Laskar Gerhana
Selfie Dengan Gerhana, Momen Tak Terlupakan
Rabu, 16 Mar 2016 17:25 WIB

Muhyiddin
Jakarta - Selfie dengan latar pemandangan indah sudah biasa, namun bagaimana jika selfie dengan fenomena langka gerhana. Inilah salah satu momen keren yang ditangkap Laskar gerhanaPerburuan gerhana matahari total ini dimulai dari seleksi pihak detik.com dan detikTravel untuk menentukan beberapa orang terpilih tuk menjadi Laskar Gerhana melalui tantangan di media soasial yang akan ditempatkan di dua lokasi berbeda, yaitu Belitung dan Ternate. Setelah seleksi yang didapat dari para peserta Instagram, Facebook, Blogger dan kuis lainnya, terpilih 50 orang yang akan dibagi menjadi dua bagian untuk mengexplore kedua tempat tadi.Terpilihnya saya untuk menjadi bagian dalam sejarah ini membuat saya awalnya tidak merasa yakin. Berpikir mengeksplore Negeri Laskar Pelangi saja saya tidak kesampaian. Tapi apabila Tuhan berkehendak, apapun bisa terjadi.Akhirnya saya dan 24 Laskar Gerhana lainnya terpilih berangkat ke daerah Belitung atau yang lebih dikenal dengan Negeri Laskar Pelangi pada tanggal 8 Maret 2016. Pihak detik.com melalui detikTravel bekerjasama dengan pihak maskapai penerbangan Sriwijaya Air dalam keberangkatan dan kepulangan para Laskar Gerhana ini.Pemberangkatan dibagi menjadi tiga tahapan. Dan saya mendapatkan pemberangkatan tahap tiga. Awal pemberangkatan kami terdiri dari 5 orang. Ternyata saat jam kumpul yang sudah ditetapkan hanya 3 orang yang hadir, termasuk saya. Saat check-in pun kami ditanya oleh pihak counter mengenai keberadaan teman kami yang lain. Dengan sedikit gugup kami memberitahukan untuk tidak mencancel teman-teman kami dengan harapan mereka akan menyusul. Sampai akhirnya kami pun tetap berangkat bertiga menuju pesawat. Dalam perjalanan kami disuguhkan pemandangan kota Jakarta sore hari yang ramai dan padat dari ketinggian. Kami pun disuguhkan snack oleh pihak maskapai penerbangan.50 menit kemudian kami pun mendarat di Bandara Belitung yang telah dibasahi oleh hujan yang memang kami telah lihat di ketinggian sebelum mendarat. Sempat kami kebingungan, karena saat di bandara kami belum mengenal siapa yang akan menjemput kami dan kendala sinyal yang sulit.Dengan ketenangan dan kesabaran, ternyata penjemput kami mbak Fini telah standby di bandara menunggu kami. Barulah ketenangan kami rasakan di sini. Dalam perjalanan kami menuju pelabuhan untuk menjemput salah satu kru.Guide kami mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai salah satu peserta Laskar Gerhana yang sudah berada di bandara. Awalnya kami bingung apakah benar ada yang tertinggal. Setelah di kroscek namanya ternyata benar bahwa dia salah satu Laskar Gerhana. Lucunya lagi dia satu pesawat dengan saya tapi tidak tahu kalau dia sebelumnya sudah berada di Bandara Soeta sebelum kami.Ada perasaan lucu dan kecewa karena kami harus ketinggalan meet and greet dengan sang penulis Laskar Pelangi. Tapi semua itu hanyalah kekecewaan sementara yang terbayarkan oleh pertualangan esok harinya.Sampai di hotel semua Laskar Gerhana dibagikan kamar yang terdiri dari para fotografer, blogger dan traveller. Masing-masing satu kamar berisi 2 orang. saya memutuskan untuk tidak tidur karena dikhawatirkan saya akan tertinggal rombongan yang direncanakan akan berangkat pukul 02:00 pagi menuju pelabuhan. Saya dan beberapa teman dari blogger memutuskan untuk mengobrol di depan hotel sampai sebelum pemberangkatan. Pembicaraan dengan para blogger ini membuka mata saya untuk mengenal dunia lain selain dunia saya di fotografi.Pemberangkat menuju pelabuhan dilakukan tepat pukul 02:30 WIB. Saat perjalanan saya gunakan untuk istirahat sejenak mengatasi kantuk, dan tanpa saya sadari ternyata perjalanan ke pelabuhan itu sangat singkat. Walaupun menurut teman saya perjalanan tadi memakan waktu hampir 1 jam. Sampailah kami ke pelabuhan yang telah terdapat kapal angakatan laut bernama BAKAMLA bintang laut. Kapal ini merupakan kapal patroli TNI AL yang beroperasi disekitar laut Bangka Belitung. Saat perjalanan yang memakan waktu 2 jam ini para kru dan kapten kapal memberitahukan prosedur yang berlaku di kapal tersebut. Para Laskar Gerhana diizinkan untuk berkeliling melihat kapal tersebut. Saya pribadi memilih untuk mengeksplore kapal untuk menentukan spot pemotretan gerhana nanti.Dalam perjalanan yang cukup lama itu, banyak para laskar mengabiskan dengan tidur atau sholat subuh. Saya sebelumnya sudah tertidur saat para peserta lainnya sedang mengeksplore kapal. Entah kenapa saya tiba-tiba terbangun dan langsung memandang lautan sambil mencari sinar matahari pagi yang muncul. Dan ternyata sinar sunrise sudah terlihat kira-kira pukul 4.30 pagi. Seketika saya bergegas membangunkan teman saya untuk menuju lokasi yang sudah saya tentukan sebelumnya, yaitu bagian depan kapal. Dalam persiapan peralatan memotret, saya melihat kapal menuju tempat yang berawan dan menjauh dari lokasi matahari terbit tersebut. Dalam pembicaraan saya dan teman membahas arah kapal, salah satu kru kapal mendengar percakapan saya. Dan tidak lama kemudian kapal memutar balik menuju tempat matahari tersebut. Syukurlah berkat kesigapan kapten kapal kami bisa menuju lokasi yang tidak tertutup awan mendung tersebut. Pukul 06.11 WIB matahari sudah mulai menunjukan dirinya. Saya telah menyiapkan kacamata khusus untuk melihat matahari yang telah disiapkan oleh pihak detik.com. Dalam waktu satu jam setengah saya terus memotret fase gerhana matahari tersebut hingga fase gerhana matahari total yang ditunggu-tunggu hampir tiba. Para kru kapal bersuara seperti menyemangati pergerakan mataharinya dan takbir "allah akbar" terdengar saat langit menjadi gelap dan matahari sepenuhnya tertutup bulan. Seketika saya diam, dada terasa sesak dan seluruh badan merinding. Seketika saya istigfar dan buru-buru memotret kejadian langka ini dengan pemikiran awal saya harus 'selfie.' Setelah teralisasi saya menghadapi tantangan yang cukup membuat saya kewalahan. Kamera saya mengalami error dan arus membuat kestabilan kapal yang memang sudah dirasakan oleh saya menjadi sebuah tantangan ekstrim yang memacu adrenalin dalam membuat karya foto diwaktu yang singkat itu. Dan semua itu terbayar dengan hasil karya foto yang didapat. 2 menit 30 detik waktu gerhana matahati total dirasakan cukup lama bagi saya dan saat fase matahari telah melepaskan diri dari bulan. Di fase itulah saya sujud syukur karena bisa menikmati fenomenal langka yang mungkin saya tidak akan melihatnya kembali dan berpikir bahwa mungkin semua ini ada hikmahnya.
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Izin Pembangunan 600-an Vila di Pulau Padar Disorot, Menhut Raja Juli Bilang Apa?