Jakarta - Gunung Rinjani selalu menarik. Treknya yang luar biasa dan pemandangannya yang indah melengkapi menjadi sebuah perjalanan yang tak terlupakan. Libur akhir tahun 2015 ini saya bersama teman sekantor memanfaatkannya dengan mendaki gunung. Target kami kali ini adalah mendaki gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia yaitu Gunung Rinjani dengan ketinggiannya 3.726 meter di atas permukaan laut.Perjalanan kami mulai pada Sabtu pagi. Malam sebelumnya kami mendapatkan tempat persinggahan di sebuah desa bernama Desa Sembalun di salah satu rumah penduduknya. Sungguh ramah sekali masyarakat di desa ini mau memberikan kami tempat beristirahat sebelum akhirnya tracking kami mulai. Sepanjang track di Gunung Rinjani terdapat 3 pos. Mulai dari awal perjalanan menuju pos 1 bisa kami tempuh selama 1 jam, lalu dari Pos 1 ke pos 2 kami tempuh selama 30 menit, dan dari pos 2 ke pos 3 kami tempuh selama 2 jam. Setelah dari pos 3 kami langsung menuju camp terakhir di Plawangan. Sampai di Plawangan kami beristirahat dan mendirikan camp serta menikmati hembusan angin yang lumayan kencang di atas ketinggian 2.600 mdpl. Summit pun dimulai. Pukul tiga pagi kami bersiap memakai perlengkapan untuk menuju Puncak Anjani. Hembusan angin kencang masih menemani perjalanan kami. 6 Jam lebih kami tempuh untuk sampai pucuk tertinggi Rinjani. Mulai dari dingin, panas, haus, lapar dan lelah kami rasakan. Akan tetapi semua terbayar oleh keindahan yang disuguhkan sang maha pencipta. Hamparan awan yang berjajar di sekeliling Gunung Rinjani, birunya danau Segara Anak, bukit bukit hijau nun jauh di bawah sana. Bahkan kami pun beruntung dengan cuaca yang cerah dapat melihat Gunung Agung yang terdapat di Bali serta Gunung Tambora yang terdapat di Bima.Setelah puas menikmati keindahan alam dari atas Rinjani dan mengabadikan gambar kami pun turun kembali ke camp di Plawangan. Disarankan agar berhati-hati saat turun karena angin yang begitu kencang dan juga di posisi kanan dan kiri adalah jurang. Sampai di Plawangan kami memutuskan untuk beristirahat satu malam lagi dan akan turun keesokan harinya melalui jalur yang sama, Sembalun. Dikarenakan masih belum diperbolehkannya untuk ke Danau Segara Anak melalui jalur Senaru efek dari meletusnya Gunung Baru Jari beberapa waktu yang lalu.Akan tetapi kami puas sudah diizinkan oleh sang maha pencipta untuk menjejakkan kaki di puncak Gunung Rinjani dengan segala kemudahan serta keselamatan yang diberikanNya. Lain waktu kami akan kembali lagi untuk menikmati Danau Segara Anak. Jangan lupa ya untuk para pendaki lainnya agar membawa turun kembali sampahmu.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour