Laskar Gerhana
Cerita Mimpi Jadi Nyata Laskar Gerhana di Tanah Ternate
Senin, 21 Mar 2016 13:39 WIB
Slamet Dhul Fadli
Jakarta - Melihat momen gerhana matahari total di Ternate bersama Laskar Gerhana detikcom bagaikan mimpi yang jadi kenyataan. Benar-benar tak terlupakan!Pengalaman wisata bersama Laskar Gerhana detikcom bagi saya merupakan salah satu mimpi yang menjadi kenyataan.Β Betapa tidak? Jauh 3 bulan sebelumnya saya sebenarnya sudah merencanakan akan melihat peristiwa Gerhana Matahari Total (GMT) bersama salah satu grup pecinta astronomi.Namun rencana itu kandas ketika saya tahu biaya untuk menuju titik area GMT ternyata memakan biaya yang cukup mahal. Tabungan yang ada tidak cukup untuk membayar tiket pesawat dan akomodasi selama di tempat pengamatan GMT."Yah mungkin bukan rejeki saya menyaksikan gerhana bersama mereka, tapi entah kapan dan entah bagaimana jalannya Tuhan akan memberikan kesempatan untuk saya bisa menyaksikan gerhana," gumam saya saat itu.Hingga pada awal februari ketika saya sedang membaca berita di detikcom, ada pengumuman yang menyebutkan bahwa detikcom sedang mencari Laskar Gerhana untuk mengikuti wisata ke Belitung dan Ternate menyaksikan peristiwa GMT 2016. Tanpa pikir panjang saya pun mencoba mengikuti 4 lomba sekaligus yang diselenggarakan detikcom. Dan saya bersyukur melalui lomba video kreatif wisata gerhana, saya diberi kesempatan untuk menjadi salah satu saksi peristiwa Gerhana Matahari Total.Wisata gerhana yang diselenggarakan oleh detikcom berkerja sama dengan Kementerian Pariwisata RI, Bakamla dan Sriwijaya Air mengusung konsep wisata alam dan wisata sejarah. Di sana tidak hanya mengamati gerhana, tetapi juga mengunjungi tempat wisata yang menarik seperti bentengβbenteng peninggalan Belanda dan Portugis, serta berkunjung ke tempat wisata alam yang eksotis.Destinasi wisata pertama yang kita kunjungi adalah Benteng Kastela, dimana lokasi ini merupakan tempat terbunuhnya Sultan Khairun, raja dari Kesultanan Ternate kala itu. Sebuah situs yang bersejarah bagi rakyat Ternate. Perjalanan dilanjutkan untuk mengunjungi Danau Ngade, sebuah danau alami yang berasal dari letusan Gunung Gamalama. Dari sini kita bisa menyaksikan eksotisme danau, laut, serta pulauβpulau yang mengelilingi Ternate.Belum puas wisata sejarah di Benteng Kastela, laskar gerhana kembali mengunjungi sebuah benteng yang unik dan cantik. Benteng Kalamata, sebuah benteng peninggalan Portugis yang terletak di pesisir pantai. Bentuknya jika dilihat dari atas maka akan menyerupai burung yang sedang terbang, benteng ini dulu digunakan sebagai benteng pertahanan Portugis kala menguasai Ternate.Setelah puas berwisata, laskar gerhana diarahkan untuk beristirahat sembari menikmati makan siang di sebuah aula pertemuan. Makanan yang disajikan adalah makanan khas Ternate, salah satu contohnya adalah Papeda, makanan mirip bubur yang dibuat dari tepung sagu. Selesai makan siang, para laskar gerhana mendapatkan pengarahan seputar Gerhana Matahari Total dari LAPAN, Bakamla dan Melani Subono. Di situ juga diadakan sesi tanya jawab seputar gerhana antara peserta laskar gerhana dengan para pembicara.Kemudian wisata dilanjutkan ke Pantai Sulamadaha, sebuah pantai yang belakangan ini lagi terkenal di kalangan wisatawan. Pantai ini menyajikan pesona keindahan bawah laut yang eksotis. Air di pantai ini sangat jernih bahkan dengan mata telanjang kita bisa melihat barisan terumbu karang dengan ikanβikan nya dari atas kapal. Laskar gerhana menikmati wisata ini dengan snorkeling diarea Pantai Sulamadaha.Hari pertama ditutup dengan makan malam bersama para laskar gerhana dengan tim detikcom. Suasana begitu hangat meskipun diguyur hujan di area tempat makan. Menu yang disajikan berupa ikan bakar dibalut dengan sambal asam pedas khas Ternate. Kenyang dengan makan malam, laskar gerhana bergegas pulang menuju hotel untuk beristirahat sembari menyiapkan peralatan untuk mengamati Gerhana Matahari Total.Pukul 04.00 pagi laskar gerhana sudah berkumpul di dermaga Pelabuhan Ternate. Di sana sudah menunggu kapal dari Bakamla yang siap mengantar ke titik pengamatan Gerhana Matahari Total. Perjalanan ke titik pengamatan memakan waktu 3 jam, tempatnya berada di tengah laut persis di garis lintasan gerhana matahari. Sungguh pengalaman yang luar biasa bisa menyaksikan dengan mata telanjang peristiwa Gerhana Matahari Total. Ini mungkin menjadi pengalaman seumur hidup mengingat GMT baru akan terjadi lagi di titik yang sama sekitar 350 tahun lagi.Puas dengan eksotisme Gerhana Matahari Total, kapal Bakamla kembali merapat ke pelabuhan. Di sana sudah menunggu hidangan makan siang yang disajikan secara langsung oleh koki kapal Bakamla. Sayur asam pedas ditambah menu ikan kakap menjadi hidangan lezat di waktu santap siang laskar gerhana. Acara dilanjutkan dengan wisata alam ke Danau Tolire dan Batu Angus, dua destinasi wisata ini berasal dari aktivitas vulkanik gunung gamalama yang meletus beberapa abad silam.Sorenya festival kuliner dan budaya sudah menanti kami di Benteng Fort Oranje, disini pemerintah Kota Ternate berkerja sama dengan sanggar kesenian setempat mengadakan pertunjukan kesenian khas rakyat ternate. Berbagai tariβtarian daerah ditampilakan. Selain itu di sini juga terdapat beragam jajanan khas Ternate, peserta laskar gerhana bisa mencicipi semua makanan yang disajikan oleh panitia.Di hari ketiga, laskar gerhana berburu olehβoleh khas Ternate di tempat penjualan souvenir. Di sini terdapat beragam souvenir cantik dan makanan khas Ternate yang bisa dijadikan olehβoleh. Selesai berbelanja, kami diberi kesempatan untuk mengunjungi Istana Kesultanan Ternate, tempat para sultan menjalankan pemerintahan di wilayah Kesultanan Ternate.Dan akhirnya wisata gerhana berakhir, dengan menumpangi pesawat Sriwijaya Air para laskar gerhana kembali ke Jakarta.Β Perjalanan wisata gerhana tidak akan saya lupakan, karena di sini selain bisa menyaksikan fenomena langka saya juga bisa bertemu dengan temanβteman dari berbagai daerah. Semoga ke depan bisa diadakan kembali acaraβacara menarik seperti ini agar pariwisata di Indonesia bisa semakin maju dan terkenal.
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan