Gua di Sawarna Ini Konon Masih Dihuni Ular Besar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gua di Sawarna Ini Konon Masih Dihuni Ular Besar

Lee_anthony - detikTravel
Jumat, 29 Mei 2015 19:00 WIB
loading...
Lee_anthony
Sungai yang membelah Goa Lalay
Di perut Goa Lalay
Hampir gelap total di dalam Goa
Pintu masuk Goa Lalay
Menuju Goa Lalay
Gua di Sawarna Ini Konon Masih Dihuni Ular Besar
Gua di Sawarna Ini Konon Masih Dihuni Ular Besar
Gua di Sawarna Ini Konon Masih Dihuni Ular Besar
Gua di Sawarna Ini Konon Masih Dihuni Ular Besar
Gua di Sawarna Ini Konon Masih Dihuni Ular Besar
Jakarta - Selain pantai indah, Sawarna di Banten juga memiliki gua. Salah satu yang terkenal adalah Gua Lalay yang berada di kaki Bukit Pasir Tangkil, Desa Sawarna. Konon gua tersebut masih dihuni oleh ular besar.Untuk menuju ke sini, kita harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer dari Desa Sawarna. Setelah menemukan papan petunjuk Goa Lalay di kanan jalan, kita akan bertemu dengan hamparan sawah, dilanjutkan melintas di atas jembatan yang membelah sungai.Sebelum masuk ke Goa Lalay kita harus membeli tiket seharga Rp 5.000 per orang. Jika dibutuhkan, ada penyewaan helm dan senter dengan harga Rp 5.000. Sebenarnya helm tidak terlalu dibutuhkan, hanya senter mutlak diperlukan karena keadaan gua yang gelap.Sedikit was-was saat melihat pintu masuk gua yang kecil dan setengah terendam air. Sebenarnya dulu ada akses lain untuk masuk ke gua ini, yakni melalui tangga kayu di sisi kanan gua. Tapi kini sudah tidak difungsikan karena keropos. Sepanjang perjalanan dalam gua akan dialiri sungai kecil yang kedalamannya bervariasi dari betis hingga paha, dengan dasar berlumpur dan sedikit berbatu. Lebih aman jika tidak menggunakan alas kaki supaya tidak tersangkut di lumpur.Begitu masuk ke dalam, 10 meter pertama kita masih bisa melihat cahaya dari luar yang masuk melalui mulut gua. Selepas itu, hampir gelap total. Hanya terdengar suara langkah di air, tetesan air, dan riak air yang bertabrakan dengan dinding gua. Banyak stalaktit dan stalakmit di dinding gua kapur ini. Kabarnya, dulu gua ini dihuni oleh ratusan kelelawar dan ular sebagai predator kelelawar itu. Gua ini kini sudah tidak dihuni kelelawar, walaupun menurut cerita, katanya gua ini masih dihuni oleh ular besar.Perjalanan di dalam perut gua yang berkelok-kelo cukup seru. Perasaan dibuat campur aduk, antara kagum dan takut jika sampai bertemu dengan ular besar penghuni gua. Namun tidak semua lokasi gua bisa kita jelajahi. Sekitar 400 meter, kita bertemu tempat seperti kubah. Airnya pun agak dangkal. Di sini perjalanan harus berakhir. Sementara kalau kita mau lanjut lebih dalam lagi, ada undakan batu alami menuju lubang kecil di atas. Untuk menjelajah lebih dalam, harus ditemani dengan pemandu yang ahli.Sekedar tips. Jika masuk ke gua ini lebih baik jangan terlalu ramai, supaya udara di dalam tidak terlalu pengap dan suasana tenangnya lebih terasa. Tetap berhati-hati, menjaga sikap dan ucapan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Selamat menjelajahi Gua Lalay.
Hide Ads