Sholat di Spanyol, Kiblatnya ke Arah Timur
Jumat, 24 Jul 2015 15:50 WIB

Mahesa.krishna
Jakarta - Traveling ke Spanyol di Eropa, traveler muslim dituntut untuk dapat beradaptasi. Salah satu yang unik adalah posisi kiblat saat sholat. Kalau di Spanyol, Eropa kiblatnya bukan menghadap Barat, namun ke Timur. Pagi hari itu saya terbangun dengan terburu - buru. Alarm di handphone sudah saya set untuk meraung sekeras-kerasnya agar bisa membangunkan saya dari tidur yang nyenyak sekali pun.Setelah mengambil air wudhu, saya bergegas menuju stasiun metro yang hanya 100 meter dari flat tempat kost di Gracia. Dari hasil Googling dan tanya ke teman-teman yang lain, ada beberapa lokasi yang mengadakan Sholat Eid di Barcelona. Hari itu saya memilih untuk Sholat di daerah Paralel. Setelah 20 menit perjalanan, akhirnya sampai juga di Stasiun Metro Paralel. Keluar dari stasiun metro, tidak terdengar adanya suara-suara takbir berkumandang. Setelah beberapa saat seperti orang bingung dan linglung, akhirnya saya melihat orang berpakaian putih-putih memakai sarung, dan ia berlari kecil seperti terburu-buru. Segera saja saya mengejar orang tersebut sambil memperagakan gerakan sholat, karena pada saat itu saya belum bisa Bahasa Spanyol. Ia pun berkata "si..si.."Setibanya di sebuah lapangan basket, sudah ada orang-orang yang berdiri rapi. Namun anehnya, mereka semua berdiri berjajar menghadap matahari terbit. Saya kaget setengah mati!"Wah, salah tempat nih," pikir saya. Setelah menghentikan langkah, sayaΒ berpikir sejenak. Sampai-sampai si Bapak yang berlari-lari kecil tadi berteriak memanggil saya.Saya bergumam dalam hati, "Wah, Islam di Eropa kok seperti ini ya, arah kiblatnya salah."Ternyata saya yang salah. Letak Kiblat kalau dari Eropa memang berada di sisi timur. Sehingga sholatnya pun menghadap Timur. Ya sudah, saya lanjutkan berlari-lari kecil.Segera saja saya menaruh sandal dan turut serta dalam shalat yang segera dimulai tersebut. Entah mengapa, tidak tampak jamaah wanita di lapangan basket tersebut. Jamaah didominasi oleh orang - orang dari Asia Selatan, tapi mungkin hanya saya saja yang dari Asia Tenggara.Selesai Sholat Eid, khotbah diberikan dengan bahasa yang saya kurang mengerti. Namun bukan dalam Bahasa Spanyol, yang saya juga tidak mengerti.Selesai Sholat, ternyata ada jamaaah lain yang sudah antre di luar lapangan basket. Sholat Eid di Barcelona diadakan dalam beberapa jadwal. Hal ini dikarenakan keterbatasan lokasi untuk mengadakan Sholat Eid.Hari itu saya belajar, bagaimana rasanya menjadi minoritas di sebuah negara asing. Sehingga mau tidak mau harus berdapatasi terhadap semua keadaan. Sesuatu yang kadang terasa biasa di Indonesia pun menjadi tidak biasa jika dilakukan di tanah rantau ini.Untungnya keberagaman budaya di Indonesia telah mengajarkan rasa tolerasi yang tinggi. Jadi ya biasa saja mengalami kejutan-kejutan culture shock seperti itu. Lagian, kapan lagi sholat menghadap timur?
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan