Penti, Perwujudan Rasa Syukur yang Unik di Wae Rebo
Senin, 04 Mei 2015 13:56 WIB

Asmawiati Wiewie
Jakarta - Warga Wae Rebo di Flores punya salah satu cara unik untuk mengungkap rasa syukur. Ada upacara adat Penti yang dimeriahkan pula dengan pertunjukan menarik. Seperti Tari Caci, yang salah satu adegannya adalah saling cambuk antara 2 pria. Wah!Jika menyukai wisata alam dan budaya yang dibalut dalam sebuah petualangan, Wae Rebo lah jawabannya. Wae Rebo ada di Kabupaten Manggarai, Flores, NTT. Untuk mencapai Wae Rebo, jalur yang harus ditempuh memang cukup panjang dan melelahkan.Dari Bandara Labuan Bajo diperlukan waktu sekitar 7 jam dengan mobil untuk sampai ke Dintor atau Denge, desa terdekat yang masih bisa dijangkau dengan mobil. Karena selepas Denge, harus berjalan kaki naik turun bukit sekitar 4 jam sampai Wae Rebo.Setelah sampai di Wae Rebo, harus meminta izin kepada tetua atau pemangku adat yang tinggal di Rumah Gendang, salah satu dari tujuh rumah adat di Wae Rebo. Setelah pengunjung mengutarakan niat kunjungannya, tetua adat akan melakukan ritual sederhana sebagai bentuk ucapan selamat datang.Setelah itu, pengunjung baru bisa bebas beraktivitas dan berkeliling menikmati eksotisnya alam Wae Rebo. Berkunjung ke Wae Rebo akan lebih berkesan jika menginap di salah satu rumah adat. Karena kita bisa merasakan dan melihat langsung kehidupan sehari-hari masyarakat Wae Rebo.Jika berkunjung saat perayaan Penti, yang diselenggarakan sekitar bulan November, suasana Wae Rebo akan lebih meriah dari biasanya. Penti merupakan wujud syukur masyarakat kepada Tuhan atas hasil panen selama setahun, serta pengharapan yang lebih baik untuk tahun mendatang.Penti biasanya dimulai pada pagi hari sekitar jam 8 pagi. Dan akan berakhir keesokan harinya pada saat matahari terbit, yang merupakan tanda awal tahun yang baru dimulai.Dalam perayaan Penti, biasanya juga dimeriahkan dengan Tari Caci. Tari Caci ini dibawakan oleh 2 orang laki-laki yang saling mencambuk. Walau banyak yang terluka karena terkena cambukan, tak ada dendam di antara mereka.Pada dasarnya, tarian ini adalah salah satu bentuk syukur dan persaudaraan di antara mereka. Jadi tunggu apalagi, mari ke Wae Rebo!
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia