Mengenal Uma Bokulu, Rumah Adat Sumba yang Penuh Makna

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Uma Bokulu, Rumah Adat Sumba yang Penuh Makna

Arya Martin - detikTravel
Rabu, 30 Mar 2016 17:35 WIB
loading...
Arya Martin
Keunikan rumah adat Sumba, Nusa Tenggara Timur
Dapur berada di bagian tengah rumah
Setiap rumah disangga oleh epat pilar utama
Suasana di pelataran rumah adat Sumba
Masyarakat Sumba yang ramah dan murah senyum
Mengenal Uma Bokulu, Rumah Adat Sumba yang Penuh Makna
Mengenal Uma Bokulu, Rumah Adat Sumba yang Penuh Makna
Mengenal Uma Bokulu, Rumah Adat Sumba yang Penuh Makna
Mengenal Uma Bokulu, Rumah Adat Sumba yang Penuh Makna
Mengenal Uma Bokulu, Rumah Adat Sumba yang Penuh Makna
Jakarta - Di Sumba ada rumah adat setempat yang begitu unik. Rumah itu dikenal dengan nama Uma Bokulu dan berbagai bagiannya menyimpan rahasia kearifan lokal.Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang masyarakatnya masih memegang kuat adat istiadat hingga saat ini. Kepercayaan masyarakat kepada roh nenek moyang yang masih berada di sekitar mereka dalam benda-benda dalam kehidupan sehari-hari disebut Marapu.Saya sempat menginap di kampung adat Ratenggaro di Sumba Barat Daya. Saat berada di sana, saya berbincang-bincang dengan warga setempat tentang rumah adat Sumba yang terlihat begitu khas.Rumah adat Sumba biasa disebut Uma Bokulu atau Uma Mbatangu. Di mana Uma Bokulu berarti rumah besar dan Uma Mbatangu berarti rumah menara. Benar saja, rumah adat sumba memang besar dan bermenara, ketinggiannya bisa mancapai 30 meter.Rumah-rumah berdiri mengelilingi kubur batu peninggalan zaman Megalitikum. Rumah adat Sumba penuh dengan nilai-nilai filosofis. Setiap rumah adat dibagi menjadi tiga bagian yaitu menara rumah, bangunan utama, dan bagian bawah rumah.Menara rumah menjadi simbol bagi para roh yang memiliki kedudukan tinggi. Kemudian, bagian bangunan utama menjadi simbol tempat pemujaan sekaligus tempat hunian. Dalam area tengah inilah aktivitas keseharian dilakukan. Dapur atau perapian berada bagian tengah rumah di antara 4 pilar utama.Lalu bagian bawah menjadi tempat hewah peliharaan dan roh jahat. Sedangakan bagian depan rumah digantung tulang babi atau tanduk kerbau untuk menunjukan bahwa si pemilik rumah telah memotong hewan ternak sebagai penanda kedudukan status sosial di masyarakat.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads