Seperti Ini Mewahnya Rumah Mafia di Penang, Malaysia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seperti Ini Mewahnya Rumah Mafia di Penang, Malaysia

Ayu Gayatri - detikTravel
Selasa, 25 Agu 2015 10:28 WIB
loading...
Ayu Gayatri
Ruang utama
Lokasi foto terbaik
Ruang makan keluarga
Kuil keluarga Kapitan Chung Keng Kwee
Detail diorama opera di kuil keluarga
Seperti Ini Mewahnya Rumah Mafia di Penang, Malaysia
Seperti Ini Mewahnya Rumah Mafia di Penang, Malaysia
Seperti Ini Mewahnya Rumah Mafia di Penang, Malaysia
Seperti Ini Mewahnya Rumah Mafia di Penang, Malaysia
Seperti Ini Mewahnya Rumah Mafia di Penang, Malaysia
Jakarta - Jika di Medan ada wisata rumah Tjong A Fie, begitu juga di Penang, Malaysia. Di sini ada Pinang Peranakan Mansion yang merupakan rumah mafia pada zaman dahulu. Keren!Bagi Anda yang sangat menyukai sejarah, museum merupakan salah satu tempat terbaik untuk mengeksplorasi kisah-kisah unik dan menarik dari sebuah negara. Nah, yang paling otentik adalah saat lokasi yang sebenarnya dijadikan museum tanpa melakukan perubahan besar-besaran pada barang dan pengaturan ruangannya. Sehingga dengan mengunjunginya saja, kita bagaikan masuk ke mesin waktu. Lalu biarkan imajinasi membawa Anda kembali ke masa tersebut. Jika Anda merupakan penyuka sejarah seperti saya, maka Pinang Peranakan Mansion merupakan lokasi yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Penang, Malaysia.Pinang Peranakan Mansion merupakan sebuah rumah paling mewah di Pulau Pinang pada masanya. Dimiliki oleh seorang pria keturunan China yang menikah dengan orang Melayu, disebut Baba dan Nyonya (sebutan sepasang suami-istri Cina dan Melayu). Sejarahnya, pemilik rumah ini pada abad ke-19 merantau dari negeri asalnya China, ke Pulau Pinang sebagai buruh kasar. Karena kerja kerasnya ia berhasil menjadi salah satu orang paling kaya di Penang pada tahu 1800an dengan cara yang tidak halal, menjual opium.Dengan hanya masuk ke teras rumahnya saja, Anda bisa langsung yakin bahwa kekayaan sang pemilik, Kapitan Chung Keng Kwee benar-benar luar biasa. Lantai keramiknya yang sangat indah didatangkan dari Inggris, pilar-pilarnya yang tinggi dan kuat dikirim langsung dari Scotlandia, serta pembagian ruangannya masih memegang erat prinsip Fengshui dari China seperti salah satunya pintu khusus yang dibuat seperti undakan tinggi sebagai penghalang masuknya vampir.Pinang Peranakan Mansion terdiri dari dua lantai. Lantai pertama terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, kamar untuk menghisap Opium, kamar utama, dapur, serta ruangan khusus perhiasan emas. Di ruangan khusus perhiasan emas ini, anda bisa melihat banyak sekali barang terbuat dari emas yang dimiliki oleh si empunya rumah dahulu kala. Mulai dari alat makan, tea set, gunting, dan alat rumah tangga lainnya. Di bagian belakang dari rumah, kita bisa melihat megahnya kuil khusus keluarga berisi altar untuk persembahan kepada pemilik rumah serta pahatan diorama opera yang mengelilingi dinding kuil. Guide kami pun mengatakan bahwa kuil ini didirikan atas pesan Kapitan Chung Keng Kwee di masa hidupnya. Ia berpesanΒ  apabila Ia meninggal jiwanya tetap ingin tinggal di kuil ini, sambil menonton opera cina kesukaannya yang dipahat di sekeliling dinding kuil. Lalu sang guide memberikan aba-aba bahwa sepertinya Sang Kapitan saat ini juga sedang memperhatikan kami. Baiklah.Lanjut ke bagian rumah berikutnya, masih terletak di lantai 1 yang paling menarik perhatian saya adalah ruang makan keluarga yang mejanya berbentuk ellipse yang diyakini sebagai simbol pemersatu keluarga besar. Di bagian ruang makan keluarga ini terdapat 2 kaca yang sangat besar di bagian kanan dan kiri dinding. Ternyata, kaca tersebut difungsikan sebagai CCTV kuno bagi sang pemilik. Dari kursi dimana Kapitan Chung Keng Kwee duduk, Ia bisa menikmati makan bersama keluarganya sambil memantau keadaan seluruh rumahnya melalui pantulan dari kaca-kaca besar tersebut. Hal ini sangat beralasan, mengingat pekerjaannya sebagai mafia sangat rawan dengan ancaman pembunuhan yang bisa datang dari mana saja. Hypercool!Lantai kedua umumnya berisi kamar-kamar yang sudah disulap menjadi kamar- kamar pengantin Baba dan Nyonya jaman dahulu. Di sini, anda bisa melihat perubahan pakaian dan gaya pernikahan Baba dan Nyonya dari masa ke masa.Pada saat Inggris menduduki Pulau Pinang, seluruh keluarga Kapitan Chung Keng Kwee dikabarkan langsung meninggalkan rumah ini dan kabur kembali ke daratan Cina. Setelah rumah ini dibiarkan terbengkalai selama puluhan tahun, maka pihak swasta bekerja sama dengan pemerintah merenovasi rumah ini dan dijadikan objek wisata di George Town, Penang, Malaysia.Biaya masuk ke Pinang Peranakan Mansion sekitar 30 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 90.000, namun menurut saya tempat ini sangat worth the money. Kita akan disediakan guide dengan kemampuan Bahasa Melayu yang baik, serta ramah dan sangat membantu kita memahami sejarah dan kisah hidup Kapitan Chung Keng Kwee.Pinang Peranakan Mansion terletak di Lebuh Gereja, kota George Town. Jika anda menaiki shuttle bus gratis CAT turunlah di halte Little India lalu berjalan kaki sekitar 10 menit ke arah Lebuh Gereja. Selamat menjelajah waktu, detik travelers!
Hide Ads