Pengalaman Seru 2 Hari Solo Traveling Jelajahi Singapura
Senin, 28 Des 2015 14:06 WIB

Yosian Nurvia Yoripta Dewi
Jakarta - Traveling sendirian ke luar negeri tentunya jadi pengalaman tersendiri, apalagi untuk seorang perempuan. Singapura menjadi negara yang paling tepat untuk dijelajahi selama 2 hari liburan.Saya ingin share sedikit pengalaman, solo traveling ke Singapura bulan Oktober 2015 kemarin. Awalnya saya iseng-iseng membuat paspor, karena maraknya tiket promo ke luar negeri. Jadilah saya bikin paspor online, singkat cerita jadilah paspor saya di bulan Juni 2015.Sedikit tips, untuk mendapatkan tiket promo subscribe saja beberapa newsletter maskapai penerbangan dan online travel agent, karena kita bisa mendapat update dalam berbagai promo dan diskon yang mereka adakan. Bulan September saya mendapat email promo dari newsletter salah satu maskapai penerbangan di Indonesia. Periode booking bulan September dan periode terbang bulan Oktober, tanpa ba-bi-bu lagi, saya langsung meluncur ke website tersebut mencari hari Sabtu dan Minggu.Saya mendapati harga tiket ke Singapura sebesar Rp 174 ribu, sudah termasuk airport tax. Murah banget bukan? Tanpa pikir panjang, saya klik booking. Karena sudah ada tiket berangkat maka saya tiap hari harus mengecek travel agent online untuk tiket kepulangan SG-CGK. Selama 2 minggu berturut-turut saya belum mendapat harga diinginkan, hingga pada minggu ke-3 saya dapat tiket promo SG-CGK dengan harga Rp 520 ribu.Untuk persiapan solo travelling, alat yang mesti dibawa adalah Jaket, Kacamata, baju yang nyaman, sepatu atau sandal yang nyaman, kamera, alat mandi, serta tak lupa powerbank. Setelah siap semuanya, berangkatlah saya menjelajahi Singapura.Di pesawat kita diwajibkan mengisi kartu imigrasi (jadi siapkan pulpen), sesampainya di Changi International Airport perasaan saya campur aduk, antara sedih, senang, bingung, dan bangga. Saya pun berjalan menyusuri bandara tersebut dengan percaya diri, sendirian mencari arah. Akhirnya saya menemukan buku airport guide di sudut terminal kedatangan.Setelah lelah berjalan, saya duduk di Central Park penuh dengan bunga dan tanaman yang dirawat dengan indahnya. Sambil melihat beberapa turis yang sudah booking lapak tidur di deretan tempat duduk terminal transit, akhirnya saya menuju ke tempat tersebut untuk tidur malam saya.Saya bangun jam 7 pagi untuk memulai perjalanan saya di Singapura, saya turun ke lantai 1 untuk mengurus imigrasi saya. Di sini akan ditanya kita mau ngapain dan menginap dimana, karena saya tidak menginap biar tidak repot maka saya sebutkan saja mau jalan - jalan dan nama hotel yang sudah saya browsing sebelumnya.Keluar imigrasi saya langsung menuju loket penjualan Singapore Tourist Pass (STP) Card, karena ini masih jam 07.30 dan loketnya buka jam 08.00 waktu setempat, maka saya menunggu setengah jam. Di lokasi ternyata sudah banyak yang antri untuk membeli STP Card. Lama mengantri, tiba giliran saya berkata "One day one card" dengan menyerahkan SGD 50 (harga tiket SGD 20, dengan rincian = SGD 10 untuk harga tiket dan SGD 10 untuk biaya deposit).Sialnya, si Mbak yang berjaga bilang tidak punya uang kembalian. Saya pun harus menukarkan uang di loket penukaran uang , dengan berat hati saya balik badan , menukar uang dengan pecahan 20, 10 dan 5 SGD, dan kembali mengantri dari barisan paling belakang. Jadi saran saya, sebelum membeli STP Card lebih baik tukarkan dulu uang kalian di loket yang letaknya di tengah sebelum pintu keluar arah ke MRT.Sebelum keluar gate jangan lupa tempelkan STP card kalian. Oke, waktunya naik MRT. Tujuan pertama saya adalah Merlion Park, jadi saya harus ke stasiun terdekat yaitu Raffless Place Station. Untuk menuju Raffles Place, kita harus transit di Stasiun Tanah Merah, lalu naik yang ke arah Joo Koon.Nah, sebelum saya tahu kalau ternyata harus transit dulu di Tanah Merah, saya tersesat sampai 3x balik ke Bandara Changi. Setelah saya tanya ke petugas di stasiun, baru lah saya tahu kalau ternyata harus transit di Tanah Merah dulu, dan berganti kereta ke arah stasiun Joo Koon. Sampai di stasiun Raffles Place cari exit gate dan jangan lupa tempelkan lagi STP Card-nya.Jarak Raffles Place ke Merlion Park sekitar 15 menit berjalan kaki melewati Singapore River, Fullerton Hotel dan terowongan bawah tanah. Dari sini kita juga bisa melihat Esplanade Building, Singapore Flyer, dan Marina Bay dari kejauhan. Dari Merlion Park, kita bisa meluncur ke Bugis Street karena jaraknya dekat dari sini tinggal jalan kaki. Di sini banyak gantungan kunci, aksesoris, dan pernak-pernik lucu.Setelah melihat-lihat, saya menuju ke Masjid Sultan yang merupakan masjid pertama yang berdiri di Singapura. Letaknya di Kampung Glam, untuk ke sini kita turun di Stasiun Bugis. Saya makan di depan Masjid Sultan karena sudah pasti halal, satu porsi nasi goreng teri seharga 4 SGD.Puas berfoto saya meluncur ke China Town, cukup turun di China Town Station. Di sini STP Card saya sempat error karena tidak bisa tapping akhirnya saya mengisi ulang STP Card saya dengan 20 SGD di mesin isi ulang karena di pikiran saya uang di dalamnya sudah habis dan ternyata masih belum bisa juga meskipun sudah saya isi, akhirnya saya minta petugas untuk membukakan gate secara manual. Di China Town hampir sama menjual juga gantungan kunci, pernak-pernik, kaos dan berbagai macam barang khas China berwarna serba merah, di sini pun saya tidak belanja hanya melihat-lihat saja demi menghemat budget.Kaki sudah mulai pegal, saya menuju ke Sentosa Island dari China Town turun di Harbourfront Station masuk ke Vivo City cari jalan keluar menghadap laut. Nah, di sini ada 4 pilihan untuk bisa sampai ke Sentosa Island, dengan Bus 2 SGD, Monorail 4 SGD, Cable Car 29 SGD, dan berjalan kaki Gratis.Sudah tahu saya pilih yang mana? Tentu saja saya pilih yang gratis! Saya berjalan lewat Sentosa Boardwalk kurang dari setengah kilometer, disuguhi pemandangan laut yang menghilangkan rasa capek. Hanya saja Singapura saat itu juga terkeda dampak kabut asap dari Indonesia.Di Sentosa Island belum afdol kalo belum foto dengan Bola Berputar Universal Studio. Di sini juga ada Merlion yang katanya pasangan dari yang ada di Raffles Place. Yang di Sentosa ini berjenis laki-laki, sementara dan yang di Raffles Place itu yang perempuan. Cuaca mulai terik, saya bertolak ke Orchard Road. Dari Harbourfront transit dulu di Dhoby Ghaut, lalu ambil jurusan ke Jurog East, dan kemudian turun di Orchard Station. Di sini banyak sekali toko oleh-oleh dengan harga terjangkau, harga kaos 10 SGD dapat 4 buah kaos. Di sini juga banyak penjual ice cream Singapore cukup dengan 1 SGD saja.Saya menikmati sore hari di sini karena di sepanjang jalan disediakan tempat duduk. Jadi sambil santai makan ice cream saya menunggu malam di sini, kenapa menunggu malam? karena next destination saya adalah Marina Bay Sand di mana lebih indah kalau malam. Jadi setidaknya saya harus menunggu duduk di sini sampai jam 19.00 waktu setempat.Dari Orchard Road ke Marina Bay Sand saya transit di Bayfront Station, lalu naik lagi ke arah Marina Bay Station. Menyusuri jalan penuh dengan wallpaper unik, beberapa kali saya selfie di sini. Betul kata orang, tidak salah saya ke sini saat malam hari karena lampu-lampu gemerlap hidup semua dan lumayan sepi. Pas banget buat menyusuri jembatan kayu untuk melihat Gardens By the Bay dari atas.Di buka dengan indah dan ditutup pula dengan indah perjalanan saya saat itu. Saatnya kembali ke Bandara karena kaki sudah mati rasa seharian jalan kaki dan sekalian untuk tidur malam karena pesawat kembali ke Jakarta masuk penerbangan pagi. Jangan khawatir karena di Changi tersedia faslitas kursi pijat gratis yang tersedia di setiap tempat transit.Jangan lupa untuk mengembalikan STP Card mu dan nanti uang 10 SGD yang telah kamu depositkan tadi akan dikembalikan juga. Nah karena tadi saya sempat mengisi STP Card saya dengan 20 SGD jadi petugas mengembalikan uang saya 30 SGD. Total saya menghabiskan kurang dari Rp 1 Juta, sudah termasuk tiket pesawat ke Singapura. Hemat, bukan?
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang