Tak Pernah Bosan Menikmati Parangtritis di Yogyakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tak Pernah Bosan Menikmati Parangtritis di Yogyakarta

Joy Noviyana - detikTravel
Sabtu, 23 Mei 2015 12:54 WIB
loading...
Joy Noviyana
View keramaian pantai Parangtritis
Menikmati desiran ombak
Berjalan di pasir pantai parangtritis
Lompat!
Bermain air
Tak Pernah Bosan Menikmati Parangtritis di Yogyakarta
Tak Pernah Bosan Menikmati Parangtritis di Yogyakarta
Tak Pernah Bosan Menikmati Parangtritis di Yogyakarta
Tak Pernah Bosan Menikmati Parangtritis di Yogyakarta
Tak Pernah Bosan Menikmati Parangtritis di Yogyakarta
Jakarta - Dahulu, pantai yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Parangtritis. Meski kini sudah banyak pantai di Gunungkidul, yang satu ini tetap menarik di hati. Gemuruh ombak siang itu cukup besar, itu menurutku. Tapi memang selalu demikian ombak yang menyisir pantai di deretan pantai-pantai selatan, bergemuruh memecah belah kesunyian pantai nan indah di kawasan Jogjakarta.Ini adalah lanjutan perjalananku setelah menikmati malam di pantai Kuwaru Bantul. Pantai yang menjadi tempat singgahku sementara dalam menyusuri keindahan Jogja melepas lelah setelah menikmati keindahan puncak Gunung Merapi. Sebelum itu sampailah aku di pantai yang menjadi primadona Jogjakarta, pantai Parangtritis.Setelah melakukan perjalanan satu setengah jam dari pantai Kuwaru, sampailah aku dan beberapa teman di pantai Parangtritis. Aku menemukan beberapa temanku ini saat aku hendak mendirikan tenda di pinggir pantai Kuwaru, merekalah yang membawaku ke pantai Parangtritis ini. Dengan menggunakan sepeda motor, aku dan kelima teman yang baru aku kenal menyusuri keindahan pantai Jogja. Pantai Depok Parangtritis menjadi awal kami menyusuri keindahan pantai selatan di daerah parangtritis ini, walaupun hanya dari luar kawasan pantai. Kami menyusuri pinggiran pantai dari pantai Depok menuju pantai Parangtritis di sebuah jalan beraspal dengan pepohonan yang rindang disamping kanan kiri jalan. Pantai Depok dengan Pantai Parangtritis memang satu deretan. Tidak terlalu jauh jarak kedua pantai tersebut, hanya diselingi beberapa pantai terbuka yang beberapa menjadi tempat untuk menikmati desiran ombak pantai selatan.Sesampainya di Parangtritis, kami mencari tempat berteduh untuk menikmati ikan bakar yang telah dipesan di pantai Kuwaru. Entah apa nama ikan yang kami makan, yang penting enak. Ikan dengan ukuran 2-3 ekor satu kilogram, dibakar dengan bumbu kecap yang meresap sampai ke duri - duri. Kami menikmati makan siang itu di sebuah jalan di pinggir pantai Parangtritis. Di bawah sebuah pohon dengan angin yang semilir dan sengatan matahari yang cukup terik. Makan hanya beralaskan tanah, mengitari sebuah ikan di tengahnya. Secuil demi secuil kami lepaskan daging ikan itu dari durinya, satu per satu ikan pun hanya tersisa duri-duri yang cukup tajam.Setelah menikmati sajian ikan bakar yang sangat lezat di tempat yang kami anggap paling istimewa, kami pun beranjak menuju pantai menikmati desiran ombak. Hanya beberapa meter saja untuk menuju bibir pantai Parangtritis dari tempat kami berteduh. Sekalipun di tengah siang dengan matahari yang cukup terik, banyak para pengunjung yang bermain air dan berjemur di pinggir pantai itu. Ada beberapa pengunjung yang sedang berlarian, bermain bola dan ada sebagian yang hanya berdiam saja. Tampak dari kejauhan tebing yang menjulang tinggi, memecahkan ombak yang saling bergulung berkejaran. Pasir yang kecoklatan tersapu terbawa oleh deretan ombak, menghapus setiap jejak yang membekas.
Hide Ads