merona jingga saat matahari perlahan membenamkan dirinya. Subhanallah! Saya kehabisan kata. Yang ada hanyalah jari yang sibuk menekan tombol kamera tak henti-henti untuk merekam keindahan pemandangan saat itu.Langit yang semula berwarna biru menjadi menjadi merah muda merona kemudian perlahan menjadi jingga hingga oranye yang pekat. Lima huruf untuk view sore itu, INDAH!Aktivitas lain yang bisa dilakukan di Pantai Tapak Paderi adalah bersepeda santai. Dengan membayar sewa Rp 10.000 per jam Anda dapat bersepeda di sepanjang garis pantai. Waktu yang tepat untuk bersepeda santai adalah pagi atau sore hari.Tempat bersejarah lainnya yang ada di Kota Bengkulu adalah rumah pengasingan Bung Karno yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Rumah Ibu Fatmawati Soekarno di Jalan Fatmawati dan Masjid Soekarno atau yang dikenal dengan nama Mesjid Jamik di Jalan MT Haryono.3. Rumah SoekarnoBagi Anda yang sudah menyaksikan film 'Soekarno' karya Hanung Bramantyo tentu mengenali rumah ini. Di sini terdapat sepeda kumbang yang dahulu digunakan oleh Bung Karno, koleksi buku-buku bacaan beliau, satu set kursi kayu hingga ranjang tidurnya.Di halaman belakang rumah terdapat sumur yang hingga kini masih berfungsi. Pengunjung banyak yang mencuci muka dengan menggunakan air sumur tersebut dengan berbagai mitos mulai dari datang kembali ke Bengkulu hingga dapat jodoh!Wallahualam, yang jelas rumah ini merupakan saksi bisu perjuangan Bung Karno semasa diasingkan oleh pemerintah Belanda. Rumah ini juga menyediakan aneka buku-buku mengenai Soekarno. Sebuah standing banner dengan gambar Ibu Fatmawati dan Bung Karno tersenyum menyambut kedatangan Anda di pintu masuk. Hingga kini rumah pengasingan Soekarno masih terpelihara dengan baik.4. Rumah Ibu Fatmawati SoekarnoDi rumah panggung tradisional Bengkulu inilah seorang gadis cantik bernama Fatmawati yang lahir tanggal 5 Februari 1923 dibesarkan. Kecantikan Fatmawati menggetarkan hati Soekarno yang kemudian meminangnya untuk menjadi istri.Sebuah mesin jahit milik ibu Fatmawati diletakkan di atas meja lengkap dengan kursinya. Hingga saat ini, jika ada kunjungan dari pemerintah pusat atau perayaan hari besar seperti 17 Agustus ibu-ibu Dharma Wanita masih melakukan tradisi menjahit bendera merah putih di rumah Ibu Fatmawati, sebagai bentuk penghargaan mereka terhadap Ibu Fatmawati yang menjahit dengan tangan bendera pusaka Sang Merah Putih.Luar biasa, sebuah tradisi yang perlu dijaga kelestariannya. Semoga pemerintah Kota Bengkulu tetap mempertahankan tradisi ini.5. Masjid Soekarno atau Masjid JamikSebuah mesjid beratap merah terlihat agak ganjil karena berada di tengah-tengah jalan di pusat kota. Selidik punya selidik ternyata itu adalah salah satu bangunan yang dimasukan sebagai cagar budaya karena dibangun oleh Ir Soekarno, mantan Proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia.Beliau yang merancang desain masjid yang hingga kini tetap dipertahankan keberadaannya meskipun berada di tengah-tengah jalan. Masyarakat tidak menginginkan masjid ini dipindahkan sebagai bentuk rasa hormat mereka terhadap Soekarno.Wisata di Bengkulu sangat asyik. Hanya dalam satu hari saja Anda dapat mengunjungi beberapa obyek wisata karena letaknya berdekatan dan lalu lintasnya yang tidak macet. Selamat berlibur!
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!