Bukan di Kalimantan, Ini di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bukan di Kalimantan, Ini di Bali

welladiniati - detikTravel
Minggu, 26 Jul 2015 14:33 WIB
loading...
welladiniati
Salah satu pintu masuk ke Mangrove Forest
Dari Laut mendayung perahu Kano mulai masuk ke muara
Jalan setapak diatas akar Mangrove
Ini dia perahu Kano yang saya gunakan
Perahu tanpa mesin yang mengantarkan tour Mangrove Forest
Bukan di Kalimantan, Ini di Bali
Bukan di Kalimantan, Ini di Bali
Bukan di Kalimantan, Ini di Bali
Bukan di Kalimantan, Ini di Bali
Bukan di Kalimantan, Ini di Bali
Jakarta - Nusa Lembongan di Bali, biasanya dikenal memiliki pantai-pantai indah dan spot diving yang cantik. Tapi siapa sangka, ternyata di sana juga terdapat wisata menjelajahi hutan mangrove yang lebat. Seperti di Kalimantan saja!Kali ini saya mencoba jelajah sisi timur laut dari pulau Nusa Lembongan yaitu hutan mangrove. Saya melaju santai menyusuri pulaunya menggunakan motor yang merupakan kendaraan sewa paling umum di pulau.Sesaat kita turun dari kapal penyebrangan, Anda dapat banyak menemui banyak penyewaan motor. Pastikan harga yang anda dapatkan sudah termasuk bahan bakar.Awalnya agak bingung saat tiba di area Mangrove Forest ini yang cukup terbilang sepi dibanding dengan area lain di Nusa Lembongan. Namun akhirnya, terdapat petunjuk masuk yang meyakinkan saya untuk trekking ke dalam hutan. Keseruan baru saja dimulai ketika menyusuri jalan setapak ditengah hutan, juga jembatan ditengah pepohonan bakau. Terlihat beberapa perahu tanpa mesin tertambat di salah satu pohon bakau. Berkeliling hutan, hanya memakan waktu sekitar 10-15 menit saja, dan keluar dari hutan ini kembali ke jalan utam sekitar 100 meter dari posisi masuk. Lanjut lagi naik motor sekitar 500 meter dari titik masuk, Anda akan menemukan beberapa tempat makan menghadap pantai. Di sini banyak ditawarkan aktivitas pantai salah satunya perahu kano, yang bisa digunakan oleh dua orang.Jika Anda ingin merasakan sisi lain hutan Mangrove, sewa perahu kano sangat direkomendasikan. Atau apabila kurang percaya diri untuk mendayung perahu kano sendiri, sewalah perahu tanpa mesin yang akan di guide oleh penduduk sekitar.Pejalanan perahu kano yang saya lakukan dari pantai yang menuju laut, kemudian mengarah ke muara dan masuk ke hutan bakau. Lebih seru lagi, saat masuk ke aliran-aliran kecil di antara pohon bakau, sunyi senyap tanpa suara arus dan sedikit khawatir nyasar karena seperti disini labirin banyak aliran cabang akar bakau yang malang melintang.Keseruan belum berakhir, ketika arus dari laut menuju rawa mulai kencang, saya harus memutar bermanuver kembali menuju titik awal di pantai dengan melawan arus, mendayung cukup berat namun menyenangkan. Kembali ke pantai ... byuurrrr berenang sambil menunggu santapan ikan bakar yang sudah dipesan.
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads