Sepenggal Kisah Penambang Belerang di Gunung Ijen

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sepenggal Kisah Penambang Belerang di Gunung Ijen

Surya utama - detikTravel
Senin, 14 Sep 2015 15:25 WIB
loading...
Surya utama
Hasil tambang belerang
Belerang yang belum diolah
Ini belerang yang siap jual per 50 kg
Ratusan ton belerang disimpan di sini
Bersama penambang belerang
Sepenggal Kisah Penambang Belerang di Gunung Ijen
Sepenggal Kisah Penambang Belerang di Gunung Ijen
Sepenggal Kisah Penambang Belerang di Gunung Ijen
Sepenggal Kisah Penambang Belerang di Gunung Ijen
Sepenggal Kisah Penambang Belerang di Gunung Ijen
Jakarta - Wisata ke Gunung Ijen di Banyuwangi, traveler tak hanya bisa melihat api biru yang langka. Ada banyak penambang belerang yang bisa ditemui. Mereka banyak yang ramah dan mau berbagi cerita dengan wisatawan.Mendengar kata 'Blue Fire' atau api biru yang langsung tertuju dipikiran adalah sebuah kawasan pegunungan di Banyuwangi. Ya, api biru hanya ada di 2 tempat di dunia ini. Salah satunya di Indonesia, tepatnya di Gunung Ijen Banyuwangi, Jawa Timur.Liburan kemarin saya berkesempatan berangkat menuju Kawah Ijen. Nah tujuan awal sampai di kawasan Desa Licin, ingin merasakan ke Kawah Ijen bersama para penambang belerang dan rencananya ikut naik truk pengangkut belerang.Kawasan Kawah Ijen memang tidak terlepas dengan para penambang belerangnya karena di sana terdapat belerang yang melimpah dan terbaik. Sesampainya di perusahaan eksplorasi belerang, ternyata perusahaan tersebut libur.Namun saya berkenalan dengan salah seorang penambang belerang, untuk menghapus rasa kecewa karena saya tidak bisa naik melihat api biru. Beliau bercerita tentang pekerjaan yang dilakukan selama ini.Seseorang yang saya ajak bicara ini namanya Karman. Beliau ini adalah salah satu dari sekitar 360 orang terlama di kawasan Kawah Ijen. Orangnya cukup ramah.Karman sudah lebih dari 35 tahun menambang belerang. Tubuhnya kuat sekali. Sampai-sampai gigi beliau ompong karena stiap hari terpapar gas belerang. Maklum, di sini peralatan menambang seadanya.Saya sempat menangis saat beliau bilang harga belerang kisaran Rp 900-Rp 1.000 per kilo. Namun beliau tetep semangat bekerja dan tidak pernah mengeluh. Saya pun terharu mendengar berbagai kisah beliau.Karman mengatakan bahwa belerang banyak manfaatnya, seperti pemutih gula, kosmetik dan obat-obatan. Jadi, jangan buang-buang gula ya. Pergunakan secukupnya karena dibalik manisnya gula tersirat keringat dan jerih parah para penambang belerang.
Hide Ads