Arungi Keindahan Gunung Bromo Pakai Motor Cross, Seru!
Minggu, 17 Jan 2016 16:24 WIB

Roberto Tambunan
Jakarta - Keindahan Gunung Bromo memang selalu dirindukan. Tidak pernah bosan untuk datanglagi ke tempat ini. Sungguh salah satu keindahan Tuhan yang diciptakan di Indonesia.Tahun 2015 merupakan petualangan saya yang kedua menikmati keindahan Gunung Bromo. Jika tahun sebelumnya saya menggunakan Jeep, maka tahun ini menggunakan motor Cross. Petualangan kali ini saya ditemani oleh 3 orang teman kerja. Petualangan kami ke Gunung Bromo dilakukan via Malang dengan menyewa motor Cross dari sebuah tempat jasa Adventure.Petualangan kami dilakukan pada hari Jumat, 13 November 2015 pagi hari. Karena jika dilakukan pada hari Sabtu atau Minggu, jalur cross ke Bromo sangat ramai. Setibanya di tempat jasa Adventure, kami memilih motor yang cocok untuk ditunggangi, lalu memakai peralatan motor yang sesuai dengan standar keselamatan.Logistik berupa snack dan minuman dibagikan, dilanjutkan dengan briefing dan doa. Rute kami dimulai dengan medan jalan berupa aspal. Di sini kami berkesempatan untuk beradaptasi dengan motor baik itu cara mengoperasikan, manuver, instrument, dan sebagainya. Setelah medan aspal dilewati, medan selanjutnya adalah jalan beton yang merupakan area pedesaan.Medan jalan kembali berganti, kali ini berupa jalan aspal kembali. Namun, dengan tantangan yang berbeda yaitu banyak tikungan tajam, turunan, dan tanjakan. Dibutuhkan kehati-hatian dalam melewati jalan ini. Akhirnya, kami pun tiba di pintu utama menuju Gunung Bromo, melakukan registrasi, dan istirahat sejenak.Perjalanan kembali kami lanjutkan dengan medan jalan berupa beton. Namun, tantangannya bertambah yaitu jalan semakin sempit dan ada beberapa titik jalan yang mengalami kerusakan. Kami begitu menikmati pemandangan yang disajikan berupa hutan dan segarnya udara sekitar.Memasuki jalan setapak berupa tanah, kadang bebatuan, sisi kanan dan kiri ditumbuhi semak-semak, jalan berliku, tanjakan dan turunan membuat adrenalin kami naik. Kami berusaha mengatur ritme motor, menjaga jarak, dan tetap fokus agar terhindar dari kecelakaan. Sejauh ini perjalanan kami masih lancar dan aman.Masuk area Gunung Bromo medan jalan berganti menjadi pasir, kondisi jalan setapak, berliku-liku, menanjak, menurun, ada pohon tumbang, bahkan ada titik dimana sisi kiri dan kanan jalan adalah jurang. Diperlukan kehati-hatian berkendara yang tinggi. Dan akhirnya, dimedan jalan inilah saya jatuh pertama kali.Kami pun tiba di bukit Teletubies, sejenak beristirahat dan mengambil beberapa foto. Keindahan Gunung Bromo sudah terasa. Medan jalan berpasir dan luas sudah menanti kami. Kami melanjutkan perjalanan menuju Pura Luhur Poten. Dan di medan jalan ini, saya harus mengalami 3 kali terjatuh karena susahnya untuk menjaga keseimbangan saat melewati medan jalan berpasir.Singkat cerita kami terus melanjutkan perjalanan menuju sebuah bukit, dimana dibukit tersebut terdapat sejenis Pura kecil tempat penyembahan Umat Hindu. Diatas bukit ini keindahan gunung Bromo terlihat. Begitu megahnya karya Tuhan Yang Maha Esa. Segala lelah dan sakit yang kami rasakan terbayarkan dengan pemandangan yang ada.Sebuah pelajaran hidup didapat dari perjalanan ini : Untuk mencapai posisi puncak dimana ada keindahan didalamnya, kita harus berjuang melewati segala rintangan atau hambatan, bahkan kita harus terjatuh terlebih dahulu. Sebuah keindahan diperoleh bagi orang yang terus berjuang dan tidak mudah menyerah.Setelah menikmati keindahan Gunung Bromo, kami pun segera meluncur untuk turun dengan melalui rute yang sama seperti saat kami naik. Hari yang sudah memasuki sore membuat suhu semakin dingin. Kami pun akhirnya tiba di Malang saat Magrib.Sungguh satu petualangan yang tidak terlupakan. Terima kasih Bromo untuk keindahan dan pelajaran hidup yang diberikan.
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Takut Bayar Royalti, PO Haryanto Ikut Larang Kru Putar Lagu di Bus