Kemping Seru di Pulau Papa Theo, Kepulauan Seribu
Kamis, 16 Apr 2015 18:10 WIB

Muhammad Catur Nugraha
Jakarta - Kemping tak hanya bisa dilakukan di gunung saja, di pantai pun bisa. Di Kepulauan Seribu, ada pulau yang asyik untuk kemping, yaitu Papa Theo. Pulau ini masih asri dengan pasir putih yang terhampar luas dan pemandangan yang menyejukkan.Beberapa bulan lalu, saya bersama temanβteman yang juga memiliki hobi kemping di pulau, berniat untuk melakukan kemping ceria yang sudah lama sekali tidak kami lakukan. Jadilah saya bersama temanβteman menuju Pulau Papa Theo.Perjalanan dimulai dari Pelabuhan Muara Angke, suasana pagi itu sangat ramai oleh wisatawan yang juga hendak menuju ke Kepulauan Seribu. Kami naik kapal tujuan Pulau Harapan, perjalanan membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam.Sampai di Pulau Harapan kami langsung disambut oleh Pak Tamin yang menjadi nahkoda ojek kapal kami. Agar segera sampai di Pulau Papa Theo kami langsung menuju ke ojek kapal dan berangkat.Dari Pulau Harapan ke Pulau Papa Theo memakan waktu 1 jam. Pada saat menuju Pulau Papa Theo, kami melewati Pulau Perak dan pulauβpulau kecil lainnya yang nampak begitu eksotis.Akhirnya, kami pun sampai di Pulau Papa Theo. Pulau ini memiliki dermaga yang panjang tempat parkir kapal atau perahu yang singgah di pulau. Kami segera mencari tempat untuk mendirikan tenda.Setelah mendirikan tenda, kami bersiap menuju ke spot snorkeling yang ada di sekitar Pulau Perak. Pada spot yang pertama keadaan bawah lautnya tidak bagus karena banyak terumbu karang yang sudah mati.Kami pun beranjak dari spot pertama menuju spot lainnya, kali ini kondisinya lebih baik. Kami melihat terumbu karang hidup serta ikanβikan yang berenang berkelompok. Selain itu, kami juga melihat ikan badut atau yang dikenal sebagai ikan nemo.Puas snorkeling, kami mengunjungi pasir putih yang timbul pada saat air laut surut. Namun nampaknya saat itu sedang pasang jadi pasir putihnya masih di bawah permukaan air.Karena hari sudah beranjak sore, kami kembali ke Pulau Papa Theo. Saat kami sampai, matahari akan tenggelam. Kami pun melupakan berbilas karena kami tidak ingin kehilangan kesempatan melihat panorama sunset yang begitu indah ini.Malam harinya, cuaca begitu cerah. Bulan purnama terang benderang serta jutaan bintang menghiasi langit malam itu. Untuk makan malam, kami memasak bersama mulai dari sayur tumis, telur dadar hingga ayam bakar.Selesai masak, kami makan malam bersama beralaskan pasir putih yang halus dan serta berdekatan dengan pantai yang ombaknya tenang. Setelah makan, kami saling berkenalan lebih dekat satu sama lainnya, sungguh menyenangkan sekali malam itu.Pagi harinya, kami kembali ke Pulau Harapan karena kapal menuju Muara Angke akan berangkat pada jam 12.00. Sesampainya di Pulau Harapan kami segera masuk ke dalam kapal yang sedang menunggu penumpang. Setelah kapal terisi penuh, kami pun berlayar menuju Muara Angke.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!