Perahu 'Melayang' di Pulau Salando, Sulawesi Tengah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata Bahari

Perahu 'Melayang' di Pulau Salando, Sulawesi Tengah

Hardy Limiyanto - detikTravel
Kamis, 12 Nov 2015 10:49 WIB
loading...
Hardy Limiyanto
Penampakan Pulau Salando
Pemandangan dari Puncak Pulau
Crystal water
Pemandangan dari puncak
Tanpa Filter
Perahu Melayang di Pulau Salando, Sulawesi Tengah
Perahu Melayang di Pulau Salando, Sulawesi Tengah
Perahu Melayang di Pulau Salando, Sulawesi Tengah
Perahu Melayang di Pulau Salando, Sulawesi Tengah
Perahu Melayang di Pulau Salando, Sulawesi Tengah
Jakarta - Inilah Pulau Salando, pulau kecil terdepan Indonesia di Sulawesi Tengah. Lihatlah perairannya yang biru jernih, bahkan perahu pun terlihat seolah melayang!Pernah dengar Kota Tolitoli? Dari sekian banyak orang yang saya temui pasti sebagian besar akan membalas pertanyaan saya dengan "Tolitoli itu dimana?".Ya, memang kota Tolitoli termasuk kota yang kecil dan merupakan salah satu kabupaten yang berada di Sulawesi Tengah. Dulunya bernama kabupaten Buol Tolitoli. Namun sejak Tahun 1999 mengalami pemekaran sehingga terpecah menjadi dua yaitu Kabupaten Tolitoli dan Kabupaten Buol.Tolitoli merupakan salah satu kota yang cukup lengkap untuk urusan wisatanya. Lokasi sangat strategis, kalau istilah saya di depan kalian bisa melihat laut yang biru, dibelakang kalian bisa melihat gunung cengkeh yang hijau. Komplit deh pokoknya. Mau pantai? Ada. Mau Gunung? Ada. Mau Sungai? Ada.Mungkin karena terbiasa dengan itu semua dari kecil saya maupun teman-teman jarang menelusuri tempat-tempat eksotis yang ada di kota ini. Namun sejak banyaknya acara televisi yang meliput berbagai wisata di Indonesia membuat banyak anak muda mengekplor tempat-tempat menarik yang masih "perawan" di berbagai pelosok Tolitoli.Kebetulan pada liburan pulang kampung kali ini, sebagai pecinta travelling pantai, saya belain harus mengunjungi salah satu tempat tersebut. Kali ini tujuan saya dan teman-teman adalah Pulau Salando atau Pulau Lampu (sebutan warga sekitar).Pulau ini sebenarnya sudah sangat sering dikunjungi oleh wisatawan, namun biasanya yang ke sana hanyalah warga lokal yang tinggal dekat dengan pulau tersebut.Pulau ini merupakan salah satu pulau kecil terluar yang terletak di Sulawesi Tengah dengan berbentuk bukit batu yang terjal yang luasnya hanya sekitar 0,3km persegi. Pulau ini secara administratif terletak di Desa Kapas, Kecamatan Dako Pamean, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Karena ukurannya yang 'mini' pulau ini hanya dihuni oleh penjaga pulau yang bertugas untuk menjaga mercusuar.Pertama kali ke sini saya dan teman-teman memutuskan untuk pergi pagi-pagi sekali karena menurut info dari warga di sana air pasang itu hanya sampai pukul 11.00. Jika air sudah surut perahu yang kami tumpangi tidak akan bisa sampai ke tepi pulau dan harus menunggu sampai pasang kembali.Perjalanan setengah jam kami tempuh dengan menggunakan mobil dari pusat kota Tolitoli ke Desa Lingadan. Sebelumnya kami sudah memesan perahu ke nelayan penduduk sana untuk diantar ke pulau tersebut. Karena memang tempat tersebut bukan lokasi wisata yang sudah tersedia berbagai fasilitas, sehingga kami menyewa perahu nelayan yang ada di desa tersebut.Perjalanan dari dermaga Lingadan menuju Pulau Salando ditempuh kurang lebih 30 menit. Sinar mentari yang cerah di pagi hari terasa sangat pas untuk menemani perjalanan kali ini. Begitu pulau terlihat, kami semakin terkagum kagum, air yang berwarna biru kehijauan, begitu bersih dan jernih semakin terlihat.Apalagi pasirnya yang putih seakan memanggil-manggil. Begitu sampai di tepi pulau semua seakan tidak mau berlama-lama untuk menyeburkan diri. Setelah berpuas-puas berenang dan snorkeling, berikutnya adalah sesi pemotretan. Tentunya ini adalah wajib hukumnya untuk orang-orang narsis seperti kami. Salah satu spot terbaik untuk mengambil foto tentunya di puncak pulau ini. Terdapat jalan setapak untuk menuju puncak yang tentunya di sana terdapat juga mercusuar. Pemandangan dari puncak tak kalah luar biasanya.Kita di kelilingi hamparan laut berwarna biru serta langit yang begitu luar biasa indahnya. Seakan-akan ingin berada lebih lama lagi di sana hanya untuk menatap pemandangan yang begitu cantik.Tapi karena hari sudah siang, mentari yang cukup menyengat memaksa kami untuk segera kembali karena di puncak pulau tidak ada tempat berteduh. dan akhirnya sebelum air nya semakin surut kamu putuskan untuk kembali ke Desa Lingadan.Tips:- Menuju Tolitoli bisa dilakukan dengan mencari penerbangan pesawat menuju Kota Palu terlebih dahulu, kemudian bisa dilanjutkan dengan menggunakan pesawat (senin, rabu, jumat), mobil (travel ada setiap hari), atau kapal (dua minggu sekali). Untuk transportasi dari Tolitoli bisa berubah sewaktu-waktu.- Waktu terbaik untuk ke Pulau salando bisa pagi atau sore hari. Atau jika punya info pastikan jadwal pasang surutnya air. Jika pagi, sinar matahari belum terlalu panas dan foto bisa menjadi lebih bagus karen pencahayaan maksimal. Jika datang disore hari pastikan untuk menuju sunsetnya yang begitu indah.- Untuk menuju ke Pulau Salando lebih baik lewat Desa Lingadan karena menurut saya lebih dekat. Walaupun sebenarnya pulau ini terletak di desa Kapan.- Tidak ada fasilitas umum seperti kamar mandi, kamar ganti, penyewaan baju renang, penyewaan alat snorkeling. Jadi bawalah keperluan masing-masing. Biasanya untuk mandi atau ganti baju bisa numpang di rumah warga.- Bertanyalah kepada warga sana jika kurang tahu. Mereka senangtiasa membantu koq. Ingat, Pulau itu bukan daerah wisata yg dikelolah oleh pihak tertentu. Jadi jagalah baik-baik kebersihan maupun keasriannya. Agar tetap cantik menawan selama-lamanya.
Hide Ads