Akhir Pekan Edukatif Bersama Keluarga di Museum Aceh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Akhir Pekan Edukatif Bersama Keluarga di Museum Aceh

Aulia Fitri - detikTravel
Minggu, 27 Sep 2015 11:10 WIB
loading...
Aulia Fitri
Suasana museum Aceh dalam peringatan seabad
Museum Aceh yang telah dipindahkan ke Banda Aceh
Museum Aceh di pameran Koloniale Tentoonsteling di Semarang
Akhir Pekan Edukatif Bersama Keluarga di Museum Aceh
Akhir Pekan Edukatif Bersama Keluarga di Museum Aceh
Akhir Pekan Edukatif Bersama Keluarga di Museum Aceh
Jakarta - Aceh tak hanya tentang wisata pantai dan kulinernya saja, wisata sejarah pun ada. Traveler bisa mengunjungi Museum Aceh untuk akhir pekan yang edukatif bersama keluarga. Sejarah Museum Aceh ini berawal dari modifikasi bangunan Rumoh Aceh yang dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda di Aceh sebagai paviliun Aceh dalam sebuah pameran kolonial Hindia Belanda (De Koloniale Tentoonsteling) di Semarang pada tanggal 13 Agustus – 15 November 1914.Dalam pameran tersebut, paviliun Aceh berhasil mendapatkan juara terbaik dengan 4 medali emas, 11 perak dan 3 perunggu. Sehingga Rumoh Aceh tersebut dibawa pulang oleh F.W. Stammeshaus untuk dijadikan sebagai Museum Aceh.Pada tahun 1969 atas prakarsa T. Hamzah Bendahara, Museum Aceh dipindahkan dari tempatnya yang lama (Blang Padang) ke tempatnya yang sekarang ini, yakni di Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah, pada tanah seluas 10.800 meter persegi.Sejak 28 Mei 1979 statusnya diubah menjadi Museum Negeri Aceh. Peresmiannya baru dapat dilaksanakan setahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 1 September 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef. Sesuai dengan UU No.11 tahun 2006 maka Museum Aceh menjadi nomenklatur dengan status Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dari tahun 2010 hingga sekarang.Museum Aceh ini termasuk bangunan yang selamat dari terjangan gelombang tsunami, 26 Desember 2004 silam. Museum yang berdiri pada hari Sabtu, 31 Juli 1915 ini terletak di sebelah timur Blang Padang atau berhadapan langsung depan Pendopo Gubernur Aceh. Keberadaan museum yang telah ada seabad ini tentu menjadi sebuah peradaban bagi generasi mendatang, ada ribuan koleksi yang bernilai sejarah yang sarat makna untuk diketahui oleh muda-mudi di Aceh.Seperti kita ketahui, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995, museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.Kini tumpuan untuk merawat dan menjaga koleksi sejarah baik fisik maupun yang tulisan-tulisan kuno atua manuskrip juga perlu ditingkatkan, dengan usia yang begitu tua, sudah selayaknya juga Museum Aceh memanfaatkan teknologi informasi untuk melestarikan itu semua lewat digitalisasi sehingga nanti mampu di-online-kan koleksi kepada publik atau netizen.Selamat berulang tahun Museum Negeri Aceh.
Hide Ads