Telusur Sisa Kejayaan Kerajaan Gowa di Makassar
Sabtu, 16 Jan 2016 12:22 WIB

Widiarini
Jakarta - Bangunan kayu berwarna hitam bukanlah rumah biasa. Karena inilah sisa kejayaan Kerajaan Gowa yang masih berdiri apik di Makassar. Buliran keringat pun tak terelakan lagi berlomba mengaliri tepi pelipis dan dahi. Meskipun begitu beberapa pasang mata masih sibuk menangkap sudut-sudut indah dari bangunan kayu berwarna coklat tua yang berdiri tegak berdampingan.Sore itu di depan sebuah bangunan yang menjadi salah satu wisata sejarah di Kota Makassar. Bangunan itu bernama Museum Balla Lompoa, yang dalam bahasa Makassar berarti rumah besar. Balla lompoa ini adalah salah satu istana raja Gowa, meskipun bukan bangunan yang asli.Sedikit mengulik kisah sejarah, Kerajaan Gowa ini berdiri sekitar tahun 1300-an. Raja pertama bernama Tumanurung, beliau ini seorang perempuan. Pertama kali pusat Kerajaan Gowa terletak di bukit Takabassia yang diberi nama istana tamalate sampai Raja Gowa VIII, lalu setelah itu pusat kerajaan dari Tamalate pindah ke Benteng Sumba Opu. Tapi pada tahun 1667, Benteng Somba OpuΒ dihancurkan oleh Belanda menyusul kekalahan pasukan Gowa di bawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin. Sejak saat itu, Kerajaan Gowa mengalami kemunduran dan pamornya pun semakin menurun sesaat semuanya jatuh ketangan VOC melalui perjanjian Bongayya.Setelah kemunduran tersebut membuat raja Gowa setelahnya tidak punya istana yang layak. Sampai pada tahun 1936, Kerajaan Gowa membangun istana lagi, yaitu Balla Lompoa, di Sungguminasa dan kini menjadi satu-satunya sisa kejayaan kerajaan Gowa yang bisa dilihat sekarang, meskipun beralih fungsi menjadi museum. Balla Lompoa berbentuk rumah panggung dari kayu. Di bagian depan ada teras yang berisi beragam pakaian adat suku Makassar beserta beberapa buku yang menceritakan sejarah dan budaya Makassar.Hal paling menarik dari kunjungan ke Balla Lompoa adalah kita sebagai pengunjung berfoto menggunakan pakaian adat Makassar. Museum ini buka dari pukul 09.00 WITA sampai 15.00 WITA.Di samping Balla Lompoa juga berdiri sebuah istana lain yang bentuknya diduplikasi dari Museum Balla Lompoa itu sendiri. Istana itu dinamakan istana Tamalate, dibangun tahun 2007 dengan ukuran yang jauh lebih besar dari Balla Lompoa. Bangunan ini difungsikan sebagai bangunan serbaguna, kadang dipakai untuk acara perkawinan atau acara-acara lain.
Komentar Terbanyak
Viral WNI Curi Tas Mewah di Shibuya, Seharga Total Rp 1 M
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Daftar Negara Walk Out Saat Netanyahu Pidato di Sidang Umum PBB