Tiga Cerita Misteri Genting Apit Belitung

Jakarta - "Mas, kita berhenti ngobrol dulu ya, saat di tikungan depan. Nanti saya ceritakan setelah lewat," celetuk driver yang mengantar rombongan Laskar Gerhana di Belitung. Ada apa ini?Pernyataan driver ini sangat mengundang rasa penasaran saya untuk bertanya. Apa maksud dari celetukannya? Kenapa kami harus diam? Apakah suara obrolan kami sudah mengganggu konsentrasi mengemudinya di daerah Genting Apit, Belitung.Kami pun terdiam beberapa menit setelah melewati beberapa tikungan yang cukup tajam. Sisi kanan dan kiri cuma ada hutan dengan keadaan sedikit gelap daripada jalan sebelumnya yang masih terang disinari matahari. Tak lama kemudian, driver yang mengaku asli dari Bekasi ini, berujar kepada kami."Daerah yang baru kita lewati tadi, masih dibilang angker. Walau belum pernah mengalami kejadian secara nyata, namun penduduk sini sangat mengakui tempat tersebut sangat mistis dan pernah mengalami kejadian yang diluar akal manusia," kata dia."Menurut cerita rakyat asli dari Belitung, daerah Genting Apit adalah tempat bertarungnya antaranya dukun sakti dengan siluman raja babi. Dimulai sejak dahulu kala dan sampai sekarang masih terjadi pertarungan mereka!" imbuhnya dengan ekspresi muka sangat datar. "Percaya tak percaya, penduduk disini juga akan berlaku diam saat melewati daerah tersebut. Entah kenapa, bulu kuduk selalu berdiri setiap kali melewatinya saat malam tiba. Tapi itu kata orang-orang sini lho!" tegasnya lagi.Mengingat pertama kalinya saya di Belitung, jadinya hanya bisa mengucapkan huruf O dengan panjang. Sambil bertanya dalam hati, lalu kenapa tadi diceritakan kepada kami jika daerah situ sangat angker?Saya hanya tersenyum simpul dan mencoba mengalihkan percakapan dengan pertanyaan yang lain. Namun, saya akan mencoba bertanya kepada penduduk asli Belitung mengenai asal muasal cerita mistis rakyat ini. Keesokan hari setelah sarapan di penginapan, penasaran akan cerita Genting Apit masih menggelora. Saya pun mulai menggali informasi dengan bertanya salah satu karyawan hotel, mengenai daerah tersebut.Karyawan hotel yang mengaku sebagai penduduk asli Belitung, menolak memberikan keterangan dengan alasan tidak berani. Dengan tersenyum kecut, saya pun makin penasaran. Mau tidak mau, terpaksa mencari sumber yang lain untuk mendapatkan cerita yang sebenarnya.Bertemu dengan salah satu wanita berprofesi sebagai guide, saya mengajukan pertanyaan yang serupa. Sayangnya, dia juga mendapatkan cerita dalam versi yang lain. Menurut pengakuannya, Genting Apit adalah tempat dimana ada paranormal sakti yang bisa menyembuhkan segala penyakit. Setiap pasien yang berobat ke sana, segala bentuk energi negatif dan kesialan selalu dibuang ke dalam hutan tersebut. Dari kumpulan energi negatif itulah, merangsang bangsa jin jahat untuk tinggal disana. Dimana tingkah laku mereka suka menggoda manusia yang melewati tikungan Genting Apit. Jadinya, banyak orang yang diganggu dengan penampakan-penampakan yang tak umum dalam pandangan manusia. Tapi, ini hanya berdasarkan katanya orang-orang tua jaman dulu, tegas wanita berjilbab yang berprofesi sebagai guide ini. "Jika ingin mendapatkan sumber lain atau yang aslinya, saya bisa merekomendasikan sesepuh penduduk Belitung yang lama tinggal disana," kata doi dengan semangat.Saya mengiyakan dan cuma bisa bilang, kapan-kapan saya hubungi jika ada keperluannya. Lagi-lagi saya mendapatkan cerita yang hanya berdasarkan kata orang dan belum mendapatkan kepastiannya.Hari berikutnya, saya coba membaur dengan penduduk lain saat minum kopi. Tanpa ragu, saya mengajukan pertanyaan yang sama kepada mereka yang berjumlah sekitar 7 orang. Kening mereka langsung berkerut, seolah-olah juga bertanya kepada saya, kenapa hal itu dibahas? Sambil minum kopi, saya mencoba tenang dan menunggu mereka memberikan jawaban. Alhamdulillah, salah satu dari mereka memberikan keterangan setelah yang lain terlihat menyetujui. Menyebutkan namanya dengan panggilan Kholil, bukan asli warga Belitung tapi sudah tinggal sejak lahir tahun 1960-an. Menyodorkan tangan untuk mengajak bersalaman, memulai ceritanya. Menurut bapak yang rambutnya sudah memutih ini, Genting Apit adalah tempat dukun yang paling sakti di tanah Belitung. Tidak ada yang mengetahui nama aslinya, tapi kesaktiannya sudah dikenal oleh semua orang. Dukun yang ingin menjajal kesaktiannya, mencoba mengganti kepalanya dengan kepala hewan. Saat melakukan hal tersebut, awalnya normal dan kepalanya bisa diganti dengan berbagai macam hewan dan bisa kembali dengan kepalanya sendiri. Sayangnya pada saat ingin mengganti kepala hewan anjing, kesaktiannya pudar. Kepalanya yang asli, tidak bisa dipasang kembali ke badannya.Saat itu juga, dia sangat marah dan sayangnya hanya bisa menggonggong alias tidak bisa bicara. Dia bersumpah, akan menggigit siapa saja yang mengganggu dan melewati daerahnya.Dengan miris, saya menanyakan keaslian cerita tersebut. Apakah bisa dipertanggungjawabkan? Sayangnya, pria tersebut hanya diam saja. Baginya, cerita itu sudah turun temurun sejak dia masih kecil dari orang tuanya.Tujuannya agar tidak ke Genting Apit saat malam hari dan sendirian. Jika keadaan memaksa harus melewati daerah tersebut, dia selalu mengajak orang (tetangga atau saudara) untuk menemaninya. Saya pun menyudahi karena sudah waktunya balik ke penginapan. Namun secara pribadi, saya tak bisa memutuskan mana yang benar dari cerita-cerita diatas.Bagi saya, ini adalah cerita rakyat yang dikembangkan oleh mereka sendiri dengan tertentu. Entah ada apa di balik Genting Apit sebenarnya. Padahal daerah sini sangat asri dan memberikan kesejukan di saat matahari terik.Belitung, semoga saya bisa mendatangimu dalam waktu dekat. Agar bisa tahu lebih banyak, ada rahasia apa dengan keindahan alam dan langit birumu?