Kalondo Lopi, Prosesi Unik Menarik Kapal di Bima
Minggu, 05 Jul 2015 12:51 WIB

Fahrurizki
Jakarta - Indonesia terkenal akan warisan budayanya yang sangat kaya. Di Desa Sangyang, Bima ada satu prosesi adat unik menarik kapal kayu seberat 800 ton yang dilakukan oleh warga setempat. Kalondo Lopi namanya, wajib dilihat oleh traveler!Prosesi Kalondo Lopi di Desa Sangyang merupakan perayaan masyarakat dan hiburan juga merupakan perayaan yang sangat khas mempunyai nilai tersendiri. Kalondo Lopi adalah tradisi yang sudah dilakukan oleh nenek moyang suku Mbojo sejak mereka mengenal dunia kelautan. Tradisi tersebut menunjukkan bukan saja pelestarian warisan budaya di Sangyang, tapi juga simbol toleransi dan pembauran antar warga yang harmonis.Desa Sangyang terletak di pesisir pantai utara, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima. Desa ini berada di timur pulau Sumbawa dan dikelilingi gunung. Mayoritas pekerjaan yang di lakoni warga Desa Sangyang yaitu nelayan sembari melaut juga mereka juga bertani.Desa ini memiliki berbagai potensi wisata baik pemandangan alam, seni budaya, kuliner dan berbagai potensi wisata lainnya. Salah satu yang menjadi daya tarik Desa Sangyang adalah Gunung Sangyang yang memiliki nilai historis sejak abad 14 Masehi.Prosesi Kalondo Lopi memiliki arti secara harfiah yaitu Prosesi Penurunan Kapal di laut. Kapal tersebut sudah di buat selama 2 hingga 3 tahun oleh warga setempat. Ada tahapan yang harus dilakukan oleh pemilik kapal sebelum Kalondo Lopi dilakukan yaitu pada malam harinya di lakukan Do`a bersama di atas kapal itu dengan mengundang berbagai lapisan masyarakat.Paginya setelah masyarakat dikumpulkan dari segala macam lapisan, bergotong royonglah mereka bersama-sama menarik kapal. Kemudian tunas pinang di ikatkan di depan dan belakang kapal yang mempunyai makna seperti pohon pinang yang tinggi lurus yaitu bersedia melakukan pekerjaan dengan bersungguh-sungguh.Dalam hal ini kaya atau pun miskin, semua sama-sama berbaur dalam keharmonisan bersama yaitu berusaha menurunkan kapal kelaut itulah tujuan utama mereka.Canda tawa terjalin di antara mereka sesaat setelah melakukan usaha mendongkrak belakang kapal. Bukan hanya warga lokal yang berbaur, wisatawan dari luar negeri yang turut menyaksikan Kalondo Lopi juga bisa ikut membaur bekerja sama menarik kapal tersebut. Para wisatawan asing itu pun sangat senang melakukannya.Sangyang juga dikenal sebagai desa yang memiliki hasil laut yang memenuhi kebutuhan di Bima, serta memiliki daya tarik wisata lainnya seperti menjadi tempat menyelam oleh wisatawan di sekitar gunung Sangyang dan wisata etnik dengan berbagai kegiatan warganya yang masih tradisional. Masih banyak lagi potensi lainnya di sekitar Sangyang seperti Pulau Ular yang terletak di Pai dan pantai yang indah sepanjang Desa Mawu hingga Sangyang.Posisinya di dekat Sape yang merupakan akses menuju Pulau Komodo, sangat bagus menjadi destinasi wisata sebelum menuju Pulau Komodo. Jaraknya pun sangat dekat kurang lebih 40 menit dari Sape ke Wera.Setelah tiba di Wera kita tinggal menanyakan arah menuju Desa Sangyang kepada warga setempat. Setelah sampai di Desa Sangyang kita akan melihat aktifitas pembuatan kapal kayu berjenis phinisi di sepanjang pantainya dan airlautnyapun tidak kala jernih.Akses menuju Desa Sangyang sangat bagus jalannya dan sudah di aspal. Jika dari Kota Bima menuju Wera, kita bisa naik sepeda motor dengan waktu perjalanan 1 jam lebih. Ada pula fasilitas bis lokal untuk menuju Wera dengan ongkos per orang kurang lebih Rp 20.000. Setelahsampai di terminal Wera, kita tinggal naik ojek untuk menuju Desa Sangyang dengan biaya Rp 10.000.Wilayah utara Kabupaten Bima mempunyai potensi wisata jangka panjang. Selain alamnya yang mendukung, kehidupan masyarakatnya pun sangat menarik dengan masih memelihara pola cirri kehidupatan adat mereka. Masih banyak terlihat berdiri kokoh rumah panggung ciri dari masyarakat adat Nusantara Indonesia.Kulinernya pun sangat menggiurkan yaitu ikan bakar dengan sambal tradisionalnya. Kuliner hidangan pencuci mulut Kadodo Wera juga wajib dicoba. Ini adalah dodol khas masyarakat di sana yang mempunyai cita rasa tersendiri. Ayo, datang melihat Kalondo Lopi di Bima!
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour