Traveling ke Norwegia, Negara Mahal di Eropa
Selasa, 17 Nov 2015 18:35 WIB

Mahesa.krishna
Jakarta - Norwegia disebut-sebut sebagai negara yang paling mahal di Eropa dan mungkin juga di dunia. Traveler harus sedia uang lebih atau mengirit untuk liburan ke Oslo atau kota lainnya di Norwegia.Berpetualang dengan modal yang terbatas, hampir setiap orang pernah melakukannya. Bagaimana jika berpetualang tapi kekurangan uang? Itu yang saya alami di Oslo, salah satu kota termahal di Eropa.Sore itu saya sibuk merencanakan Eurotrip, mumpung bulan depan ada libur seminggu Semana Santa (Paskah). Dengan bantuan Skyscanner, saya cari tiket dari Barcelona dengan tujuan Everywhere. Kemana pun website itu merekomendasikan tiket termurah pasti saya beli.Jadilah rute Barcelona-Brussels-Oslo-Frankfurt-Bologna-Milan-Barcelona. Yap, 5 kota dalam seminggu. Tapi supaya maksimal, saya selalu ambil flight paling pagi atau siang hari, supaya bisa dapat satu setengah hari di setiap kota.Setiap kota saya anggarkan 50 Euro atau Rp 731 ribu. Itu anggaran untuk semua pengeluaran diluar penginapan. Sudah saya rencanakan untuk selalu makan di fast food, makanan termurah yang ada di mana-mana. Kenapa murah? Karena makanan tidak sehat.Bawa minuman sendiri atau minum dari tap water saja, kayak nasihat website-website petualangan. Hanya naik kendaraan umum dan jalan kaki. Tentunya tidak lupa membawa kartu pelajar yang konon kabarnya bisa mendapatkan diskon hingga jutaan rupiah!Tujuan Pertama, Brussels. Dengan sedikit usaha di www.hostelbookers.com, akhirnya bisa mendapatkan kamar yang bagus, rapi dan bersih di jantung kota ini. Mau kemana-mana dekat. Selama di Kota Brussels rasanya seperti berada di Perancis, karena hampir semua orang berbicara bahasa negeri Napoleon tersebut.Merasakan makan cokelat Belgia yang terkenal, dan memang rasanya enak sekali! Setelah hari kedua saya di sini, rasanya tidak ada yang khas dari Belgia selain cokelatnya. Jika melihat bentuk arsitekturnya, mirip dengan kota Eropa lainnya. Jalanan kotanya yang sempit, juga mirip dengan kota Eropa lainnya. Ah, saatnya beralih ke negara berikutnya.Tujuan Kedua, Oslo. Beberapa hari sebelum berangkat, seorang teman mendengar rencana saya akan pergi ke Oslo, dan ia berkata, "Norway, one of the most expensive country in the world." Langsung ciut saya, dan berdoa semoga 50 Euro cukup buat 2 hari di sana.Dan ternyata ucapannya memang sebuah kebenaran! Bagaikan kutukan di siang bolong, Norwegia yang mempunyai mata uang Kroner, mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan Euro. Saya menukarkan 50 Euro menjadi 411 Norwegian Kroner.Namun setelah naik pesawat Ryan Air dari Brussels ke Oslo, dengan tiket seharga 16 Euro (IDR 240.000), tiket bus dari airport Oslo menuju City Center Oslo bertarif 212 Kroner atau 25 Euro!Harga tiket airport bus ini yang bikin hampir mati berdiri, 212 Kroner! Separuh budget saya sudah habis untuk membeli tiket airport bus ke city center Oslo! Itu pun sekali jalan belom bayar Hotel, makan, jajan-jajan, beli cinderamata, museum dan lain- lain.Kondisi cuaca Norwegia pun turut membuat keringat dingin menjadi sulit keluar. Suhu udara saat itu sekitar 4 derajat celcius. Saya sendirian, merasa dirampok di negeri asing secara legal, dan perasaan itu terasa membekas di hati dan dompet hingga kini.Terbayang wajah teman saya yang berkata, "What did I say, welcome to the most expensive city in Europe."
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda