Takkan Ingat Masa Lalu di Taman Nostalgia, Kupang
Kamis, 05 Nov 2015 10:50 WIB

Muhammad Catur Nugraha
Jakarta - Mendengar namanya pasti langsung tergelitik. Kupang punya taman kota bernama unik yaitu Taman Nostalgia. Tapi tenang, kamu takkan ingat masa lalu di sini. Kita bisa berjumpa, berkumpul bersama kawan, atau bisa juga menikmatinya dengan lari sore di jogging track yang biasanya selalu ada dalam sebuah taman. Di Kupang terdapat taman yang asik untuk melakukan hal tersebut, taman itu memiliki nama Taman Nostalgia.Taman Nostalgia terletak di Jalan Frans Seda, Kecamatan Oebobo, Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan informasi yang saya dapat dari warga Kupang yang saya kenali, untuk sampai ke Taman Nostalgia dari Kota Kupang kita bisa menumpang angkutan umum Kota Kupang bernomor lampu tujuh ataupun sepuluh lalu turun persis di taman yang lokasinya di tepi Jalan Frans Seda ini. Namun sayangnya angkot tersebut tidak lewat persis di depan hotel tempat saya tinggal sehingga saya menuju ke sana dengan mengendarai sepeda motor yang ternyata lebih efisien karena cukup 5 menit saja sudah sampai.Taman Nostalgia memiliki luas sekitar setengah hektar. Taman ini terbilang masih baru karena pertama kali diresmikan pada 8 Februari 2011 oleh Presiden RI yang pada saat itu ialah Bapak Soesilo Bambang Yudhoyono. Taman ini tak hanya menyajikan tempat duduk tetapi juga terdapat fasilitas lainnya seperti arena bermain bagi anak-anak serta area jogging track. Selain fasilitas-fasilitas tersebut, Taman Nostalgia memiliki suatu kekhasan yang menjadikan ia berbeda dengan taman kota pada umumnya.Karena di sana ada Gong Perdamaian Nusantara yang dibangun di tengah-tengah taman. Gong yang menjadi simbol kerukunan antar umat beragam ini selalu menjadi incaran bagi pengunjung untuk dijadikan sebagai latar pada saat mengambil foto.Pada saat saya datang ke Taman Nostalgia nampak pohon-pohon yang menghiasi taman ini sedang menggugurkan daun-daunnya karena efek dari musim kemarau. Namun taman ini tetap cantik dengan dihiasi oleh bunga-bunga seperti bougenvile dan flamboyan yang kala itu justru berwarna cerah. Salah satu pengunjung yang saya temui mengatakan apabila di musim penghujan taman ini lebih cantik lagi karena pepohonan akan ditumbuhi subur oleh dedaunan sehingga menjadi rindang dan sejuk.Taman ini semakin lengkap dengan keberadaan Paguyuban Pedagang Kuliner Taman Nostalgia. Disini terdapat belasan lapak kuliner yang bisa kita cicipi yang tentunya siap memanjakan lidah kita, lapak-lapak tersebut selalu buka di sore hingga malam hari. Jajanan yang paling dominan disini adalah bakso goreng atau yang disini disebut sebagai Solome. Harganya cukup murah, hanya dengan uang Rp 10000 saja sudah bisa membuat kita ketagihan karena sensai bakso goreng yang gurih serta kuah kacang yang enak namun sedikit pedas.Semakin sore nampak taman ini semakin ramai dikunjungi oleh para muda-mudi hingga orang tua. Namun saya harus mengakhiri keberadaan saya di sini mengingat sudah hampir memasuki waktu maghrib. Mungkin nantinya saya akan mengunjungi taman ini di malam hari dan mencoba membandingkannya dengan di sore hari seperti saat saya mengunjunginya pertama kali.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!