Pahawang, Si Cantik dari Lampung yang Menawan

Jakarta - Traveler pasti sudah mulai kenal dengan Pulau Pahawang. Si Cantik dari Lampung ini memang sudah mulai terkenal, tinggal butuh sedikit penyempurnaan lagi dari segi fasilitas.Butuh waktu lama untuk memutuskan trip ke pulau Pahawang. Kebanyakan informasi pulau Pahawang berasal dari travel agen yang tentunya berkepentingan untuk menjual produknya, sementara dari Pemda propinsi Lampung dan Kabupaten Pesawaran nampaknya masih adem ayem saja untuk mempromosikan aset daerahnya.Tapi coba-coba browsing internet mencari tempat untuk mengisi liburan keluarga bersama teman-teman dengan anggaran yang pas-pasan, akhirnya keputusan pun diambil untuk trip ke Pulau Pahawang bersama Langgeng Wisata yang juga baru kenal lewat internet.Memasuki Kabupaten Pesawaran, harusnya ini menjadi perjalanan yang memanjakan mata, karena sepanjang jalan di sebelah kiri terbentang laut yang berbatasan dengan bukit-bukit hijau. Tapi sayangnya jalannya tidak terlalu lebar untuk menampung kendaraan roda empat yang semakin banyak.Alhasil, sempat terjadi kemacetan di beberapa titik. Mendekati dermaga Ketapang, jalan semakin menyempit dan hanya bisa dilewati mobil satu arah sehingga harus bergantian. Jangan dibayangkan rumah makan atau toilet yang nyaman di dermaga. Untuk mengambil jatah sarapan dari travel pun harus antri cukup panjang di sebuah warung sederhana.Tetapi untungnya di depan mata sudah terhampar pemandangan yang luar biasa, air laut yang begitu jernih, biru, ikan-ikan kecil yang berlalu lalang di dermaga yang sepertinya juga belum siap untuk sebuah destinasi wisata yang mestinya sudah bisa go internasional.Karena terpesonanya dengan pemandangan di depan mata, mungkin kita tidak menyadari ikan-ikan yang berlalu lalang di dermaga yang airnya jernih tadi ternyata sudah mulai banyak sampah-sampah plastik.Kita menyusuri laut yang tenang tidak berombak, biru terkadang hijau tosca berbatasan dengan bukit-bukit hijau menjulang. Sungguh lanskap yang sempurna dari Sang Khalik, kita tinggal menikmati, menjaga dan mestinya ikut andil memberikan asesories biar lebih nyaman.Pulau Kelagian Kecil yang lebih dikenal warga setempat Pulau Kelagian Lunik menjadi destinasi pertama kami, menawarkan pantai pasir putih lembut, bersih dan lumayan luas untuk bermain-main. Air laut yang berwarna hijau tosca sepertinya kita berada di atas kaca dan terlihat isi di dalamnya.Memasuki Pulau Pahawang dengan dermaga kecil yang cukup 'sederhana', kembali kita disuguhi air laut yang jernih dengan ikan-ikan yang lebih beragam jenisnya, padahal pulau ini hanya dihuni kurang lebih 200 kepala keluarga, tapi daerah tepian masih terjaga.Jangan dibayangkan kita akan mendapatkan home stay yang standar. Di sini rumah-rumah penduduk masih sederhana dan aliran listrik masih terbatas malam hari saja, itupun disuplai dari solar system dan diesel.Lupakan sejenak, karena sekali lagi kekurangan-kekurangan ini mungkin malah menjadi sesuatu yang menjaga surga kecil ini. Kita siap-siap untuk jelajah pulau dan snorkeling.Sebagai traveller sungguh merasa dimanja oleh nahkoda perahu yang selau siap mengantar ke mana saja, pemandu yang melayani kita dengan nyemplung sana nyemplung sini dengan kamera ditangan mengabadikan momen-momen yang luar biasa ini.Apalagi ketika kami dibawa ke Pasir timbul, ini mungkin salah satu spot yang dibilang kolam renang pribadi. Rasanya sayang sekali untuk meninggalkan spot ini. Tapi sayangnya waktu menjelang sore dan esok pagi kami sudah bersiap-siap untuk snorkling yang spotnya lumayan banyak.Tunggu cerita snorkling kami di surga kecil dari Lampung ini ya!