Pantai Kukup di Gunungkidul, Akuarium Laut & 'Kembaran' Tanah Lot

Jakarta - Jejeran pantai cantik bisa ditemukan di Gunungkidul. Tapi ada satu yang begitu istimewa, yaitu Pantai Kukup. Di sana, turis bisa melihat akuarium laut dan Tanah Lot ala Gunungkidul.Untuk kesekian kalinya saya berwisata ke Pantai Kukup di Gunungkidul. Rasa bosan saat ke Pantai Kukup seakan tak pernah ada. Sebab, setiap perjalanan pasti menyimpan ceritanya masing-masing.Terlebih, Pantai Kukup memiliki keistimewaan tersendiri dibanding pantai lainnya di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Pantai ini termasuk salah satu dari situs fenomena karst-permukaan Gunung Sewu. Deretan pantai yang dibatasi oleh bukit-bukit batu gamping.Pantai Kukup juga bagian dari bentang alam karst yang telah dinobatkan menjadi Global Geopark oleh UNESCO yang tanggal 21 September 2015. Berdasarkan potensi pengembangan wilayah Kabupaten Gunungkidul, Pantai Kukup merupakan kawasan wisata minat khusus, khususnya kawasan konservasi geologi. Karena itu, selain sebagai tempat berlibur dan menyegarkan pikiran, pantai ini juga pas sebagai sarana pembelajaran. Khususnya terkait geologi dan ekosistem laut.Akuarium Laut AlamiOmbak laut selatan yang bergulung-gulung kehijauan terhampar di depan mata. Ombak besar memecah, menghantam gundukan terumbu karang. Sebagian air laut menyentuh bibir pantai, namun tak semua kembali ke samudera lepas.Air laut terjebak dalam kubangan-kubangan karang beserta biota laut. Di daerah laut dangkal yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai inilah, traveler akan dimanjakan oleh fenomena akuarium laut terutama saat air surut.Di daerah ini terdapat terumbu karang, bintang laut, ikan hias, dan berbagai macam biota laut lainnya. Saat air laut surut, banyak ikan-ikan hias yang terisolasi di terumbu karang.Karena itulah, begitu memasuki kawasan pantai ini banyak pedagang yang menjajakan jaring beserta ember. Jika berniat menangkap ikan hias bisa membeli perlengkapan ini dari pedagang.Berburu ikan hias ini sangat menyenangkan hingga bisa-bisa lupa waktu. Ikan hias yang nampak mudah ditangkap ternyata memiliki kegesitan tingkat tinggi. Tak jarang kami tertawa sendiri saking susahnya.Kendati begitu, traveler tetap harus berhati-hati. Saat melangkah harus hati-hati agar tidak terjebak di antara karang dan terluka. Selain itu, yang perlu diwaspadai adalah bulu babi atau landak laut yang durinya beracun.Pulau JuminoDi sebelah timur Pantai Kukup terdapat sebuah batu karang yang cukup besar, penduduk menamakannya Pulau Jumino. Oleh traveler, hal ini kerap disebut-sebut mirip dengan Tanah Lot di Bali. Makanya, Pantai Kukup acap dikatakan Tanah Lot-nya Yogyakarta.Untuk ke pulau tersebut tak perlu menunggu air laut surut. Sudah ada jembatan dan hanya butuh beberapa tenaga ekstra untuk meniti anak tangga. Di pulau ini sudah dilengkapi dengan gardu pandang sehingga menjadi spot yang tepat untuk mengabadikan moment sunset maupun sunrise.Dari titik ini traveler juga bisa melihat hamparan pasir putih dan ombak yang sahut menyahut dengan pesonanya yang menakjubkan. Indah sekali!Pasir putihDari Pantai Kukup lah petualangan pantai berpasir putih Gunungkidul dimulai. Di sebelah baratnya, berjarak kurang lebih 1 kilometer terhampar Teluk Baron atau Pantai Baron yang berpasir hitam.Saya jadi teringat saat kuliah geomorfologi. Saat itu dosen bertanya, kenapa Pantai Baron berpasir hitam sedangkan Pantai Kukup memiliki pasir putih padahal jarak kedua pantai hanya sekitar satu kilometer?Pasir putih di Pantai Kukup ini terpengaruhi oleh adanya terumbu karang. Hal ini bisa dilihat dari besaran butir dari pantai kukup kasar dan cerah. Butir sedimen juga berasal dari kikisan tebing yang merupakan perbukitan kapur. Tidak adanya muara sungai di sekitar pantai juga mempengaruhi kecerahan sedimen yang ada.Berbeda halnya dengan Pantai Baron, di dekatnya terdapat muara sungai dan tidak dijumpai adanya terumbu karang. Seperti halnya Pantai Parangtritis, pasir pantai yang berwarna hitam terpengaruh oleh letusan Gunung Merapi. Pasir ini dibawa oleh aliran Sungai Opak yang bermuara di sekitar Pantai Parangtritis. Selain mempengaruhi warna, pasir-pasir yang terbawa angin ini kemudian membentuk fenomena sand dune atau gumuk pasir di Parangtritis.  Upacara Sedekah LautDari segi budaya, Pantai Kukup termasuk salah satu pantai tempat diadakannya Upacara Sedekah Laut atau Labuhan. Ritual sebagai ungkapan rasa syukur ini diselenggarakan di Bulan Suro berdasarkan penanggalan Jawa.Tradisi ini ditandai dengan dilabuhkannya gunungan ke laut melalui serangkaian upacara ritual. Sebelumnya, gunungan beserta sesaji diarak oleh puluhan orang. Kemudian, di tengah deburan ombak yang cukup tinggi, satu per satu gunungan tersebut mulai dihempaskan ke laut.Selain daya tarik di atas, di pantai ini juga terdapat gua-gua kecil untuk berteduh dari sengatan matahari. Namun, jika tak suka berteduh di gua, banyak penduduk yang menyewakan payung sehingga sembari menikmati aquarium laut.Tak perlu khawatir meninggalkan barang-barang kita. Saya pribadi lebih memilih menyewa payung ini sehingga bisa puas bermain di pantai tanpa rasa was-was barang hilang dengan membayar sejumlah uang.  Melengkapi perjalanan wisata bahari, banyak juga lokasi kuliner di kawasan ini. Aneka olahan ikan hingga rempeyek rumput laut atau udang bahkan kepiting goreng bisa memanjakan lidah maupun sebagai buah tangan.Fasilitas di kawasan wisata Pantai Kukup juga bisa dibilang cukup memadai dari penginapan, kamar bilas, warung makan, pusat oleh-oleh, tempat parkir hingga pendopo atau bangunan joglo untuk beristirahat. Cara ke Pantai KukupPantai Kukup terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjung Sari, Gunungkidul. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari Kota Wonosari, ibukota Gunungkidul. Apabila menggunakan angkutan umum, dari Terminal Bus Giwangan Yogyakarta turun di terminal Wonosari.Dari Terminal Wonosari naik bus ukuran sedang turun di Terminal Baron. Dari Baron bisa naik ojek atau menyisir perbukitan sepanjang pantai. Namun, lebih asyik jika menggunakan kendaraan pribadi. Mengingat banyaknya pantai di sepanjang pesisir Gunungkidul ini yang bisa sekaligus dikunjungi.