Laskar Gerhana
Pesona Indonesia Timur & Gerhana Matahari Total
Senin, 14 Mar 2016 10:35 WIB

Shucy Rahmadhani
Jakarta - Alam Indonesia memang memesona, termasuk Ternate yang juga dilewati gerhana. Banyak tempat wisata alam yang indah serta bangunan bersejarah yang bisa dikunjungi.Banyak orang bilang bahwa hidup adalah sebuah perjalanan. Bagi saya, perjalanan itu salah satunya jika memungkinakan diisi oleh perjalanan melihat setiap sudut ciptaan Tuhan di bumi ini.Traveling bukan hanya cara untuk menyenangkan hati dan pikiran. Buat saya traveling adalah sebuah proses pembelajaran dalam hidup juga. Belajar tentang karakter orang di setiap daerah, menerima dan menghargai budaya, sejarah, makanan dan segala aturan-aturan di sana.Sebagai seorang yang dulu pernah menjabat sebagai Putri Pariwisata perwakilan daerah asal saya di tingkat nasional 2013 silam, saya banyak bertemu dengan teman-teman dari Sabang hingga Merauke dengan segala cerita mereka yang luar biasa tentang beragam keindahan daerah Indonesia.Salah satunya bagian timur Indonesia, sudah lama saya ingin menginjakkan kaki di sana. Hingga akhirnya 8 Maret kemarin detikcom mewujudkan mimpi itu. Traveling bukanlah hal yang murah, butuh modal besar dan saat detikcom memberikan kesempatan mengajak beberapa orang untuk mengunjungi Bumi Timur, saya sangat antusias untuk mengikutinya.Di tanah Ternate, Maluku Utara, kita tidak hanya bisa melihat sejarah, makanan, budaya tapi juga untuk melihat persitiwa alam langka yang terjadi di Indonesia, gerhana matahari total.Saya belum pernah melihatnya, peristiwa itu pernah terjadi di Indonesia saat saya belum lahir, itulah mengapa salah satunya saya sangat gembira dengan perjalanan kali ini bersama detikTravel. Perjalanan dari Jakarta menuju Ternate ditempuh dengan pesawat. Di sana rombongan disambut dengan cuaca mendung. Tak mengapa, Laskar Gerhana, begitu panggilan keren dari rombongan ini tetap semangat ingin mengikuti wisata sejarah di hari pertama kedatangan di Ternate.Hari pertama banyak diisi dengan wisata ke beberapa tempat bersejarah di Ternate. Mulai dari Masjid Al Munawaroh Ternate, Benteng Kastela, Benteng Kalamata. Tidak ketinggalan Laskar Gerhana juga mengunjungi Danau Ngade atau biasa juga disebut Danau Laguna, dan yang ditunggu-tunggu adalah nyebur di pantai Sulamadaha.Biru dan hijau adalah warna yang terbentang saat menuju ke Pantai Sulamadaha dan menjadi pemadangan yang indah di setiap mata Laskar Gerhana yang melihatnya. Keseruan berlanjut saat snorkeling kami disuguhkan beragam cemilan khas Ternate.Salah satunya minuman guraka, rasanya seperti jahe dan dicampur dengan kacang kenari khas Ternate tentunya. Segar dan gurih, apalagi jika diminum setelah capek snorkeling dan berenang menikmati sore hari di Sulamadaha, perfect!Malam pertama di Ternate dihabiskan dengan makan malam ikan bakar. Di tempat sederhana dan hujan, namun dengan rasa kebersamaan yang kuat walaupun berdempet-dempetan laskar gerhana dan teman-teman kru dari detikcom melahap habis ikan bakar yang ukurannya sangat besar.Selain itu Ternate juga terkenal dengan papeda, sering mendengar bukan? kuliner ini disuguhkan saat Laskar Gerhana menyantap makan siang sambil mendengar pengarahan bersama Bakamla dan Lapan untuk persiapan melihat Gerhana Matahari Total keesokan harinya. Hari yang ditunggu tiba. Saatnya Laskar Gerhana bersama Bakamla mengarungi laut Ternate untuk melihat peristiwa gerhana matahari total. Laskar Gerhana dibagi menjadi dua tim dengan dua kapal Bakamla yang berangkat saat itu.Saya kebagian ikut bersama Bakamla KN Gajah Laut. Sembari menunggu gerhana, kapten KN Gajah Laut mengajak saya keliling kapal Bakamla dan mengunjungi anjungan kapal, di mana teman-teman Bakamla sedang bertugas. Cuaca panas diluar, uniknya saya dan beberapa kru detikcom dan perwakilan Lapan disuguhkan bakwan oleh chef kapal Bakamla.Kapten Bakamla juga tak sungkan menjelaskan macam-macam peralatan di kapal tersebut. Oh ya, tentu saja tidak lupa untuk selfie bersama di anjungan Kapal yang sangat keren itu.Dan yang dinantikan tiba, saat itu mulai tampak gerhana matahari sebagian. Sembari menunggu menjadi total, saya dan beberapa Muslim lainnya melaksanakan solat gerhana. Selepas itu tepat pukul 09.51 WIT suasana sekeliling mulai gelap seperti suasana ketiba fajar dan terjadilah gerhana matahari total.Semua berdecak kagum mengucapkankan kalimat kekaguman atas keindahan yang dilihat saat itu. Sulit diungkapkan memang, bahkan saya berpendapat bahwa foto-foto yang diambil oleh bayak fotografer profesional masih belum bisa menggambarkan secara nyata bagaimana keindahan saat gerhana matahari total itu terjadi dengan mata saya sendiri.Sungguh mata ini adalah alat rekam yang paling hebat di antara alat rekam lainnya. Kekaguman atas fenomena alam gerhana matahari total terjadi kurang lebih selama 2 menit hingga akhirnya suasana sekeliling kembali terang seperti sedia kala. Perjalanan tidak berhenti sampai di sana, Laskar Gerhana menyantap makan siang di Bakamla. Oh ya, saya berkesempatan melihat beberapa ruangan yang ada di dalam Kapal Bakamla ini.Terima kasih atas segenap kemurahan hatinya para petugas Bakamla dan tentu saja captain nya yang selalu sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang cerewet tetang banyak hal. Pengalaman berharga yang tidak akan saya lupakan.Sorenya Laskar Gerhana melanjutkan perjalan ke beberapa tempat wisata lain seperti Danau Tilore, Batu Angus dan makan malam sambil melihat panorama yang ada di uang kertas seribu. Nikmat dan puas sekali.Tak terasa keesokan harinya saya dan teman-teman Laskar Gerhana lainnya harus kembali ke Jakarta (realita), hehe. Sebelumnya kami sempat mampir di Keraton Kesultanan Ternate dan berburu oleh-oleh pastinya.Saya waktu itu membeli oleh-oleh sirup pala khas Ternate dan makanan khas Ternate yang bernama Bagea. Tepat pukul 18.00 WIB saya landing di Jakarta dengan membawa seluruh pengalaman dan memori indah tentang kota tersebut. Sampai jumpa Ternate, sampai bertemu kembali Bumi Timur Indonesia.
Komentar Terbanyak
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom
Koper Penumpangnya Ditempeli Stiker Kata Tidak Senonoh, Transnusa Buka Suara
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin