Pulau Marak, Satu Lagi yang Memesona di Sumbar
Selasa, 29 Des 2015 15:35 WIB

Andrew Pradana
Jakarta - Traveling akhir tahun ke Sumatera Barat, ada banyak pulau indah yang bisa dijelajahi. Pulau Marak yang masih sepi namun indah bisa menjadi salah satu rekomendasi.Pulau Marak adalah destinasi saya selanjutnya setelah pulau - pulau di Sumatera Barat yang sudah saya singgahi, seperti pulau Sikuai, Pagang dan Pamutusan. Pulau tak berpenghuni ini memiliki keindahan yang luar biasa, baik di atas atau bawah lautnya.Β Pulau Marak secara administrasi terletak di daerah Kecamatan Koto IX Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tepatnya di desa Nagari Sungai Pinang. Di kawasan pulau ini juga terdapat gugusan pulau lainnya, seperti pulau Pagang, Karanggo dan beberapa pulau lainnya. Pulau ini tidak berpenghuni, hanya sebagai tempat singgah nelayan. Tipe pulau ini berbukit dengan kondisi pantai berpasir putih. Sehingga apabila cuaca cerah, maka bisa dikatakan teman - teman akan melihat sebuah pulau yang luar biasa. Menurut sumber yang saya baca di Google, luas dari pulau ini sekitar 500 hektar. Tapi kalau di lihat di Goggle Earth lumayan besar. Alam yang tenang membuat kita bakal terus berpulang kemari.Perjalanan saya ke pulau ini sama dengan sebelumnya. Bermodal motor Kharisma 125 tahun 2005, saya berdua teman saya memulainya dari Kota Pekanbaru. Perjalanan menggunakan motor ini adalah hal yang menantang bagi saya dan mencoba daya tahan tubuh dan motor dalam perjalanan jauh. Memang bisa dikatakan kalau saya tidak langsung ke pulau. Dari Pekanbaru berangkat malam, menginap terlebih dahulu di Matur (Kabupaten Agam), lalu subuhnya melajutkan perjalanan untuk ke Pulau Marak. Banyak akses untuk ke Pulau Marak dengan berbagai macam harga dan keunggulan yang didapat. Karena kami cuma berdua, saya mengurungkan niat untuk naik dari Nagari Sungai Pinang. Padahal kalau ramai 5 orang saja, kita bisa menyewa perahu nelayan dengan harga terjangkau sekitar Rp 100 - 200 ribu/hari. Saya akhirnya kembali ke tempat teman saya di Losmen Carlos di daerah Bungus. Bisa di katakan saya sudah berulang kali menggunakan jasa dari Maike, pemilik losmen tersebut. Losmen ini menawarkan jasa paket one day tour ke Pulau Pagang dan Pamutusan dengan harga Rp 225.000. Dengan harga segitu, teman - teman sudah dapat makan siang, bermain banana boat, biaya penyeberangan PP, snorkeling, snack, photo bawah laut dan banyak lainnya. Nah, kali ini saya bukan ke Pulau Pagang dan Pamutusan, jadi telebih dahulu saya kondisikan dengan Maike. Setelah deal menambah beberapa rupiah, kami pun langsung berangkat, dengan syarat mengantar terlebih dahulu teman - teman yang ingin lebih dulu ke Pulau Pagang dan Pamutusan. Setelah hampir 1 jam, sampailah di Pulau Pagang. Setelah menurunkan teman - teman di sini, saya berdua dengan teman yang dari Pekanbaru melanjutkan perjalanan ke Pulau Marak. Jarak yang di tempuh lebih kurang 20 menit. Berbeda dari perjalanan sebelumnya, ternyata ombak untuk ke Pulau Marak lumayan tinggi. Saya sempat beberapa kali istigfar dan mengucap, karena ini pengalaman ekstrem pertama kali. Beda halnya dengan bapak yang membawa boat kami, dengan duduk santai seperti tidak ada masalah. Info yang lain, pulau ini sejak 2003 menjadi pusat konservasi Siamang yang dikelola oleh Yayasan Kalaweit dari Prancis. Kontraknya sendiri 10 tahun, dan 2013 akhir kemarin menjadi batas waktu konservasinya. Selain siamang, Pulau Marak dihuni beberapa fauna lain seperti puluhan jenis burung, kupu - kupu, reptil, kura - kura darat, labi - labi, amfibi dan babi hutan.Beberapa ratus meter menjelang pulau, saya melihat sebuat pemandangan yang luar biasa. Pemandangan sebuah pulau dengan pasir putih landai yang menawan. Begitu halnya dengan ifan, teman saya dari Pekanbaru ini juga langsung bersiap - siap untuk loncat. Saya pun tak kalah semangatnya. Dengan segera setelah merapat, saya langsung berbaring menikmati suasana alam di pulau ini walaupun terik. Nyaman, ya itu yang bisa saya katakan. Pulau ini nyaman, suara derus ombak, suara pepohonan dan nyanyian burung - burung di pulau ini membuat saya terlena, sampai Ifan mengagetkan saya untuk segera berfoto. Alhasil saya dan ifan berfoto ria di pulau ini. Setelah beberapa kali ambil foto, tiba-tiba kami di kejutkan ketika perahu yang saya tumpangi berjalan agak ke tengah. Saya sempat panik, namun ternyata bapak yang punya perahu hanya ingin tidur siang di posisi yang nyaman. Mengagetkan saja. Selanjutnya tentu saja yang harus dinikmati adalah pemandangan bawah laut pulau ini. Wow, bening dan jernih. Nampak terumbu terumbu karang serta ikan-ikan yang lalu lalang. Saya jugaΒ menemukan bintang laut aneh, besar dan berwarna biru. Setelah puas kami melanjutkan makan siang dengan nasi kotak yang sudah di siapkan sebelumnya. Ingin rasanya bermalam di sini, sayangnya kami tidak mempersiapkannya dengan matang. Tak terasa sudah pukul 14.00 sejak pukul 09.00 tadi pagi. Saatnya kembali ke Pulau Pagang agar teman - teman yang pergi bareng tidak curiga.
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit