Sungai Raya, Sisi Lain Kalimantan yang Tak Kalah Eksotik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sungai Raya, Sisi Lain Kalimantan yang Tak Kalah Eksotik

Nina Aja - detikTravel
Selasa, 01 Mar 2016 15:20 WIB
Bagan untuk menangkap cumi di malam hari
Nelayan Kepulauan
Anak-anak Pulau
Perkampungan di Pulau Lemukutan
Salah satu kampung nelayan
Sungai Raya, Sisi Lain Kalimantan yang Tak Kalah Eksotik
Sungai Raya, Sisi Lain Kalimantan yang Tak Kalah Eksotik
Sungai Raya, Sisi Lain Kalimantan yang Tak Kalah Eksotik
Sungai Raya, Sisi Lain Kalimantan yang Tak Kalah Eksotik
Sungai Raya, Sisi Lain Kalimantan yang Tak Kalah Eksotik
Jakarta - Siapa bilang pulau cantik hanya ada di sekitar Derawan saja. Cobalah ke Kecamatan Sungai Raya dan temukan indahnya surga di sana. Kecamatan Sungai Raya Kepulauan adalah salah satu Kecamatan yang berada di pesisir pantai di Kota Singkawang, Kabupaten Pontianak. Sebelumnya Kecamatan ini masuk dalam wilayah kecamatan Sungai Raya dan kemudian Kecamatan Sungai Raya dimekarkan menjadi 3 kecamatan yang antara lain Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Capkala, dan Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Merupakan salah satu wilayah yang memiliki gugusan kepulauan yang terbentang indah dan berbatasan langsung dengan Laut China Selatan dan memiliki potensi wisata bahari yang besar di masa depan apabila dikelola dengan baik. Di antara gugusan kepulauan yang bagai zamrud khatulistiwa dengan aktivitas nelayan, perkampungan-perkampungan nelayan yang tersebar di banyak pulau-pulau kecil.Yang paling menjadi tujuan favorit adalah Pulau Lemukutan dan Randayan. Pulau Randayan, adalah pulau terluar dan kecil, memiliki keindahan yang sukar dilewatkan begitu saja, saat ini telah dikelola oleh pengusaha asal Singkawang yang memiliki resort keci di sini. Namun pulau kecil ini hanya dihuni oleh dua keluarga selain pengurus resort yang hanya beberapa orang.Kawasan kepulauan merupakan kawasan konservasi berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bengkayang No. 220 Tahun 2004 tentang Penetapan Pulau Randayan dan Pulau-pulau Sekitarnya sebagai Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Kabupaten Bengkayang yang meliputi (i) zona preservasi/ zona inti (daratan Pulau), (ii) zona konservasi (Pantai berhutan bakau, habitat penyu, perairan pantai untuk terumbu karang. Demikian sedikit latar belakang tentang kawasan ini, semoga menambah wawasan kita tentang wilayah terluar Kalimantan Barat.Tanggal 15-18 Mei 2014, saya dan teman-teman berkesempatan untuk kedua kalinya mengunjungi Pulau Lemukutan dan pertama kalinya ke Randayan. Cuacanya bulan Mei begitu cerah dan lautan sedang tenang-tenangnya menjadi saat yang tepat untuk mengunjungi kepulauan ini. Karena lautan hampir bebas dari ombak besar, laut biru dan bening membentang menawarkan pesona keindahan yang memanjakan mata dan jiwa.Β Berjarak tempuh kira-kira 3 jam dari Pontianak, kami bergegas berangkat menggunakan sepeda motor dari jam 3 subuh lewat sedikit menuju dermaga Teluk Suak di Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya. Merupakan satu-satunya dermaga penghubung keΒ  gugusan kepulauan, kami menggunakan sejenis kapal kecil yang pada saat itu mengalami kesulitan untuk merapat ke dermaga karena air laut sedang surut sehingga penumpang diantar jemput menggunakan perahu. Tarif kapal menuju randayan kalau tidak salah Rp 15 ribu, ternyata tak mahal ya.Perjalanan menggunakan kapal memakan waktu kira-kira hampir dua jam ke Randayan. Melewati banyak pulau-pulau kecil nan cantik yang dihuni para nelayan. Semakin lengkap perjalanan melihat aktivitas para nelayan dan juga gugusan bagan, sejenis gubuk kayu yang didirikan terapung menggunakan tong atau ada juga yang dipancang dengan tiang ke dasar laut yang tidak terlalu dalam. Gunanya adalah sebagai tempat untuk menangkap cumi pada malam hari dengan memanfaatkan cahaya sebagai penarik cumi-cumi tersebut ke jaring yang telah disiapkan. Akhirnya kami sampai ke Pulau Randayan mungil dan nan indah. Terdapat jembatan panjang menghubungkan dermaga dengan resort mini yang dikelola oleh Palapa Beach.Karena musim laut sedang tenang, sepanjang mata memandang terbentang laut biru dan jernih diarea snorkeling, bahkan sesekali kita akan melihat kumpulan ikan-ikan di sela-sela terumbu karang. Hari pertama kami habiskan untuk mengeksplore pulau kecil hanya berpenduduk penjaga vila dan satu keluarga yang syukurlah punya warung kecil, karena sudah sangat kelaparan akhirnya kami hanya mengolah makanan instan dan cepat saji, apalagi kalau bukan Indomie. Kebetulan saat itu pemilik warung sedang panen sejenis mangga kecil yang uniknya tidak bisa dibiarkan terlalu masak karena akan berulat, rasa dagingnya setengah matang tidak terlalu asam sehingga tanpa ragu kami sikat dengan gigi untuk mengupasnya. Luar biasa!Melihat kondisi pulau yang kecil dan tidak terlalu banyak lagi yang bisa dieksplore akhirnya kami memutuskan hanya nginap satu malam. Keesokan harinya kami meneruskan langkah ke pulau lemukutan dan menginap dua malam di vila kayu milik bang andy, yang sangat ramah dan baik hati.Karena Pulau Lemukutan adalah pulau terpanjang dan dihuni ratusan kepala keluarga. Setiap sudut menawarkan landscape yang menawan dan area snorkeling yang begitu asyik, rasanya seminggu juga betah..hahahahahaOkelah, akhirnya hari terakhir kita dilemukutan harus balik ke Pontianak untuk menjumpai event besar Gawai Dayak se-provinsi Kalbar, lumayanlah nambah koleksi photo. Cukup sekian cerita perjalanan dari saya. Kita jumpa di edisi jelajah Bukit Semujan yang terdapat dalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads