Mengunjungi Mausoleum Bapak Bangsa Turki di Ankara
Selasa, 29 Sep 2015 10:20 WIB
Kata Waktu
Jakarta - Bagi masyarakat Turki, nama Kemal Ataturk dikenal sebagai bapak bangsa. Untuk mengenang jasanya dalam menyatukan Turki, dibuatlah mausoleum megah di Kota Ankara.Di dunia ada beberapa mausoleum atau komplek pemakaman yang biasanya dibangun untuk menghormati raja atau pendiri negara. Di Vietnam terdapat makam Ho Chi Minh yang megah dan di China terdapat makam Mao Zedong yang sangat megah. Sementara di kawasan Eropa, komplek makam Lenin dan komplek makam Ataturk di Turki.Kemal Ataturk adalah bapak bangsa Turki. Beliau yang menyemangati bangsa Turki agar bersatu dan mendapatkan kemerdekaan di tahun 1923. Sejarah panjang Turki membuat negara ini sempat terbagi dua, yaitu di bawah kekuasaan Yunani dan Turki.Turki sebelum menjadi republik berada di bawah kekaisaran Ottoman yang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Hingga ditahun 1922, Kekaisaran Ottoman diturunkan oleh Kemal Ataturk dan diubah menjadi republik. Mustafa Kemal Ataturk menjadi presiden republik Turki yang pertama di tahun 1923. Ia yang menyatukan Turki yang terbagi di antara dua benua, yaitu Eropa dan Asia. Karena posisinya yang sangat strategis, kawasan Turki menjadi incaran dikala perang Dunia II berlangsung.Memasuki kompleks makam seluas 700.000 meter persegi, para pengunjung harus melalui mesin pemindai dan semua tas akan dicek oleh petugas penjaga. Anda akan dibawa memasuki pintu masuk utama yang dijaga oleh para prajurit Turki di sisi kanan dan kiri.Anda bisa berfoto di samping mereka, tapi tentu saja dilarang menyentuh atau mengajak mereka bicara. Dari pintu gerbang utama traveler akan dibawa menyusuri jalan berbatu andesit yang cukup luas dengan taman di sisi kanan kiri jalan dengan beberapa patung singa.Sekitar 500 meter traveler dapat menjumpai sebuah lapangan luas dengan lantai marmer. Sangat luas sekali dan dikelilingi oleh bangunan mirip benteng. Di ujung lapangan terdapat sebuah tiang bendera setinggi 33 meter dengan bendera Turki raksasa yang sedang berkibar.Lapangan ini memang khusus untuk upacara kenegaraan. Ankara merupakan ibukota republik Turki, bukan kota Istanbul lho!Dari lapangan ini di sebelah selatan Anda bisa melihat sebuah bangunan ala romawi, replika kuil Parthenon Romawi. Sebuah rumah besar dengan pilar raksasa yang dulunya dibuat oleh bangsa Romawi untuk menghormati para dewa-dewi. Kini bangunan tersebut dibuat untuk menyemayamkan jenazah bapak bangsa Turki, Kemal Ataturk.Beliau wafat di bulan November 1938 pukul 09.15 pagi diusia 57 tahun karena penyakit liver. Memasuki ruang mausoleum yang megah ini, traveler bisa melihat makam beliau yang dihiasi oleh pualam dan karpet yang sangat indah. Setiap kepala negara yang berkunjung ke Kota Ankara dipastikan menaruh karangan bunga di makam beliau. Di bawah mausoleum ini terdapat museum yang sangat luas dan tentu saja dirawat dengan sangat apik. Jauh berbeda ketika memasuki museum bawah tanah di kawasan Monumen Nasional yang temaram dan kadang agak bau.Museum ini begitu ditata dengan baik, sehingga pengunjung dibawa melihat kekejaman perang sebelum kemerdekaam Turki yang dilengkapi dengan audio system dan pencahayaan yang ciamik.Serta di tiap bagian disediakan alat untuk mendengarkan sejarah dalam beberapa pilihan bahasa. Di ujung museum ini traveler bisa berkunjung ke toko suvenir yang menyajikan segala macam pernak-pernik tentang Kemal Ataturk. Beliau memang sangat dihormati di Turki, dan museum ini membawa sebuah bangsa besar agar tidak pernah melupakan sejarah masa lalunya. Seperti Bung Karno pernah berkata Jas merah - Jangan Sekali Sekali Pernah Meninggalkan Sejarah. Sejarah sangat penting agar tidak dilupakan oleh anak cucu. Traveler patut belajar dari Turki, bagaimana menghargai sejarah yang bisa dijadikan tempat kunjungan oleh para wisatawan asing. Banyak museum di Indonesia yang diabaikan dan mendapatkan dana minim untuk pengelolaannya. Di Turki, setiap museum dikelola dengan sangat sangat baik.
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit