Ayo Lihat, Penari Dayak Cantik di Desa Pampang
Jumat, 14 Mar 2014 11:20 WIB

Jakarta - Merasa penasaran ingin melihat langsung eksotisme budaya, adat istiadat dan sosok masyarakat Dayak? Datanglah ke Desa Pampang di pinggir Kota Samarinda. Anda dapat menyaksikan penari-penari cantik dan gagah beraksi di Rumah Lamin.Sekitar tahun 1960-an, Suku Dayak Apokayan dan Kenyah yang saat itu berdomisili di wilayah Kutai Barat dan Malinau, hijrah lantaran tak mau bergabung atau tak ingin ikut ke wilayah Malaysia dengan motif dan harapan taraf pendapatan atau ekonomi yang menjanjikan. Rasa nasionalisme mereka inilah yang membuat mereka memilih tetap bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Mereka menempuh perjalanan dan berpindah selama bertahun-tahun, hanya dengan berjalan kaki. Untuk menyambung hidup, mereka singgah di tempat-tempat yang dilaluinya dan berladang. Kehidupan mereka terus berpindah-pindah untuk berladang. Sehingga akhirnya mereka sampai di kawasan Pampang. Selanjutnya, mereka hidup di Desa Pampang dan melakukan berbagai kegiatan masyarakat, seperti bergotong-royong, merayakan natal, dan panen raya.Pada tahun 1991, Desa Pampang Β dicanangkan dan diresmikan menjadi Desa Budaya oleh Pemerintah Daerah Kalimantan Timur. Pemerintah Daerah merasa antusias bahwa desa budaya ini memiliki kegiatan positif yang bisa menjadi aset wisata unggulan baik di tingkat lokal bahkan hingga mancanegara.Dengan adanya Desa Pampang kita bisa lebih mudah, dan tidak memerlukan waktu dan perjalananan yang cukup jauh untuk melihat kekhasan budaya suku Dayak dan Rumah Lamin. Terlebih bagi para wisatawan yang memiliki waktu terbatas, hingga tidak bisa menyempatkan diri untuk pergi ke pedalaman untuk melihat budaya suku asli Dayak Kalimantan.Setiap hari Minggu, Tepat jam 14.00 Wita, pengunjung bisa menyaksikan berbagai tarian dayak. Terdapat sekitar 10 jenis tarian yang dibawakan oleh penari dari berbagai usia, baik perempuan maupun laki-laki. Bahkan di akhir tarian, Wisatawan dan Pengunjung akan diajak menari bersama oleh para penari secara bergantian.Untuk menyaksikan berbagai tarian yang dibawakan oleh para penari Dayak yang cantik-cantik dan gagah-gagah, pengunjung bisa membeli tiket atau menulis di buku tamu dan memberi sumbangan sukarela. Ada peraturan yang perlu diketahui pengunjung, yakni tentang etika memotret. Pengunjung dipersilahkan memotret selama acara tari-tarian berlangsung, namun tetap manjaga etika dan tertib tentunya.Β Selanjutnya, pengunjung hanya akan dikenakan wajib membayar setelah acara tarian sudah selesai. Jika ingin memotret orang tua atau anak-anak Dayak, dikenakan biaya tertentu yang disepakati dengan pegurus rumah Lamin.Di Desa Pampang, selain tarian, pengunjung juga bisa membeli berbagai macam suvenir yang tersedia di pelataran Rumah Lamin. Ada berbagai macam suvenir yang sangat khas buatan Suku Dayak, seperti gelang, kalung, pakaian adat, dan aneka aksesoris lainnya.Jika berkunjung ke Kalimantan Timur, jangan lupa mampir ke Desa Pampang untuk menyaksikan betapa kayanya budaya negeri tercinta Indonesia.
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Cerita Tiara Andini Menolak Tukar Kursi sama 'Menteri' di Pesawat Garuda
Aneka Gaya Ahmad Sahroni di Luar Negeri dari Paris sampai Tokyo
Viral Beredar Template IG Itinerary Kunker Anggota DPR Komisi XI di Sydney