Interlaken, Kota Cantik Bak Negeri Dongeng di Swiss
Kamis, 19 Nov 2015 10:03 WIB

Allosia Devtiana
Jakarta - Bak negeri dongeng, pemandangan Kota Interlaken di Swiss amat indah. Pemandangan gunung menghijau, danau dan sungai yang biru, tersaji di depan mata serupa lukisan. Sungguh indah!Saya sempat terdiam sejenak sebelum akhirnya jari-jariku bisa mulai menyentuh huruf-huruf di keyboard komputer ini. Saya terlalu senang ketika hendak menulis tentang Interlaken, sampai bingung harus memulai dari mana.Interlaken letaknya sekitar 118 Km dari kota Zurich, mungkin jika diibaratkan seperti Jakarta dan Bandung. Karena tidak ada bandar udara di Interlaken, jadi kami memilih mendarat di Zurich, kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan kereta ke Interlaken.Pertama kali mencari-cari Intelaken melalui peta, saya sudah merasa jatuh cinta, karena letak geografis Interlaken yang diapit oleh dua danau yang sepertinya unik. Ternyata dalam kenyataannya, danau tersebut bukan hanya unik namun juga sangat cantik!Setelah naik kereta selama 2 jam dari Zurich, akhirnya kami sampai di stasiun Interlaken Ost. Perjalanan kereta 2 jam ini adalah salah satu pengalaman naik kereta yang sangat menyenangkan untuk saya. Kereta yang bersih, modern, rapih, jendela-jendela kaca yang sangat besar, sehingga kami sangat puas untuk melihat pemandangan diluar dan tidak berhenti berdecak kagum. Wajarlah jika transportasi di Swiss menjadi yang paling mahal di dunia, karena mereka memberikan pelayanan dan pemandangan yang tiada tandingannya.Selama perjalanan di kereta, sering kali saya melihat sapi-sapi sedang bermain di hamparan rerumputan, pegunungan berwarna hijau cantik, dengan putih salju di puncaknya, dan yang paling menarik adalah sungai-sungai kecil yang menuju ke muara. Sungai terindah yang pernah saya temukan. Warnanya bukan bening seperti sungai di pedesaan Indonesia, melainkan biru kehijauan, dan sangat bersih tentunya.Ketika hendak memotret dari jendela, kereta kami kemudian berhenti dan disampaikan bahwa kami telah tiba di tujuan kami. Oh iya, ternyata sungai kecil yang aku lihat tadi, alirannya menuju ke arah danau yang aku liat di peta sebelum aku tiba di Interlaken.Turun dari kereta, kami disambut oleh udara yang sejuk namun cukup dingin bagi saya yang notabene si anak tropis. Kami berjalan menyusuri stasiun, menuju hostel tempat kami menginap. Rasa jetlag dan lelah setelah puluhan jam di perjalanan pun sirna. Dengan semua pemandangan disekelilingku yang ternyata tidak kalah indah dengan yang aku temukan selama di perjalanan.Bunga-bunga cantik yang sedang bermekaran di musim semi, gereja tua yang lebih mirip castil dalam cerita dongeng, jalan raya yang sepi dari kendaraan, keputusan yang sangat tepat untuk mengunjungi Interlaken di Swiss.Keesokan harinya kami memilih untuk city tour kota Interlaken dengan menyewa sepeda. Harga sewa sepeda untuk 4 jam adalah 25 Euro. Ya, sama dengan harga membeli sepeda baru di Jakarta. Kami menyusuri sungai, hingga sampai pemukiman di desa sebelah, sempat mampir di minimarket untuk membeli buah dan air minum. Warga lokal di Swiss semuanya ramah dan baik hati, aku seperti ingin selamanya tinggal di sana!Setelah bersepeda selama 4 jam, kami memutuskan untuk berjalan kaki di pusat kota. Ada jalan khusus pejalan kaki, dengan berbagai toko souvenir di kanan kiri jalan, tentunya yang paling banyak adalah toko jam. Ya, karena Swiss merupakan penghasil jam ternama di dunia.Setelah lelah berjalan, kami memutuskan untuk makan di salah satu restorant lokal pinggir jalan. Tidak sulit untuk menemukan nasi di sana, ada beberapa restaurant China dan Thailand. Namun sayang, saya belum menemukan restoran Indonesia di sana, mungkin bisa jadi peluang usaha satu saat nanti.Hari hampir sore, kami memutuskan untuk pulang karena kami akan meninggalkan Interlaken dan berpindah ke kota lainnya di Swiss. Interlaken yang bersahabat, cantik bahkan mempesona. Liburan yang tepat bagi wisatawan yang ingin melarikan diri dari kebisingan dan keramaian kota-kota di Eropa.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia